34- karena gue penyebabnya

3.1K 167 1
                                    

Renanda terdiam, "katanya gak pernah punya pacar?"

Sean lalu mengangguk mengiyakan, "emang iya belum punya pacar, terus apa hubungannya?"

"Lo suka cape nunggu kan? Dan gue yakin itu gak cuma sekali, kalo lo bilang yang tadi itu inceran, berarti yang kemaren saat lo bosen juga inceran kan?" Tanya Renanda pelan pelan berharap Sean mengerti akan pertanyaan dan juga penjelasannya yang terlalu berkelit karena bingung.

Sean mengangguk, "terus?"

"Ya kalo inceran berarti pas udah dapet bakal pacaran," ucap Renanda membuat Sean terkekeh ke arahnya.

"Re, gue gak pernah punya pacar. Dan yang gue bilang inceran itu, kasarnya ya pelampiasan."

"Pelampiasan kalo gue lagi bosen nunggu lo," lanjut Sean.

"Ya secara gak langsung elo itu ngebuat dia berada di tempat dimana udah lo sediain buat gue disana."

Sean kembali terkekeh dan mendekat, "tempat yang mana yang lo maksud?"

"Ah udah lupain aja!" Ucap Renanda dengan nada kesal.

Sean melangkah mendekat kepada Renanda ketika seseorang baru saja keluar balkon dengan baju hitam dan juga makanan ringan di tangannya, Sean lalu mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Renanda membawanya tepat dimana letak jantungnya. Setelah itu Sean kembali mendekat membuat Renanda mengerutkan keningnya bingung, "mau apa?" Tanya Renanda

"Coba lo rasain Re."

"Berdetak, udah."

Sean menggeleng lalu terkekeh, "belum Re,"

Sean kembali melirik seseorang yang ternyata memperhatikannya sejak tadi, untunglah posisi Renanda membelakanginya sehingga ia tidak akan tau. "Dara." panggil Sean membuat Renanda melotot kesal.

"Lo mabok? Gue Renanda, bukan Dara."

"Ssssh, sabar dulu. Lo cuma harus rasain gimana jantung gue sekarang." ucap Sean dibalas anggukan oleh Renanda

"Shinta" panggil Sean,

'jantungnya berdetak kaya biasanya' batin Renanda

Sean tersenyum, "Dara" panggil Sean

'sama,' batin Renanda

Sean masih dengan senyumnya, "Sheilla" panggil Sean

' masih sama, terus apa maksudnya?' baton Renanda

Sean tersenyum manis kali ini, "Renanda Anantasya," panggil Sean

Renanda menatap Sean, tangannya merasakan jantung Sean berdegup seperti biasanya namun dengan perlahan degupan itu naik ke tempo yang lebih cepat. Renanda membulatkan matanya tepat di manik manik mata Sean, kata orang jika jantung berdetak lebih cepat daripada sebelumnya ketika dengan seseorang, membayangkan seseorang, atau mendengar nama seseorang itu berarti dia mencintainya, Ah itu artinya Sean mencintai Renanda!.

Di sudut mata Sean, bayangan seseorang di belakang Renanda masih mengamati. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, dengan lantang Sean berharap seseorang itu mendengarnya.

D R E A M [Completed]Where stories live. Discover now