55- ya gapapa.

2.5K 158 2
                                    


Film ternyata selesai bersamaan dengan apa yang mereka selesaikan baru saja, Renanda diam lalu bersembunyi didekapan Sean merasa malu karena hal yang baru saja terjadi. Saat lampu menyala, Renanda kembali pada posisinya lalu mereka berdua keluar dari gedung bioskop. Namun tiba tiba Renanda memelankan jalannya dan menoleh kearah Sean, membuat lelaki itu juga melihatnya.

“kenapa?” tanya Sean

“takut ini udah jam berapa coba, jam satu.”

“kamu gak akan dimarahin opa?”

“kalo dimarahin, kamu takut?”

“nggak, Cuma gak mau kamu dimarahin aja.”

“kalo kamu yang dimarahin?”

“ya gapapa,”

“ko gapapa?”

“kan kalo aku dimarahin tinggal aku bilang aja sama opa,”

“bilang apa?”

“bilang kalo cucunya punya penjaga alias bodyguard jadi dia gak akan apa apa,”

“terus terus mau bilang apa lagi?”

“mau bilang kalo cucunya gak akan kelaperan,”

“terus gimana lagi?”

“mau bilang kalo cucunya hari ini seneng diajakin jalan,”

“kata siapa aku seneng?”

“ya kalo kamu gak seneng seenggaknya kamu ketawa atau senyum senyum nanti depan opa,”

“loh? Aku ngapain senyum senyum depan opa?”

“biar dia yakin kamu seneng diajak jalan sama aku,”

Renanda terkekeh mendengar penuturan dari Sean, “kalo aku gak senyum gimana hayo?” tanya Renanda

Sean melirik Renanda sambil mengusap bahu yang kini dirangkulnya, “ya aku tinggal bilang, cucu opa seneng tuh diajak jalan jalan sama saya. Kalau dia nanya kenapa? Ya aku jawab soalnya pas dibioskop-“

Lalu rintihan suara terdengar dari Sean, “aduh duh sakit Re,”

“kamunya sih,”

“iya iya aku, udah dong nyubitnya.”

“gak mau, awas ya kalau kamu bilang sama kakek.”

“bilang apa?”

“ya bilang itu,”

“itu apa?”

“Sean ih, aku marah nih.”

“eh jangan dong,”

“gak mau tau, aku mau es krim.”

“loh ko es krim sih? Udah malem sayang mau beli dimana coba?”

“mini market kan bisa?”

“yaudah yaudah ayo,”

Setelah itu akhirnya mereka berdua menaiki mobil dan pergi mencari mini market 24 jam terdekat, setelah berkeliling dan mencari selama setengah jam akhirnya Sean berhenti diparkiran minimarket. Memang dikawasan ini banyak minimarket namun yang buka selama 24 jam jarang sekali ditemui, namun Sean hampir saja mengucapkan kata kasar begitu melihat Renanda yang kini sedang tertidur.

Pagi pagi sekali Sean sudah nongkrong diteras rumah bersama supir kepercayaan kakek Renanda, saking asyiknya mengobrol tidak sadar mereka tertawa bersama sampai terdengar ke dalam rumah sehingga akhirnya yang datang menghampiri untuk mengetahui apa yang terjadi adalah Renanda. Ia sempat bingung dengan kedatangan Sean sepagi ini, bahkan dirnya masih memakai baju tidur dengan rambut yang ia ikat asal.

D R E A M [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang