Bab 65

35.3K 4.1K 167
                                    

⚠️⚠️

Follow akun aku atau cerita ini dipindahkan ?, followers aku sepi banget di wp ini. Kalau masih tetep sepi dan gak sampai satu ribu followers dalam waktu dekat ini....aku berencana mau pindahin cerita ini ke Noveltoon, bukan ngancam atau gimana, soalnya aku juga nulis disana, dan asik-asik aja, dan readers aku juga membutuhkan aku disana jiakhh, nah kalau followers aku lebih banyak disini, otomatis aku bakalan prioritaskan yang disini a.k.a kalian, tapi kalau banyakan followers yang disana yah terpaksa cerita ini akan transmigrasi ke Noveltoon, soalnya aku mau pakai satu platform (aplikasi) saja kedepannya, capek kalau dua, gak bisa handle

Tapi kalau followers aku mencapai ribuan minggu ini, cerita ini bakalan tetep stanby di lapak ini

♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡
♡♡

Sekarang keadaan sudah tak heboh lagi, acara peluk-pelukannya sudah selesai, mereka sudah berdiri rapi kembali dihadapan dokter tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang keadaan sudah tak heboh lagi, acara peluk-pelukannya sudah selesai, mereka sudah berdiri rapi kembali dihadapan dokter tadi

"pasien sudah sadarkan diri sedaritadi, silahkan kalau bapak sama ibuk mau menjenguk ke dalam" ucap dokter itu

"baik dok, terimakasih banyak ya bu dokter" ucap mama adwan dan mama saras bersamaan

pun dokter itu memperlihatkan senyum ramahnya "sama-sama. Yasudah kalau begitu, saya permisi"

"ohiya iya dok, silahkan" ucap mama adwan

Sekarang dokter itupun sudah berlalu, tinggal mereka berlima saja didepan ruang rawat saras, mereka belum masuk, masih membicarakan sedikit hal tampaknya

"yaampun wan, jadi kamu sama sekali ngga tau kalau istri kamu hamil ? tanya mama saras tiba-tiba

"ngga tau mah sama sekali, tapi sikap saras satu minggu terakhir ini benar-benar berubah ke adwan, tiap hari adwan dicuekin, bahkan sering diomelin walaupun ngga salah apa-apa. Adwan heran juga sih sebenarnya, soalnya saras ngga pernah bersikap gitu selama ini, tapi pikiran adwan ngga sampai sejauh ini"

"kasian mantu mama diomelin tiap hari, jangan masukin dalam hati, itu bawaan bayi bukan kemauan ibunya"

"ahaha ngga kok mah, adwan mana bisa marah sama saras"

"eumm baguss, pantesan saras ngga pernah teringat sama mamanya, ternyata diperlakuin gini. Akur-akur yah kalian, apalagi bakalan jadi orangtua sebentar lagi"

"ih sama rin, kalau kita ngga nelpon duluan....mana pernah mereka teringat buat nelpon kita, asik sama kehidupan berdua aja mereka" sambar mama adwan menanggapi ucapan mama saras a.k.a bu rini

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now