Bab 66

35.8K 4.5K 205
                                    

ngga suka pembaca diem, komen sesuatu, u know bby <3!

Tak terasa siang berlalu lagi, sang malam dengan sigap menggantikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa siang berlalu lagi, sang malam dengan sigap menggantikannya. Kumandang adzan isya sudah bersahut merdu sejak tadi, bahkan para jama'ah masjid pun mulai berpulangan satu persatu

Pun begitu juga dengan adwan, kini tampak ia yang sedang berjalan dari masjid depan rumah sakit menuju ke ruangan saras lagi. Iya, adwan memilih sholat di masjid depan daripada di musholla rumah sakit ini sendiri, karena jama'ah di masjid depan lebih ramai. Sementara saras, adwan tinggalkan sebentar karena keadaannya yang memang sudah membaik, hanya saja butuh sedikit istirahat lagi supaya besok pulih total dan bisa segera pulang. Sedangkan orangtua mereka sudah pulang duluan karena adwan bersikeras ingin menjaga saras sendirian saja

ceklekk.........adwan membuka pelan pintu ruangan saras, dan mendapati saras yang belum tertidur

"sayang, kok belum bobo ?" ucap adwan sambil menghampiri saras

"capek, dari tadi siang bobo mulu"

"eumm capek ya" adwan menarik bangku, dan duduk disebelah saras

Saras hanya menganggukkan pelan kepalanya menanggapi kalimat adwan

"kamu aja sayang yang bobo, seharian ini kamu ngga ada istirahat sama sekali, sibuk jagain aku, pasti capek" ucap saras tiba-tiba

"ah ngga kok sayang, ngga capek sama sekali"

"hmm jangan bohong, sini tangan kamu.....biar aku pijatin"

"ahaha jangan sayang, harusnya kamu yang digituin, kan kamu yang sakit"

"udah ngga apa-apa, lagian aku udah baikan kok. sini tangan kamu, ulurin biar aku pijat"

"aduh....sayang, ngga usah ya, nanti kamu capek"

tiba-tiba mata saras berkaca-kaca setelah mendengar beberapa kali  penolakan dari adwan, bibirnya terlihat bergerak-gerak seperti orang yang mau menangis

"tapi aku mau pijatin tangan kamu, mau banget malahan, aku udah lama nungguin kamu daritadi" ucap saras dengan tangis tertahan

Sontak adwan menatap saras dengan wajah panik, ia mulai paham, jika tiba-tiba saras bersikap aneh begini....pasti itu bawaan bayi

"OH BOLEH BOLEH SAYANG, NIH PIJATIN" ucap adwan dengan ekspresi wajah yang sedikit panik sambil mengulurkan tangannya

Seketika senyum saras langsung merekah sempurna melihat uluran tangan adwan, rona wajahnya terlihat begitu bahagia ketika memijat tangan suaminya itu

Pun adwan juga terlihat sangat bahagia memandangi wajah istrinya, ia sibuk senyum-senyum saja melihat saras yang memijat tangannya dengan antusias

"eumm lucu bangett" batin adwan sambil senyum-senyum

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang