Empat Belas

5.2K 171 0
                                    

Karena jarak antara rumah Almyra dan Cafe Igo tidak terlalu jauh. Mereka pun berjalan menelusuri jalanan.

Sesekali Raffa melirik kearah Almyra yang sedikit kesusahan untuk berjalan.

"Masih sakit?" tanya Raffa.

Almyra menoleh ke arah Raffa. Dan ia tak menjawab apa-apa.

"Kakinya." ucap Raffa.

Almyra menghiraukan Raffa. Yang ada dipikirannya saat ini, bagaimana ia bisa menjelaskan kepada Ibunya, bahwa ada laki-laki yang ingin menginap dirumahnya.

"Itu kaki Lo, karena Gue ya?" tanya Raffa sambil menunjuk ke arah kaki Almyra yang luka.

Almyra masih diam.

Tiba-tiba Raffa berdiri didepannya dan menjongkokkan tubuhnya. "Ayo, Naik."

Almyra tak mengerti maksud Raffa.

Raffa menarik tangan Almyra dan kemudian menggendog Almyra di punggungnya.

Almyra kaget dan memukul pundak Raffa.

"Eh, turunin gue."

Raffa pun menghiraukan Almyra. Ia berjalan dan terus berjalan seolah-olah dia tahu rumah Almyra.

Jelas.

Raffa jelas tahu rumah Almyra. Makanya, ia terus berjalan tanpa Almyra tunjuk. Bahkan, Almyra juga yakin kalau laki-laki yang menggendongnya saat ini, memang sudah tahu keberadaan rumahnya. Jadi, ia pun tak usah repot-repot untuk mengarahkan rumahnya.

Selama diperjalanan pun, Almyra dan Raffa sama-sama diam seribu bahasa. Raffa memilih diam, karena yang selalu ia katakan, Almyra tidak menjawabnya. Sedangkan Almyra. Ia masih memikirkan bagaimana caranya supaya Ibu mau menerima laki-laki yang menggendongnya menginap dirumahnya.

Sesampainya dirumah Almyra. Raffa pun menurunkan Almyra.

Almyra masuk ke dalam rumahnya, disusul oleh Raffa.

Bersamaan dengan itu, Ibu Almyra pun keluar. Ia melihat anak gadisnya yang sudah pulang.

"Lyra."

Ibu Almyra pun melihat sosok laki-laki yang ada di belakang Almyra. Ia kemudian bertanya. "Siapa?"

Almyra mengajak Ibunya masuk dan mencoba menjelaskan.

"Bentar ya." kata Almyra ke Raffa.

Raffa sebenarnya tak yakin jika Ibu Almyra mau menerima dirinya untuk bermalam dirumahnya. Jika memang tidak diperbolehkan, Raffa juga tak masalah sebenarnya. Ia juga bisa pulang kerumahnya.

"Bu. Di luar temen Almyra namanya Raffa. Ia mau menginap dirumah." ucap Almyra menjelaskan kepada Ibunya.

Ibu Almyra sedikit kaget dengan apa yang Almyra bicarakan.

"Menginap?"

"Iya. Dia diusir dari rumah Bu, katanya dia sih begitu." jelas Almyra.

"Hah, diusir?" tanya Ibunya.

"Dia diusir, katanya sih sampai ngga punya apa-apa Bu." jawabnya.

"Masa sih?"

Ibu Almyra tidak percaya dan ia yakin ada sesuatu dibalik ide anak muda bernama Raffa itu. Tapi, setelah dipikir. Ia pun memperbolehkannya.

"Hanya malam ini kan?" tanya Ibu.

Almyra mengangguk. "Iya, Bu. Dia bilangnya juga gitu."

"Tapi, dia tidur dimana, Nak?" tanya Ibunya lagi.

"Hmmm." Almyra berpikir sejenak.

"Dia tidur dikamar kamu saja, Nak. Nanti kita berdua tidur dikamar Ibu."

Diluar. Raffa mengambil ponselnya. Ia melihat terdapat banyak sekali panggilan tak terjawab dari Kia. Dan pesan dari Kia. Tapi, ada satu pesan yang bukan dari Kia. Yaitu, dari Ibunya.

From: My Mom
Mama, malam ini menginap di rumah tante Mella ya.

Padahal, tadinya Raffa ingin mengirim pesan yang sama seperti Ibunya, jika ia tidak bisa pulang malam ini. Ia pun membalas pesan Ibunya.

From: Raffa
Iya, Ma. Raffa juga menginap dirumah teman.

Tak lama, Almyra dan Ibunya keluar.

"Ayo, Nak Raffa. Silahkan masuk." ucap Ibu Almyra.

Raffa sedikit kaget dengan perkataan Ibu Almyra yang memperbolehkanya menginap dirumahnya.

"Boleh?" tanya Raffa.

Raffa memandang ke arah Almyra. Almyra pun mengiyakan.

"Terima kasih banyak. Tante." ucap Raffa.

Kemudian, mereka masuk ke dalam rumah.



















Asik yaa bisa dibolehin nginep dirumah gebetan,, ehhhh
Hahaha
Tinggalkan jejak kalian
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca.

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now