49- kamu perempuan beruntung

2.5K 127 0
                                    

Renanda melambai lambaikan tangannya karena kini mobil Sean sudah pergi, ia lalu masuk kerumah dan berjalan menuju kamar namun sebum itu ia melihat kalender yang terpajang di dinding. Seharusnya hari ini ia pergi ke panti, namun ternyata ia tidak pergi. Pundak yang terasa dipegang pun membuatnya kaget dan menoleh langsung kearah kanan, disana ada Salma yang tengah tersenyum kepadanya. Ia menghembuskna nafasnya kesal, kemudian tangannya ia lipat untuk menunggu apa yang akan dibicarakannya.

"ada acara ya sayang?"

"aku bukan sayang, nama aku Renanda kalau perlu tante tau."

"iya, ada acara ya Re?"

"hmm,"

"kemana?"

"jadi urusan tante ya kalo aku mau pergi?"

"loh? Gak gitu, tante Cuma pengen tau aja."

"yaudah kalo gitu gak usah nyari tau dan gak usah nanya,"

"kamu kenapa sih Re? tante pernah berbuat salah apa sama kamu?"

Renanda tersenyum miring sambil menggeleng gelengkan kepalanya, "perlu Rere sebutin satu satu?"

"bilang sama ayah, apa salah tante Salma." Ucap Ananta tiba tiba berada didekat keduanya

"oke, yang pertama. Rere mau tanya dong hubungan kalian udah dari kapan? Sejak tahun berapa? Dan hari ini anniversary tahun keberapa?"

"kamu tau hari ini anniversary ayah sama tante Salma?" ternyata suara yang didapatkan kali ini adalah suara dari Ananta

"ayah jangan balik nanya dong, jawab dulu pertanyaan dari Rere." Ucap Renanda

"hubungan kita baru satu tahun, sejak tahun kemarin." Ucap Salma

"oh gitu ya?. Ayah ayah, Emangnya Renanda pantes punya Bunda pembohong kaya dia?" tanya Renanda

"jaga ya bicara kamu, siapa yang pembohong?" tanya Ananta

"dia, pembohong!. Emangnya selama ini Bunda Tasya gak pernah ngeluh ya sama Ayah? Ngeluh tentang rasa sakit hatinya dia? Tiap malem harus pura pura gak denger ayah bilang sayang bilang sal sal, tiap saat bunda harus rela makanannya gak dimakan karena ayah udah makan diluar sama tante salma, harus nerima kenyataan kalo perhatian ayah itu gak kurang dari kepurapuraan ke bunda, gak pernah nyadar yak arena bunda selama ini Cuma senyum aja ngadepin semua itu? Kalau apa yang Ayah lakuin ke bunda semuanya penuh kepura puraan dan kebohongan, terus apa bedanya ayah sama penipu?" tanya Renanda

PLAK! Pipinya terasa panas bahkan matanya juga, hatinya sakit menerima ini semua. Salma bergerak mendekatinya namun ia menjauh, "tampar lagi yah, tampar sampe puas!"

"Re, sayang. Papah kelepasan, tadi-" ucap Ananta

"setelah hampir limabelas tahun Rere hidup sama ayah, hari ini Renanda baru sadar kalo ternyata orang yang sedarah pun akan tetap menyakiti bagaimanpun situasinya. Ayah sakitin fisik Renanda, mungkin Bunda sekarang lagi liat aku disini liat apa yang dilakuin ayah dan itu apa? Itu ngebuat dia sakit hati. Dan aku gak habis pikir sama tante Salma, kenapa tante berani nampakin diri disini hah? Setelah ngerusak rumah tangga orang?" tanya Renanda

"Re, tante tidak merusak. Bahkan ucapan cerai dan suratpun tidak bunda kamu dengar dan lihat kan? Ayah kamu juga," ucap Salma

"setelah hubungan kalian yang tiga tahun lamanya ini? Tante gak ngerasa bersalah sedikitpun? Terutama dua tahun kemarin waktu Bunda masih ada?. Ayah gak akan mungkin ngedenger dan ngeliat apapun yang berhubungan dengan cerai, karena apa? Bunda itu orangnya sabar, dia bisa nahan semua itu dua tahun lamanya, gak kaya tante yang terus ngedesak ayah buat nikahin tante secepatnya sampe dua hari terakhir bunda meninggal ayah ngurusin surat perceraian yang masalahnya dia bikin bikin sendiri sebagai alasan nanti sidang. Tante tau apa yang paling sakit? AYAH PERCAYA SAMA ORANG YANG BARU DATANG DIHIDUPNYA! BAHKAN BERANI NINGGALIN ISTRI DAN ANAKNYA DEMI TANTE dan sekarang? Sekarang tante bilang kalo tante tidak merusak? Percaya atau nggak, kepercayaan Renanda sama ayah sudah rusak. Dunia emang bener bener panggung sandiwara ya?" tanya Renanda

"ayah yang pilih bunda, ayah juga yang sakiti bunda. Bukannya memilih itu berarti percaya ya? Bunda aja yang gak pilih ayah buat ada dihidupnya aja percaya loh kalo ayah bisa setia, ko sekarang sipemilih gak bisa dipercaya?

"kamu denger semua ini darimana?" tanya Ananta

"kenapa? Ayah mau cari orang itu dan ngebuat dia kapok?" tanya Renanda

"bukan-"

"Ayah kalau mau hidup sama tante Salma, Rere izinin sekarang juga." Ucap Renanda

"kamu tidak sedang bercanda kan sayang?" tanya Ananta

"ya, dan coret nama Rere dan Bunda Tasya didalam kartu keluarga." Ucap Renanda lalu pergi dengan air mata yang terurai, suara langkah kaki yang mengikutinya membuat langkahnya menjadi lebih cepat.

Ia lalu memasukan bajunya dalam koper dan mengambil beberapa benda penting, setelah itu ia keluar dari kamar dan menemukan Ananta disana. Jelas lelaki itu mengerutkan keningnya bingung karena anaknya itu membawa koper, bahkan tangan kanannya kini memegang kunci mobil miliknya.

"kamu mau kemana?" tanya Ananta

"cari ayah baru,"

Setelah mengatakan itu Renanda pergi tanpa kejaran dari Ananta, lelaki itu sibuk memikirkan kesalahannya sendiri dan bingung dengan apa yang harus dilakukannya untuk mendapatkan maaf dari anaknya. Suara mobil sudah terdengar, hal itu membuat Ananta lebih cemas lagi. Begitu dirinya sudah keluar rumah, Renanda sudah pergi dari rumah. Tangan Renanda kini sibuk mencari kontak, setelah didapat ia langsung menghubunginya. Setelah itu ia langsung memasukan mobilnya ke jalan tol, tujuannya kini jauh dari apa yang dipikirkan oleh Ananta. Setidaknya seseorang ini tidak akan memberitahu apapun terhadap Ananta, selebihnya ia percaya bahwa apa yang dilakukannya benar.

...

Disisi lain kini Angkasa tengah berada disebuah taman bersama seorang perempuan bernama Haifa, kini gadis itu tengah mengeluh tentang ibunya. Katnya ditambah lagi perlakuan dari Renanda yang membuatnya lebih merasa sedih lagi, namun hal itu justru membuat Angkasa kesal sehingga ia bertekad untuk menemui Renanda esok hari.

"kamu yang sabar ya?"

"iya, aku selalu sabar ko."

"aku tau kamu kuat, jangan sedih lagi ya?"

"iya, makasih udah dengerin cerita aku."

"kamu gak usah bilang terimakasih, aku bakal dengerin cerita cerita kamu ko."

Haifa mengangguk setelah itu mereka langsung meninggalkan taman dengan motor yang dikendarai oleh Angkasa, kini Haifa mencoba membujuk Angkasa agar dirinya tidak boleh terlalu emosi dengan akhir yang akan menjadikan dirinya seseorang yang baik hati. Entah kapan Angkasa akan menyadari itu, namun yang Haifa inginkan lelaki itu selalu ada dipihaknya dan selalu bersamanya dalam jangka waktu yang lama. Hidupnya tak pernah sesenang ini sebelumnya, disukai banyak lelaki dengan anggapan orang yang selalu tersakiti, bukankah menurutnya itu menyenangkan? Berada dilindunagn banyak lelaki yang sudah mempunyai pasangan, dan semuan pasangan mereka pernah disakiti oleh Haifa sendiri karena hal itu.

Bukankah sakit? Berada diposisi dimana seharusnya dilindungi, diutamakan, dipercayakan, dicintai, dan sisayangi namun ternyata pada akhirnya pasangan itu memilih untuk berpihak kepada perempuan lain, perempuan yang jelas menyakitinya dan juga perempuan perempuan lain diluaran sana, perempuan beruntung yang selalu mengeluh dan didengarkan, sedangkan orang yang kini berposisi sebagai kekasinya saja tidak ia percayai, lalu untuk apa hubungan seperti ini? Untuk apa mempunyai seseorang yang dapat membantunya ketika jatuh jika pada kenyataanya ia harus bediri sendiri setelah dibuat jatuh lagi dan lagi oleh kekasih sendiri?.

KAMU ADALAH PEREMPUAN YANG BERUNTUNG MENDAPATKAN PERHATIAN DARI DIA SI KEKASIH ORANG, SI KEKASIH YANG KINI SEDANG BERUSAHA BERPIKIR LEBIH BAIK KARENA TIDAK ADA YANG DIA YANG MENGABARI DAN MEMPERHATIKAN LAGI, YA PEREMPUAN YANG KAMU SAKITI KINI PADA KENYATANNYA HARUS BERSIAP LAGI UNTUK BERDIRI, SENDIRI.

D R E A M [Completed]Where stories live. Discover now