Bab 59

37.5K 4.1K 270
                                    

Pagi, sekitar jam 04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi, sekitar jam 04.00 wib,
lantunan ayat-ayat suci alqur'an saling bersaut merdu dari masjid-masjid di sepanjang sudut kota, sebelum nantinya adzan subuh akan berkumandang di jam 04.30 wib

Kini tampak sepasang suami istri yang sedang tiduran nyaman diranjang mereka, tubuh mereka berdua ditutupi selimut tebal yang menutup sampai bagian leher. Iya, itu adalah adwan dan saras

Adwan tampak masih memejamkan matanya dengan rapat, masih tertidur pulas sepertinya. Sementara dengan saras....matanya sudah terbuka lebar, dan sedaritadi ia sibuk memandangi wajah suaminya dengan posisi tangannya yang mencengkram kuat selimut yang menutup sampai lehernya, sepertinya memang ada sesuatu yang harus ditutupi, ulah semalam ?? entahlah

Lama saras mengamati wajah tampan suaminya, entah apa yang ia pikirkan. Sampai akhirnya adwan terjaga dari tidurnya, dan membuka perlahan matanya, mungkin karena merasa diawasi

ukhhh.....adwan menggeliatkan tubuhnya, meregangkan otot-ototnya yang kaku....mungkin, dan sekarang memperlihatkan dada bidangnya yang mulus tanpa bulu, karena selimutnya tertarik kebawah ulah aksinya itu

"udah bangun sayang ?" ucap adwan dengan suara beratnya

bukannya menjawab, saras malah membalik posisinya...memunggungi adwan. Tapi adwan malah terlihat mengkulum senyum mendapati sikap saras itu, tanpa meminta persetujuan...adwan langsung membalik posisi saras menjadi menghadapnya lagi

yang benar saja, saras kaget setengah mati, dan melayangkan protes "IH WAWAN APAANSIH, CEPAT LEPASIN.....SELIMUT AKU....SELIMUT AKU"

sontak saja adwan melepaskan tubuh saras dari kungkungannya, dan tampak mengernyitkan dahinya "selimut kamu kenapa ?"

"a-ah i-itu ngga kok, i-itu selimut aku..takut lepas...dingin soalnya ahaha iya dingin" saras malah gelagapan

"dingin apa dingin ?" goda adwan yang sepertinya paham

"IH APAANSIH WAWAN, BODOH BANGETTT" semprot saras dan mengalihkan pandangan dari adwan

"sayang, mau lihat lagi dong" ucap adwan lagi, masih menggoda

"GILAAAA, DASARR WAWAN MESUMMMM"

Seketika tawa adwan langsung menyambar "AHAHA, loh aku cuma mau lihat wajah kamu sayang, kok dibilang mesum, hayooo...lagi mikir apa barusan ?"

"udah ih, ayo mandi" tambah adwan, mengakhiri tawanya

"duluan aja" balas saras tanpa menatap

"ngga mau, maunya mandi bareng"

"dih apasihh wawan, gila banget deh"

"loh tadi malam kamu ngajak malam pertamaan...aku mau, nah sekarang gantian dong...aku ngajak mandi bareng....kamu harus mau"

"ih wawannn bisa diemm ngga sihhh, kalau nggak aku pergiiiiiii"

"hmm yaudah, pergi aja sayang, tapi selimutnya aku tahan, siapa suruh langsung tidur tadi malem, harusnya pakai baju dulu"

Saras tidak menjawab ucapan adwan lagi, ia tampak bangun dari posisi tidurnya dengan selimut yang masih rapat menutup tubuhnya. Tapi dimenit berikutnya tampak mata saras memerah dan bibirnya bergerak-gerak seperti orang yang akan menangis

Sontak adwan yang menyadari itu langsung panik seketika, dan ikutan bangkit dari posisi tidurnya, menghadap saras "loh sayang, kamu kenapa ?"

lagi-lagi saras tidak menjawab,ia menatap lama wajah adwan yang tampak mengkhawatirkannya, hingga akhirnya air mata dipipinya sudah tak terbendung lagi

Tentu saja adwan semakin panik melihat saras yang menangis "rass...saras, kamu kenapa sayang ?, hei ada yang sakit sayang ?"

seketika tangis saras langsung menyambar memenuhi ruang kamar itu "huwaaaa aku maluuu tauuuu"

"loh, malu kenapa sayang ?" tanya adwan, jelas bingung

"kamu, malu karena kamu, udah tau aku ngga pakai baju....masih aja digituin"

bukannya iba atau apa, adwan malah sibuk menahan tawa "aduhh sayang, kenapa pakai malu segala, aku ini suami kamu heiii, dan itu wajar-wajar aja. Bukannya tadi malam kita udah............."

"AAAAAA WAWANNN BISA DIAMM NGGAA SIHHHH" teriak saras memotong ucapan adwan

"ahaha iya iya sayang, aku diam nih"

"cup cup cup sayang, jangan nangis lagi ih, jadi sekarang aku harus apa nih buat nebus kesalahan aku tadi ?" tambah adwan, sambil membawa saras kepelukannya

"tutup mata atau pergi ke luar dulu, biar aku pakai baju"

"ahaha kamu seriusan malu sayang ?"

"iya ishhh, udah dibilanginn"

"ahaha, kenapa malu sih ?"

"berasa diperkosa" ucap saras datar

"ASTAGHFIRULLAH YAALLAH, AHAHA NGOMONG APASIH SAYANG, MANA ADA PEMERKOSAAN MODEL BEGINI"

"ih ngga tau jelasinnya gimana, pokoknya aku ngerasa aneh"

"hmm justru kamu sedang melakukan  kebaikan karena melayani suami kamu. Atau kamu ngga suka sama aku ?, makanya sampai merasa ngga rela gini ?

Seketika saras langsung mendongak menatap adwan "ih ngga gitu tauu sayang maksudnya, kamu kan tau kalau aku cinta mati sama kamu, pokonya ada yang aneh aja gituuu....ngga tau jelasinnya gimana"

"ahaha iya iya bercanda ih, aku paham kok. Yaudah pakai baju sana....biar aku tutup mata"

"iya" saras menarik diri dari pelukan adwan, dan segera memakai pakainanya

"udah belum sayang ?" ucap adwan yang masih menutup mata

"udah" balas saras, datang menghampiri

Pun adwan membuka matanya dan mengembangkan senyumnya ke saras "ishh lucu banget sih istri aku, yaudah sayang buruan mandi, kita sholat"

"kamu aja duluan"

"aku di kamar mandi bawah aja"










Vote + komen =wajib

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang