8- it's oke

3.5K 217 7
                                    


"

Ayah, Rere ke dapur dulu ya. Pengen susu" ucap Renanda lalu berlalu

"Maaf ya sal, Rere emang gitu" ucap Ananta langsung diberi anggukan oleh Salma

Tidak lama kemudian Renanda kembali dengan dua gelas susu hangat, kembali membuat Ananta mengatakan sesuatu.

"Re" panggil Ananta

"Iya yah?" Tanya Renanda

"gasalah?" Tanya Ananta sambil melihat dua gelas susu yang dibawa oleh Renanda

"Engga, satu untuk Renanda satu untuk Angkasa" ucap Renanda sambil memperlihatkan dua gelas susu itu bergantian

"Angkasa kesini?" Tanya Ananta

Renanda mengangguk, "iya"

"Bilangin nanti sebelum pulang ketemu ayah dulu ya" ucap Ananta

"Ish emangnya ayah mau apa?" Tanya Renanda risih

"Mau ditanyain, kan yang jadi pacar Rere harus baik" ucap Salma dengan senyumnya

"Aku ngga nanya Tante Salma ya, aku nanya ayah" ucap Renanda lalu Tersenyum dan setelahnya pergi ke taman belakang

Sesampainya di taman belakang, Renanda langsung melihat Angkasa yang kini tengah serius dengan buku catatannya.

"Angkasa" panggil Renanda

"Hm?" Jawab Angkasa lalu menoleh dan memperhatikan Renanda dari atas sampai bawah

"Rere bawain susu panas!" Ucap Renanda riang lalu mendekati Angkasa dan menyimpan dua gelas susu diatas meja

"Lo bener bener gila Minions ya?" Tanya Angkasa

Renanda terkekeh geli lalu melihat penampilannya yang penuh dengan animasi Minions.

"Jam tangan, iketan, baju tidur, jaket, sandal semuanya Minions?" Tanya Angkasa lalu berdecak

"Iya, emang kenapa?" Tanya Renanda

"Engga, aneh aja lo bisa sefanatik itu sama suatu hal" ucap Angkasa

"Angkasa suka apa?" Tanya Renanda

"Gasuka apa apa" ucap Angkasa

"Ish gaasik!" Ucap Renanda

"Yauda ini cepet selesain tugasnya, biar lo yang nulis gue yang nyari" ucap Angkasa

"Kenapa ngga aku yang nyari?" Tanya Renanda memancing keinginannya untuk mendengar pujian dari Angkasa

Dan, gotcha!

"Tulisan lo bagus" ucap Angkasa

Renanda lalu mengangguk dan mulai membaca judul dan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut, Renanda tersenyum karena ingatannya tentang pelajaran kelas sepuluh sampai dua belas masih melekat.

Angkasa kini mulai mengucapkan kata kata yang tertulis di dalam buku tebal, namun beda halnya dengan Renanda yang kini sedang menuliskan apa yang ada dalam ingatannya bukan seperti apa yang disuruh oleh Angkasa, untuk mendengarkannya dan menuliskannya.

Angkasa terus mengucapkan kalimat setelah itu terdiam sebentar, lalu kembali mengucapkan kalimat dan terus berulang seperti itu. Satu jam telah berlalu, Renanda tersenyum senang karena telah menyelesaikan tugasnya, namun saat itu juga Renanda mendengar Angkasa yang masih terus mengucapkan kalimat kalimat yang dibacanya.

Renanda tersenyum, ia menopang dagunya lalu memperhatikan Angkasa. Karena merasa diperhatikan, Angkasa menoleh dan benar menemukan Renanda yang kini tengah tersenyum dengan tatapan matanya yang indah.

D R E A M [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang