Tiga Puluh Sembilan

3.5K 101 2
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Almyra pun telah selesai di make over oleh kedua sahabatnya itu.

Saat ini, Almyra mengenakan gaun berwarna kuning lemon, dengan tali kecil yang di ikat di belakang tengkuknya, panjangnya hanya selutut, memperlihatkan kaki jenjang Almyra yang begitu mulus, sepatu high heels hitam, dengan sedikit sentuhan bunga berwarna sama seperti gaun Almyra, Rambut Almyra pun dibiarkan terurai sehingga penutupi punggung Almyra yang terekspos. Begitu pula dengan make up yang sangat cocok dengan Almyra, blush on pink yang sedikit menyala, memang menjadikan Almyra semakin cantik untuk wajah putih miliknya.

"Sempurna." kata Kesha puas melihat hasil make over antara dirinya dan Afika.

Afika pun menepuk tangannya puas.
Almyra melihat dirinya dicermin dengan tak percaya, bahwa gadis yang sedang berdiri di depan cermin itu adalah dirinya.

Kemudian, terdengar suara klakson dari luar rumah Almyra. Mendengar suara itu, kedua sahabat Almyra mengetahui kedatangan Rayhan yang sedang menunggu Almyra.

"Kak Rayhan udah dateng, Ra." teriak Kesha girang.

Almyra pun bergegas keluar rumahnya. Lalu, sejenak Afika pun memanggil Almyra memberikan kotak berisikan kado untuk Rayhan.

"Ini, kadonya kelupaan." pungkasnya.

Lalu, Almyra menerima kotak tersebut dan berjalan keluar meninggalkan kedua sahabatnya yang masih berada di dalam kamarnya.

Rayhan sudah menunggu dirinya dengan berdiri di depan mobil ferrari miliknya. Saat Almyra melangkahkan kakinya menghampiri Rayhan, sontak membuat Rayhan melongo menatap Almyra.

Ia sangat tak menyangka jika Almyra secantik ini. Gaun yang digunakan pun, begitu pas untuk tubuh Almyra, meski tubuh Almyra banyak yang terkespos. Rambut Almyra yang terurai, menambah kecantikannya, dan Benar-benar. Rayhan sangat terpesona akan penampilan Almyra malam ini.

Pipi Almyra yang merah merona, senyumnya, bahkan sampai membuat Rayhan tidak bisa berpaling dari pandangannya saat ini.

"Kak?" sapa Almyra yang sedetik kemudian membuat Rayhan sadar.

"Oh, iya." ucapnya. Lalu, ia pun membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Almyra masuk. Sebelumnya, ia berbisik ditelinga Almyra. "Kamu cantik sekali malam ini."

Mendengar kata-kata itu, Almyra tersipu malu. Kemudian, Mereka pun siap melaju ke Dragonfly, tempat dimana acara ulang tahun Rayhan diadakan.

Disepanjang perjalanan, Rayhan tak dapat fokus terhadap jalanan, matanya selalu ingin melirik gadis yang ada disampingnya.

Almyra sedikit risih akan hal itu. Ia memangku sebuah kotak yang tak lain adalah kado untuk Rayhan. Ia akan memberikannya nanti setelah masuk ke dalam Dragonfly.

"Mmm.. Ka." kata Almyra mencairkan suasana yang sedari tadi hening.

"Hmm."

"Nanti... Almyra cuma sebentar ya." kata Almyra kemudian.

Raffa menoleh ke arahnya. "Sebentar? Maksudnya?"

"Almyra ada janji lagi Kak jam 8. Jadi..."

"Oh.. ya sudah. Ngga apa-apa." ucap Rayhan yang mengerti maksud pembicaraan gadis yang ada disampingnya itu.

"Maaf ya, Kak." kata Almyra meminta maaf.

"Ya... tapi, aku ngga bisa antar kamu pulang kalau gitu." ujar Raffa kemudian.

"Iya, Kak. Nanti, Almyra naik ojek online aja."

"Hah? Jangan." larang Rayhan.

"Kamu... ngga minta jemput aja sama si?" kata Rayhan sambil sedikit berfikir nama laki-laki yang kemarin ia temui dirumah Almyra. Yang mengaku-ngaku kalau Almyra adalah pacarnya.

"Raffa maksud Kak Rayhan?" kata Almyra melanjutkan.

"Ah, iya. Raffa."

"Aku jam 8 ada janji sama dia, Kak." ujar Almyra.

"Oh."

Rayhan mengerti sekarang, mengapa gadis yang duduk di samping itu, meminta ingin pulang lebih cepat. Ternyata untuk Raffa.

Rayhan pun sedikit menaikan senyum piciknya. Ia benar-benar benci laki-laki yang bernama Raffa itu. Lalu, ia pun fokus ke jalanan dan mereka pun sampai ke Dragonfly.

Rayhan turun dan kemudian berlari kecil ke pintu sebelah mobilnya, membukakan pintu untuk Almyra. Gadis yang malam ini sangat cantik. Baginya, Almyra datang ke pestanya saja sudah sangat menjadi kado terindah baginya.

Kemudian, mereka pun masuk ke dalamnya. Ruangan ini remang-remang, sesekali lampu berkelap-kelip dan sangat bising sekali. Almyra sedikit kaget, Matanya meyapu bersih ruangan itu. Di tempat ini banyak sekali orang yang menari dan berjoget, ada juga beberapa yang sepertinya mabuk, wanita yang berpakaian minim, dan ada juga seorang dj yang mengalunkan musik disini untuk menambah keseruan malam ini.

Almyra sedikit bergetar saat masuk ke dalamnya, ia sangat takut. Tapi, ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia memegang lengan Rayhan sangat erat. Rayhan pun mengelus punggung tangan Almyra yang memegang lengannya. Lalu, Rayhan menyapa kawan-kawannya yang sedak duduk sambil minum-minuman, terdapat beberapa cewek sexy juga disamping mereka.

"Woi... Rayhan. Si..apa cewek.. yang lo bawa." ucap seorang laki-laki yang sepertinya sudah mabuk. "Can..tik, sekali.."

Lalu, laki-laki itu pun mencoba untuk meraih pipi Almyra, dan dengan cepat Rayhan menangkisnya.

"Wih.. galak lo Ray." ucapnya kemudian.

Almyra kemudian berbicara ke Rayhan. "Kak? Ini bener tempatnya?" tanya Almyra bingung.

"Hah? Apa?" tanya Rayhan yang tak mendengar suara Almyra, dikarenakan suara musik yang terlalu kencang.

"Aku mau pulang." Teriak Almyra.

"Apa?" teriak Rayhan.

"Aku mau pulang." jelas Almyra sambil pergi meninggalkan Rayhan.

Dengan cepat, tangan Rayhan meraih lengan Almyra. "Kamu mau kemana?"

"Aku mau pulang." teriak Almyra lagi.

"Bentar, disini dulu. Kita belom pesta-pesta." teriak Rayhan.

"Aku mau pulang." teriak Almyra lagi.

"Oke, sebentar. Aku mau minum dulu." kata Rayhan sambil mengambil segelas minuman yang ada di hadapan kawan-kawannya itu.

"Kamu mau?" tanya Rayhan.

Almyra menggeleng. Rayhan pun menegaskan isi dari gelas yang ia pegang. "Ini air mineral." ujarnya.

Kemudian, Almyra pun meminum segelas air itu, sekali, dua kali, bahkan sudah tak tahu berapa banyak Almyra meminumnya dan lama kelamaan pun kepala Almyra merasa pusing dibuatnya.

Melihat Almyra yang sudah tak seimbang untuk berdiri, akhirnya Rayhan pun membawa Almyra untuk duduk bersama kawan-kawan dan dirinya. Ia pun melihat ke arah gadis cantik yang ia bawa ke Dragonfly itu yang selalu meminum segelas air yang ternyata itu adalah vodka, minuman beralkohol dengan berkadar tinggi, bening dan tak berwarna seperti layaknya air mineral pada umumnya.

Melihat itu pun, membuat Rayhan tersenyum puas.
















Haiii semua
Bagaimana ceritanya?
Masih dilanjut ngga? Hmm
Tolong berikan vote dan komen ya;) supaya semangat nulisnya lagi
Terima kasih yang sudah mampir dan membaca
Semoga kalian suka ya;)

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now