Empat Puluh

3.7K 105 2
                                    

Raffa melajukan si "Jedi." untuk ke rumah Almyra. Saat ini, ia mengenakan baju santai, tapi rapih, dengan parfum yang sangat wangi di sekujur tubuhnya. Ia pun juga, sesekali memegang sakunya, untuk mengetahui bahwa ia membawa kotak yang berisikan kalung matahari bermata biru, untuk gadis spesialnya itu nanti.

Tak butuh waktu lama, sebelum jam 8 malam pun Raffa telah sampai dirumah Almyra. Ia mengetuk pintu rumah gadis itu, tapi yang ia dapati hanyalah Afika dan Kesha, yang tak lain adalah sahabatnya Almyra.

"Almyranya ada?" tanya Raffa sambil sesekali menengok ke dalam rumah Almyra untuk mendapati keberadaan gadis spesialnya itu.

"Oh... Mmm.. dia.. lagi keluar." kata Kesha sedikit gugup.

"Sebentar katanya." lanjut Kesha lagi.

Raffa sedikit berpikir dengan perkataan Kesha, di dalam hatinya ia bertanya,
Pergi kemana Almyra?
Sebentar?
Mengapa yang ia dapati hanya kedua sahabatnya?
Kemana Ibu? Ayah Almyra?

Tapi sejenak iya dapat menyimpulkan, mungkin Almyra sedang pergi bersama Ibu dan Ayahnya, dan untuk Kesha bahkan Afika hanya sedang bermain di rumah Almyra. Lalu, Raffa mengangguk mengerti dan kemudian ia duduk di teras rumah Almyra.

Duduk untuk menunggu gadisnya.

Kesha pun menemani Raffa, dan Afika membuatkan minuman untuk mereka.

Sudah 15 menit menunggu, tapi Almyra tak kunjung datang. Afika pun menyenggol lengan Kesha. Ia menarik lengan Kesha dan membawanya masuk ke dalam rumah Almyra, saat ini mereka sedang berhadapan untuk membicarakan Almyra.

"Gimana ini, Kes." ucap Afika bingung sambil menggigit jarinya.

"Iya, ya? Kok Almyra belum pulang juga?" tanya Kesha untuk dirinya sendiri.

"Itu si cogan kasian banget pula. Nungguin dari tadi." ujar Kesha kemudian.

Sesekali mereka menengok ke depan teras rumah Almyra, melihat Raffa setia menunggu Almyra sambil memainkan ponselnya.

Sudah lebih dari setengah jam, Almyra belum juga datang.

"Coba telpon, Fik." pinta Kesha.

Afika pun menekan nomer Almyra di layar ponselnya, kemudian menelpon sahabatnya itu. Tapi ternyata, ponsel Almyra tidak aktif.

Raffa sudah mulai jengah untuk menunggu. Ia kemudian berdiri dari duduknya, lalu bertanya kepada Kesha dan Afika.

"Mmm... kalian." panggil Raffa yang sedang berdiri di pintu depan rumah Almyra, memanggil Afika dan Kesha yang masih berdiri mengobrol di dalam rumah Almyra.

"Almyra kok lama?" tanyanya.

"Mmm.." gumam Kesha seraya berpikir untuk menjawab pertanyaannya Raffa.

"Katanya sebentar?" tanyanya lagi.

Kesha dan Afika pun saling melirik satu sama lain. Mereka sangat bingung untuk menjawab pertanyaan Raffa.

Raffa melihat tingkah laku mereka berdua yang sepertinya mencurigakan, langsung bertanya lagi.

"Ada yang kalian sembunyiin yah?" tanyanya menegaskan.

Kesha menyenggol lengan Afika, ia seperti memberikan isyarat agar Afika yang menjelaskan keberadaan Almyra.

"Mmm..." gumam Afika. "Sebenernya.."

Raffa menaikan satu alisnya dan menunggu ucapan selanjutnya dari Afika.

"Sebenernya..." Afika masih ragu untuk mengungkapkannya.

"Kenapa?" tanya Raffa mempertegas.

"Almyra lagi pergi ke acara ulang tahun temen." pungkas Kesha.

Raffa sedikit kaget dengan perkataan Kesha. "Temen? siapa?"

"Mmm.." gumam Kesha, ia sangat tidak berani untuk mengungkapkannya. Karena Almyra sudah bilang ke mereka bahwa Raffa tidak menyukai Rayhan.

"Siapa?" tanya Raffa lagi.

Afika kali ini benar-benar menjelaskan. "Ulang tahun, Kak Rayhan."

Mendengar nama Rayhan, Raffa langsung kaget bukan main, ia membelalakan matanya. Kemudian ia maju menghampiri kedua sahabat Almyra.

"Apa? Rayhan? Dimana?" tanyanya dengan suara lantang.

Mendengar pertanyaan Raffa dengan nada yang seperti itu membuat Afika dan Kesha sedikit takut. Mereka menundukkan kepalanya.

Raffa memegang pundak kanan milik Kesha dengan tangan kirinya, sedangkan tangan yang satunya lagi memegang pundak kiri Afika. Memandang ke arah mereka berdua dengan ekspresi marah yang tertahankan.

"Dimana tempatnya?" tanyanya ulang.

"Dimana?" tanyanya mengulang lagi.

"JAWAB." kata Raffa yang kesal.

Kali ini, Raffa sudah benar-benar marah. Ekspresi marah yang sudah ia bendung tadi, ia lepas, dan wajahnya kini sangat membuat Afika dah Kesha semakin takut.

"Dragonfly." ucap Kesha dengan cepat.

"Apa?" tanya Raffa ulang, ia seperti tidak mendengar ucapan Kesha.

"Dragonfly." jelas Kesha.

"BRENGSEK!" ucap Raffa kesal, ia langsung keluar tanpa basa basi meninggalkan Kesha dan Afika yang diam mematung. Ia juga menonjok pintu rumah Almyra dengan sangat kencang.

Entah bagaimana kata-kata itu bisa keluar dari mulut Raffa, yang pasti, kini Afika dan Kesha hampir lemas dibuatnya, ia belum pernah melihat laki-laki semarah Raffa.

Jujur, Kesha dan Afika benar-benar tidak tahu Dragonfly itu tempat seperti apa, tapi mereka sepertinya dapat mengerti karena, melihat ekspresi kemarahan Raffa yang seperti itu. Yang jelas, mereka menjadi takut, takut akan terjadi hal buruk yang menimpa Almyra.

Mengingat nama Dragonfly dikepalanya, ia terus marah di dalam hatinya. Ia tak menyangka, Almyra bisa dibawa ketempat seperti itu. Apalagi oleh orang bernama Rayhan.

Raffa sangat mengetahui tempat itu. Tempat dimana orang dapat menikmati keindahan dunia malam alias diskotik.

Raffa jelas tahu, karena dulu sewaktu masih berpacaran dengan Kia, ia pernah mengajak Raffa untuk pergi ke sana.

Dengan hati yang kesal dan marah, ia pun mengemudikan si "Jedi." dengan sangat kencang, ia terus menekan pedal gasnya sampai kecepatannya sudah melebihi, batasnya.

Setiap kendaraan yang lewat menghadang si "Jedi." tak segan-segan untuk Raffa klakson, ia tidak memperdulikan nyawanya saat ini, nyawa orang lain sekalipun, ia hanya ingin melihat gadisnya.

Melihat gadisnya yang utuh.

Detak jantung Raffa saat ini tidak beraturan, ia benar-benar marah, ia tidak akan pernah memaafkan laki-laki yang bernama Rayhan itu.

Jika Rayhan berbuat sesuatu yang buruk terhadap Almyra, akan ia bunuh dengan tangannya sendiri.















Halooo semuanyaaa
Bagaimana ceritanya? Haha
Lanjutin gak?
Hmmm... jangan lupa yaa vote dan komen;)
Biar lebih semangat lagi nulisnyaa
Terima kasih sudah mampir, semoga sukaa
Selamat membaca;)

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now