Empat Puluh Enam

3.8K 117 1
                                    

Raffa membawa Almyra pulang kerumahnya. Di perjalanan, Raffa selalu menggenggam tangan Almyra meski dia sedang mengemudi.

Ia juga mencium punggung tangan Almyra sesekali. Melihat perlakuan Raffa terhadap dirinya, hanya membuat Almyra tersenyum senang. Ia masih tak menyangka jika ia sekarang sudah mempunyai seorang kekasih. Padahal, ia selalu bilang pada sahabatnya, jika ia tak mau berurusan dengan percintaan dulu.

Almyra juga memegang kalung matahari bermata biru yang diberikan oleh Raffa.

"Di pegang terus kalungnya? Takut hilang ya?" ledek Raffa disela-sela menyetirnya.

"Iya, takut hilang." balas Almyra.

"Hahaha." Raffa pun tertawa.

"Aku suka kalungnya. Makasih ya." ucap Almyra.

"Iya, Lyra."

Almyra menoleh karena mendengar kekasihnya saat ini, memanggil dirinya dengan sebutan "Lyra."

Jujur saja, Almyra hanya dipanggil Lyra oleh kedua orang tuanya,

"Bolehkan?" tanyanya.

Almyra menggangguk dan tersenyum.

"Iya, boleh."

"Terima kasih, Lyra."

Sesampainya dirumah Almyra, Raffa pun mampir sebentar untuk sekedar basa-basi dengan orang tua Almyra, karena telah membawa anak gadisnya malam-malam keluar.

"Kalau gitu, Raffa permisi dulu ya, Bu, Yah." kata Raffa.

"Iya, hati-hati ya." kata Ibu.

*

Keesokannya, Almyra menceritakan semua kejadian yang ia alami semalam kepada Kesha dan Afika.

Mereka sangat senang mendengarnya.

"Demi apa? Di kantor polisi?" ucap Kesha yang tak percaya. Lalu, Almyra tersenyum dan mengangguk.

"Wah... selamat ya sayang." kata Afika sambil memeluk Almyra.

"Hehehe. Iya terima kasih." kata Almyra.

Mereka bertiga sedang berjalan dilorong kampus untuk pergi ke kantin, tapi ada beberapa gerombolan laki-laki yang tak lain adalah gerombolannya Rayhan.

Mereka sedang duduk disana, ketika Almyra dan kedua sahabatnya itu lewat. Seseorang ada yang meledeknya.

"Hei Almyra, kapan-kapan kita minum lagi ya."

Almyra tak memperdulikan ucapan itu, ia terus saja berjalan. Lalu, ada lagi yang menyahut.

"Gimana kalo nanti malem?"

Kesha dan Afika berjalan ke arah mereka seperti orang marah, tapi Almyra menahannya.

"Weh... temennya yang pada maju? Mau ikutan juga?" ledek seseorang yang sedang merokok disana.

"Udah, cuekin aja." ucap Almyra sambil menarik lengan kedua sahabatnya itu.

Saat mereka sudah melewati segerombolan laki-laki itu, Almyra, Kesha dan Afika berpapasan dengan Rayhan.

Almyra kaget dengan apa yang ada dihadapannya saat ini, Kesha memajukan badannya dan menghadang Rayhan.

"Dasar cowo brengsek." ucap Kesha.

My Love Almyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang