Dua Puluh Empat

4.1K 125 0
                                    

Raffa dan Almyra telah sampai ke pesta ulang tahun Kia yang berada di sebuah restaurant. Tempat itu adalah tempat dimana Raffa dan Kia setiap ngedate. Bahkan tempat ini pula adalah saksi bisu cinta Raffa dan Kia.

Ramai.

Suasana itu yang menggambarkan saat ini.

Raffa membuka pintu mobilnya, dan kemudian berlari ke arah pintu mobil seberang membukakan pintu untuk Almyra.

"Silahkan bidadari." ucapnya.

Almyra tersenyum kepada Raffa. Melihat Almyra yang tersenyum kepadanya membuat jantung Raffa berdegup lebih kencang dari sebelumnya.

Saat Almyra ke luar dari mobil, Raffa menaruh tangan kanannya ke dalam saku celana yang kemudian disusul oleh tangan Almyra yang melingkar ke lengan kanannya Raffa.

"Yuk." ajaknya.

Mereka berdua berjalan menelusuri red carpet. Semua orang yang melihat, memandang ke mereka berdua. Lebih tepatnya kepada Almyra.

Semua orang terpesona akan kecantikan Almyra. Raffa merasa bangga akan hal itu, karena ia bisa datang ke pesta ulang tahun Kia, yang tak lain mantannya, dengan membawa gadis super cantik bak bidadari. Tapi, ia juga cemburu jika semakin banyak orang yang menikmati kecantikkan bidadarinya itu.

"Kamu bisa nunduk aja ngga?" bisik Raffa ke telinga Almyra.

Almyra menoleh ke arahnya. "Kenapa?"

"Aku ngga mau yang lain menikmati kecantikkan kamu juga." lanjutnya.

Almyra tidak meladeni omongan Raffa, ia malah mencubit lengan Raffa dengan tangan kanannya.

"Aw... Hahaha." jerit Raffa.

Ia kemudian berbisik lagi ke telinga Almyra. "Tapi, suka. Hehehe."

Banyak sekali orang yang tak Almyra kenal di sini. Ia hanya mengikuti kemana pun Raffa melangkah.

Saat Kia hendak bersalaman dengan banyaknya tamu undangan. Matanya pun kemudian tertuju ke arah Raffa.

Ia kemudian berjalan menghampiri Raffa.

"Raffa sayang." ucap Kia yang dengan tiba-tiba langsung memeluk Raffa. Seketika, Almyra melepas tangannya yang melingkar di lengan Raffa.

Raffa hanya diam akan aksi Kia. Matanya pun melihat ke arah Glen yang sedang memperhatikan mereka berdua.

Kia melepaskan pelukkannya. "Akhirnya, kamu datang juga." ucapnya lagi yang kemudian di susul dengan mencium pipi Raffa.

Almyra hanya diam melihat aksi mantannya Raffa tersebut.

Raffa dengan cepat mengelap pipinya seraya membersihkannya.

"Apaan sih, Kia." ujarnya.

"Kenapa sayang?" tanya Kia.

Raffa hanya diam dengan pertanyaannya Kia. Ia mengeluarkan sebuah hadiah yang ia kantongi di dalam saku sebelah kiri jasnya.

"Nih, buat kamu." kata Raffa sambil memberikan hadiah itu. "Happy Birthday." lanjutnya.

Hadiah yang di bungkus dengan kotak berukuran sedang yang dapat masuk ke dalam sakunya, yang tak lain isinya adalah sebuah jam tangan yang Raffa beli di Mall, selagi ia menunggu Almyra berdandan.

"Ah... Terima kasih, Sayang." kata Kia sambil mencubit pipi kanan Raffa.

Melihat itu pun Almyra hanya diam dan mengalihkan pandangan matanya ke arah lain.

Raffa pun melirik ke Almyra dan meraih tangan Almyra. Sontak, membuat Almyra kaget dan membelalakan matanya. Raffa pun memperkenalkan Almyra kepada Kia.

"Kia. Kenalin, ini Almyra." ucap Raffa.

Almyra tersenyum kepada Kia. Tapi, Kia hanya memberikan ekspresi tak suka kepadanya.

"Siapa dia?" tanya Kia yang penasaran dengan nada yang sedikit tinggi.

"Dia Almyra." ucap Raffa lagi.

"Bukan namanya." kata Kia. "Dia siapanya kamu?" tanya Kia lagi.

Raffa hanya diam. Begitu pun dengan Almyra.

"Oh, jadi dia yang membuat kamu jauh dari aku?" kata Kia lagi dengan nada yang lebih tinggi.

"Iya?" kata Kia lagi.

Glen menghampiri Kia dan Raffa juga Almyra. Semua orang di sekeliling pun melihat aksi Kia yang sedang marah.

"Kenapa emang?" tanya Raffa balik ke Kia.

"Kamu bisa selingkuh sama dia, kenapa aku engga?" lanjut Raffa lagi sambil menunjuk dengan telunjuknya ke arah Glen.

Mendengar itu. Entah bagaimana Glen menghajar rahang Raffa. Raffa pun terjatuh ke lantai.

"Ngapain lo datang." ucap Glen dengan ekspresi kesal kepada Raffa.

Kia pun memukul bahu Glen. "Apa-apaan sih, Lo."

Kia pun membantu Raffa yang terjatuh dan membangunkannya. Almyra hanya diam melihat aksi itu, ia tidak tahu harus berbuat apa.

Glen menarik lengan Kia. "Kia. Dia itu ngga baik untuk kamu." ujarnya.

Kia melepaskan tangannya dari Glen. "Gue ngga berurusan sama lo."

"Tapi, Kia..." ucap Glen yang terputus.

"Pergi lo dari pesta gue." teriak Kia.

"Lo bikin pesta gue kacau." lanjutnya.

"Tapi..."

"Apa?" sewot Kia.

"Lo ngapain mukul Raffa?" sewotnya lagi.

"Kia..." Glen mencoba menjelaskan.

"Gue ngga mau ngeliat muka lo lagi." teriak Kia.

"PERGI!!!" ucapnya kencang.

Akhrinya Glen pun pergi dari acara pesta ulang tahun Kia. Ia pun memberikan ekspresi yang tak enak untuk Raffa.

Raffa pun menantang balik ekspresi itu.

Kia pun menghampiri Raffa dan bertanya "Kamu ngga apa-apa kan, Sayang?"

Raffa hanya diam dan kemudian meraih lengan Almyra dan pergi meninggalkan pesta itu.


















Ihhh.. ada apa nih?
Waduhh...
Yuk lanjut terus ah ceritanyaa
Tolong kasih jejak kalian yaa
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now