Lima Puluh Satu

3.4K 95 0
                                    

Raffa sedang duduk di sofa sambil sesekali mengambil cemilan yang tepat berada di atas tubuhnya dan matanya menatap layar televisi.

Almyra menghampiri kekasihnya tersebut, ia selalu menggerutu di dalam hatinya atas perlakuan konyolnya di dapur tadi.

Malu.

Itu yang ada dipikirannya.
Almyra pun memberanikan diri duduk disamping kekasihnya itu.

Sesekali Raffa melirik ke arah Almyra, dan dengan cepat Almyra menundukkan kepalanya, juga memejamkan matanya.

Ia masih malu.

Sangat malu.

Raffa menaikkan alisnya kemudian tersenyum kecil.

Raffa pun kemudian menawarkan cemilan ke Almyra. Lalu, Almyra pun memasukkan tangannya ke dalam toples berisi cemilan tersebut.

Raffa pun memasukkan tangannya mengikuti tangan Almyra.

Almyra kaget atas perlakuan Raffa. Raffa pun kemudian menggenggam tangan Almyra yang memegang cemilan tersebut, lalu mengeluarkan tangan mereka. Raffa memberikan arah ke mulutnya, sehingga membuat tangan Almyra seolah-olah menyuapi cemilan itu.

Almyra pun tersipu malu, ia benar-benar malu terhadap apapun yang Raffa lakukan terhadap dirinya.

Mungkin, saat ini wajahnya sudah sangat memerah karena malu, dan ia benar-benar tak ingin memperlihatkan wajah merahnya itu kepada Raffa.

Tapi, Raffa pun yang sudah melihat wajah Almyra yang memerah, kemudian menarik tubuh Almyra sehingga mereka pun saat ini berhadapan.

Raffa melihat ke arah bibir Almyra yang sangat mungil dan ingin sekali menciumnya. Sesaat Raffa begong memikirkannya.

Memikirkan untuk mencium bibir Almyra.

Mata mereka saling bertemu dan bertatapan. Entah bagaimana, Jantung Almyra berdegup sangat kencang dan tak karuan, semakin menjadi dipikirannya saat ini.

Ia pun memejamkan matanya.

Melihat tingkah Almyra, Raffa  tersenyum. Ia pun memajukan wajahnya dekat dengan wajah Almyra dan memegang dagu Almyra.

Raffa tahu, ini adalah lampu hijau yang telah diberikan Almyra pada dirinya.

Tapi, saat Raffa ingin mencium gadisnya tersebut.

Tiba-tiba pintu rumah Raffa berbunyi, seperti ada orang yang mengetuknya.

Mendengar itu, Raffa pun menghela nafasnya, dan kemudian Almyra tersenyum. Gadis itu pun membuka matanya dan beranjak pergi menjauh untuk membukakan pintu.

Almyra juga sesekali menengok kearah Raffa, yang sepertinya ia mengetahui kalau Raffa sedang menggerutu di atas sofa itu.

Almyra hanya tersenyum dan kemudian membuka pintu rumah Raffa.

Saat ia membuka pintu, Almyra sedikit terkejut dan bengong dengan apa yang ia lihat saat ini.

Seorang cewek yang sudah tak asing baginya, cewek yang pernah menampar dirinya dan membuat dirinya malu dihadapan banyak orang, cewek itu yang tak lain adalah Kia.

"Dimana cowok gue?" tanya Kia.




















Update lagii yay!!!:)

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now