Delapan

5.5K 187 0
                                    


Jam pelajaran pun selesai, Almyra berniat setelah ini ia akan kembali ke kantor polisi dan menanyakan kartu mahasiswanya yang tertinggal.

"Kes, Gue duluan ya."

Kesha mengangguk dan sesaat, Kesha teringat kondisi sahabatnya tersebut. "Gue anter aja ya, Ra. Emang lo ngga apa-apa bawa motor dengan kaki seperti itu?"

Almyra yang tidak mau merepotkan orang lain, akhirnya memilih menolak ajakan sahabatnya tersebut, dengan alasan. "Motor gue nya gimana nanti? Lagian, Gue gak apa-apa kok."

"Serius?" tanya sahabatnya itu.

Almyra mengangguk.

"Motor mah, tinggalin aja ke Mang Alan, Ra." kata Sahabatnya itu.

Almyra hanya tersenyum.

Mang Alan adalah penjaga parkir di kampus Almyra.

Tapi, Kesha pun tidak bisa melarang apa yang Almyra inginkan.

Akhirnya pun, Almyra keluar kelas dan ia melajukan motornya ke arah kantor polisi yang kemarin.

Saat Kesha keluar kelas, ada segerombolan cewek-cewek yang ribut membicarakan seseorang. Yang tak lain adalah seorang cowok yang sedang berjalan dikoridor kampusnya.

Cowok dengan setelan jeans putih dan kaos hitam panjang, yang di gulung sampai siku lengannya. Berwajah tampan, tinggi dan Kesha pun tak mau melewatkan kesempatan untuk dapat memandang cowok tampan ini.

Kesha pun memberanikan dirinya untuk menyapa cowok tersebut.

"Hai.." sapa Kesha.

Cowok itu pun melirik ke arah Kesha.

"Oh.. Hai." balasnya.

"Ada yang perlu dibantu?" tanya Kesha gerogi.

Cowok itu pun mengangguk. "Ya."

"Apa?" tanya Kesha lagi.

"Saya lagi cari seseorang. Kamu kenal mahasiswi yang namanya Almyra Calista Chandra?" ucap cowok itu.

Kesha pun mengerutkan dahinya sejenak.

"Oh, Almyra." kata Kesha. "Kenal banget. Gue sahabatnya." lanjut Kesha.

Cowok itu pun memperhatikan Kesha dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Kenapa Lo cari-cari sahabat Gue?" tanya Kesha yang penasaran.

"Mm... Almyranya ada?" tanya Raffa.

"Ngga ada, Barusan aja dia pulang." jawab Kesha.

"Kamu tahu alamatnya Almyra?" tanya Raffa lagi.

Kesha pun mengangguk. "Buat apa?"

"Ada yang penting." ujar Raffa.

"Ya apa?" tanya Kesha penasaran.

"Minta alamatnya dulu." tegas Raffa.

Karena penasaran mendengar jawabannya, Kesha pun akhirnya memberikan alamat rumah Almyra kepada Raffa.

"Nih."

"Oke. Terima kasih ya." ucap Raffa dan langsung bergegas pergi.

"Eh! Woiii!!! Anjir,, main pergi aja dia." Gerutu Kesha yang kesal.

Kesha pun masih memandang cowok itu sampai masuk ke dalam mobil.

"Aduh ya Tuhan, ganteng banget sih dia." gumam Kesha.

Beberapa detik kemudian, Kesha teringat. "Tapi,,, Apa ya hubungannya cogan itu sama Almyra?"

Kesha terus berfikir. "Ah! Gue lupa gak nanya namanya."

Kesha pun berjalan ke mobilnya sambil menggerutu. Ia kesal karena tak sempat bertukar nama dengan cowok itu. Yang ada di pikiran Kesha saat ini, ia harus menanyakan siapa cowok itu kepada Almyra.

*

"Pak.... masa gak ada, Pak?" tanya Almyra terus menerus.

"Coba cari lagi, Pak." lanjutnya.

"Saya butuh banget, Pak. kartu mahasiswanya." katanya lagi.

Polisi itu pun mencari keberadaan kartu mahasiswa milik Almyra yang katanya tertinggal di kantor. Tapi ternyata memang tidak ada.

"Tidak ada, Mbak." ucap Polisi itu.

"Duh... terus gimana dong, Pak." kata Almyra bingung.

Polisi mengingat kejadian kemarin. Saat ia ingin memberikan surat-surat tersebut, Laki-laki yang menabrak Almyra tanpa ragu mengambil surat-surat itu tanpa melihatnya kembali.

"Mungkin ke bawa sama, Mas yang kemarin kali, Mbak?" ujar Polisi.

"Hah?" kata Almyra kaget.

Almyra memutar kedua bola matanya, ada benarnya juga omongan Polisi itu. Jika di dalam tas, dompet dan di ruangan Polisi ini tidak ada kartu mahasiswanya. Berarti satu-satunya kartu mahasiswa miliknya ada di laki-laki yang menabraknya dia kemarin.

"Bapak punya nomer laki-laki itu?"

Polisi menggeleng.

"Aduh... bagaimana dong, Pak."

Polisi hanya mengangkat kedua bahunya. Almyra bingung dan terus berfikir. Akhirnya, ia memutuskan untuk pulang.

"Ya sudah, Pak. Kalo begitu, saya permisi ya." ucap Almyra.

Almyra pun pergi dari kantor polisi dan memikirkan cara agar ia bisa bertemu dengan laki-laki itu, untuk menanyakan keberadaan kartu mahasiswanya.















Haiiii...
begitulah ceritanyaa..
Tolong tinggalkan jejak kalian yaa
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca





Salam from iraha;)

My Love Almyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang