Delapan Puluh Dua

4.3K 127 9
                                    

"Sayang." kata Raffa sambil berjalan menuju Almyra yang sedang duduk di sofa dan menonton tv.

Raffa pun duduk disampingnya sambil meraih tangan Almyra dan memasukkan jari-jari tangannya ke sela-sela jari milik Almyra.

Ia pun mengecup punggung tangan kekasihnya dengan terus menerus.

"Raffa." kata Almyra yang sedikit risih akan perlakuan Raffa.

"Aku sayang banget sama kamu." kata Raffa kemudian.

Almyra pun menoleh kearah Raffa dan melihat wajah laki-laki itu yang tersenyum kepadanya.

"Maaf ya, aku belum bisa jadi yang terbaik." kata Raffa lagi.

Almyra pun terheran dengan perkataan Raffa barusan.

"Maksudnya?"

"Aku selalu buat kamu kecewa."

"Kecewa? Maksud kamu?"

"Aku...."

"Kamu ngomong apa sih?" tanya Almyra.

"Soal Kia...."

"Kia? Ada apa dengan dia?" tanya Almyra yang heran.

"Waktu kejadian Kia itu.... aku." jawab Raffa terbata-bata.

"Ngga usah dibahas." kata Almyra sambil melepaskan tangannya dari tangan Raffa.

"Maaf ya sayang."

"Raffa, udah deh mendingan kita fokus aja sama pernikahan kita yang tinggal menghitung hari. Ngga usah bahas yang lain. Yang udah-udah biarlah, yang terpenting sekarang aku...."

"Ssstttt...." ucap Raffa memotong pembicaraan Almyra.

"Kamu udah yakin mau menikah denganku?" tanya Raffa kemudian.

Almyra pun mengangkat kedua alisnya dan bingung akan pertanyaan Raffa barusan.

"Maksud kamu apa?"

"Kamu yakin mau menikah denganku?" ulang Raffa lagi.

"Kamu kok ngomongnya gitu?"

"Aku hanya ingin memastikan."

Almyra pun memposisikan dirinya menghadap kearah Raffa dan menatap kekasihnya itu, ia meraih tangan Raffa, menaruhnya tepat diatas pahanya dan menggenggamnya.

"Aku sangat yakin seribu persen."

"Yakin untuk menikah dengan laki-laki sepertiku?" tanya Raffa lagi.

Almyra mengangguk cepat. "Iya."

"Kamu kenapa nanya begitu?" tanya Almyra sekarang.

"Aku ngerasa, kalau aku ngga pantas untuk kamu." jawab Raffa dengan menundukkan kepalanya.

Almyra pun tersontak kaget mendengar jawaban Raffa.

"Kamu ngomongnya kok ngelantur terus sih dari tadi?" kata Almyra yang sedikit kesal dan melipat kedua tangannya di dada.

"Aku cuma ngga mau kamu mendapatkan laki-laki seperti aku. Aku ngga pantas untuk kamu."

"Ngga pantas gimana?"

"Aku ngga pantas buat kamu."

"Ya ngga pantasnya kenapa?"

"Aku... Aku selalu buat kamu kecewa, Almyra. Aku..... selalu buat kamu menangis dan Aku selalu....."

"Raffa... kamu nih apaan sih?" tanya Almyra yang semakin bingung.

Gadis itu menatap Raffa yang ada dihadapannya yang masih terus menunduk dan tak menatapnya.

"Tolong kamu ngga usah kayak gini." tegas Almyra.

"Aku bukan laki-laki yang sempurna untuk kamu." ujar Raffa sambil sedikit bergetar.

Almyra menaikkan satu alisnya, ia pun meraih dagu Raffa dengan tangan kanannya, lalu menompangnya, dan menatap wajah kekasihnya.

"Apa katamu? Sempurna?" tanya Almyra sejenak.

Raffa pun mengangguk.

"Raffa.... kamu dengerin aku." kata Almyra sambil terus menatap Raffa. Kali ini kedua tangannya berada di pundak Raffa.

"Cinta itu tidak butuh kesempurnaan Raffa. Memang susah mencari seseorang yang sempurna, Karena kesempurnaan juga bukan milik manusia, melainkan milik Tuhan. Jika manusia sibuk mencari yang sempurna, manusia tidak akan pernah menikah." ucap Almyra dan kini tangannya menompang pipi Raffa.

"Bagiku, Kamu adalah laki-laki yang sangat sempurna buat aku, kamu itu laki-laki yang spesial. Aku sangat berterima kasih kepada Tuhan karena mempertemukan aku dengan kamu. Dan kamu adalah orang yang selalu membuat aku bahagia." lanjut Almyra.

"Meski kamu merasa bahwa dirimu bukanlah apa-apa, kamu tetaplah berharga untuk aku. Aku mencintaimu Raffa." kata Almyra sambil tetap memegang pipi kekasihnya.

Raffa tersenyum dan setetes air mata jatuh tepat ditangan Almyra.

"Aku.... aku juga mencintaimu Almyra." kata Raffa dengan menarik tangan Almyra dan memeluk tubuh Almyra dengan erat.

Almyra membalas pelukkan kekasihnya dan mengelus-elus punggung Raffa.

Raffa pun kemudian melepaskan pelukkannya dan menatap wajah Almyra, ia mencium kening Almyra dan tersenyum kepadanya.

"Aku beruntung bisa memilikimu." ujar Raffa.

"My Love Almyra."

















Hallo semuanya...
bagaimana ceritanya?
Lanjut ga?
Tolong yang belom Vote di Vote ya, wkwkkw
Dikomen juga boleh
Kritik, saran....

Makasih pokoknya yang sudah setia menunggu dan membaca

I love youuuu

Kira-kira Raffa sama Almyra ngapain lagi nih enaknya?

Mau ending aja?

My Love Almyra (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя