19- mau jadi mantanku?

3.3K 184 1
                                    

...

Angkasa lalu menyimpan handphonenya kedalam saku, matanya memperhatikan kaca jendela di sebelah kanannya, ia melihat beberapa mobil menyamai posisi bus. Angkasa lalu tersadar jika bus ternyata sudah masuk kedalam jalan tol, suara dari depannya merebut perhatian angkasa terhadap apa yang kini ia lihat.

Dilihatnya ternyata Renanda sedang diajak ngobrol dengan sekian banyak anggota futsal, mereka berkumpul seakan ada sesuatu yang menarik bagi mereka. Angkasa bahkan menyadari bahwa hanya dirinya yang masih diam ditempat dan tidak ikut bergabung untuk melakukan hal yang sama dengan mereka.

"Re, ko lesu? Lo sakit?"

"Mau gue pijitin?"

"Nyokap bekelin gue obat, kali aja Lo mau minum obat?"

"Ko dari tadi diem aja re?"

"Lo kedinginan ya? Nih jaket gue"

"Gue ada susu sama roti, kali aja Lo laper."

Renanda terdiam begitu mereka bertanya, mereka seakan akan tidak memberikan Renanda waktu untuk menjawab.

"Engga ko, Rere baik baik aja." ucap Renanda pada akhirnya, Renanda tersenyum begitu mengakhiri kalimatnya pertanda ia berterimakasih dan juga senang akan perhatian yang diberikan mereka.

"Rim jagain tuh Rere nya"

"Iya jagain si Rere ya"

"Yaampun, kalian balik lagi gih ke bangku kalian masing masing. Rere gapapa ko" ucap Renanda sambil menatap mereka semua degan senyum yang masih bertahan di wajahnya.


Angkasa mengalihkan pandangannya setelah sekian lama melihat Renanda berinteraksi dengan banyak lelaki didekatnya. Bukankah harusnya ia sama sekali tidak peduli dengan gadis yang mulai dibencinya?

"Laper" ucap Renanda

Rima menoleh, "aku bawa makanan ko." ucap Rima sambil meraih tas berisikan makanan itu, Renanda mengetahuinya karena Rima sebelumnya mengatakan tas itu khusus untuk makanannya, katanya Rima itu tidak bisa berhenti mengunyah jika belum kenyang. Terbukti dengan sebungkus coklat di tangan kanannya.

"Aku juga bawa, maksud aku makan nya bareng." ucap Renanda terkekeh, dia hanya menta Rima untuk makan berbarengan dengan dirinya bukan memberikannya makanan.

"Oh mau di temenin, bilang dong" ucap Rima sambil menyimpan kembali tas yang baru saja ia ambil

"Iya mau di temenin." ucap Renanda sambil mengangguk dan tersenyum, memang dirinya menyadari bahwa rasa manja dalam dirinya itu lambat laun akan segera diketahui sebagaimana Renanda menutupi dan memendamnya dengan rasa sakit.

Rima menggelengkan kepalanya untuk kesekian kali, tenyata Renanda tidak seperti yang ia pikir. Tidak sejudes yang ia kira dan tidak sejahat yang ia lihat, bagaimana tidak? Renanda pasti akan mengeluarkan seseorang ketika ia hanya berbuat salah kepadanya, walaupun sedikit dan Renanda tidak pernah memberikan senyum kepada semua siswa siswi kecuali Angkasa, ya boro boro ke semua siswa siswi kadang guru saja Renanda tidak peduli.

"Laper banget neng?" Tanya Rima begitu melihat tangan kiri Renanda memegang dua buah roti dan sebelah kanan memegang susu rasa strawberry dengan mulut penuh yang belum ia kunyah.

D R E A M [Completed]Where stories live. Discover now