Lima Puluh Sembilan

3.2K 94 0
                                    

Glen menyalakan ponselnya, dilihat olehnya sebuah pesan.

"Raffa." ucapnya.

Ia membuka pesan tersebut yang berisikan.

Almyra.

Glen sejenak mengingat nama Almyra, nama yang tak asing baginya.

Benar, Almyra adalah pacar dari sahabatnya itu, gadis yang pernah di ceritakan dan pernah bertemu sekilas saat ulang tahun Kia lalu.

Ia sedikit bingung, mengapa Raffa mengirimkan pesan seperti itu, sekitar 1 menit yang lalu pesan itu terkirim di ponselnya.

Sedikit rasa penyesalan juga dalam diri Glen yang pernah menghianati sahabatnya itu, mengambil pacar sahabatnya yang ternyata gadis itu tak sebaik yang di pikirnya.

Bodoh.

Itu yang ada di dalam pikiran Glen. Benar-benar menyesal, hubungan persahabatan yang pernah rentang karena cewek seperti Kia.

Glen kembali melihat ke layar ponselnya, ia mengira bahwa Raffa salah kirim. Akhirnya, ia pun menelpon sahabatnya tersebut. Tapi, tak ada jawaban, ia menjadi khawatir dan kemudian terus menelpon Raffa.

Tak ada jawaban lagi dari sahabatnya itu.

Ia bahkan tak mengerti maksud dari pesan sahabatnya itu.

Glen pun bergegas pergi untuk mencari Raffa. Setiap di perjalanan, ia selalu menyalakan ponselnya dan menelpon Raffa, hatinya gelisah dan sangat khawatir, entah apa, pasti ada hal yang tidak beres menimpa sahabatnya itu, ia terus menelpon tanpa henti, hingga ada seseorang yang menganggkatnya.

"Hallo."

"Ya... saya sahabatnya Raffa."

"APA?" teriak Glen sambil menghentikan mobilnya.

"Saya segera kesana." ucap Glen dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat.

Ia menuju sebuah rumah sakit besar, tempat dimana Raffa dirawat.

Sesampainya, Glen bertanya kepada perawat dan kemudian pergi ke ruang icu. Glen diperbolehkan masuk oleh perawat karena Raffa selalu memanggil namanya.

"Raffa." ucap Glen dan ia merasa tak sanggup melihat sahabatnya yang sekarang telah berbaring lemas di ranjang rumah sakit.

Seorang perawat mendekatinya dan mengatakan sesuatu kepada Glen.

"Pasien selalu memanggil nama anda dan meminta saya memberikan foto ini pada anda." ucap perawat.

Glen mengambil sebuah foto yang diberikan perawat, ia melihat foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum, ia juga melihat disudut foto itu yang bertuliskan "My Love Almyra."

Glen memukul dinding didekatnya dengan mengepalkan lengannya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Apa yang terjadi pada sahabatnya itu pun ia tak tahu.

Yang pasti, ia harus menemukan orang yang telah membuat sahabatnya koma, berbaring di atas ranjang dan tak sadarkan diri itu.

Glen pun mengambil ponsel Raffa yang berada di samping ranjangnya, kemudian ia keluar dari ruang icu itu.

Ia mencari nomor Almyra kemudian menelponnya.

"Hallo?"
"Almyra?"
"Raffa kecelakaan."

Mendengar itu, Almyra menjatuhkan dirinya ke lantai dan diam sejenak. Air matanya telah turun entah kapan. Jantungnya kini berdetak lambat, sesak dan Almyra pun memejamkan matanya, mengeluarkan air mata sampai membasahi seluruh pipinya.

Ia langsung bergegas pergi kerumah sakit, dan mengunci pintu rumahnya, sebab orang tua Almyra sedang keluar.

Ia memanggil taxi dan menyuruh driver untuk mengemudikan dengan cepat agar dirinya cepat sampai ke rumah sakit.

Sesampainya, Almyra berlari dan bertanya kepada seorang perawat, lalu Almyra berlari lagi dan menghampiri sebuah ruangan yang bertuliskan icu.

Glen yang duduk tepat di tempat duduk menunggu, melihat seorang gadis yang wajahnya sangat cemas dengan rambut berantakan dan air mata gadis itu terus mengalir di pipinya.

"Sus, saya mau masuk." ucap Almyra.

"Maaf, Mbak. Pasien belum bisa di jenguk." ujar suster.

"Tapi...."

"Almyra?" kata seseorang dan membuat Almyra menoleh ke arahnya.

Ia melihat seorang laki-laki dengan jaket kulit hitam dan wajah yang tak asing baginya. Ia pun mengingat wajah laki-laki itu.

"Glen." kata laki-laki itu memperkenalkan dirinya.

Almyra kemudian mengingatnya, laki-laki ini adalah sahabat kekasihnya, yang kata Raffa, dia telah merebut Kia. Mantan pacar kekasihnya itu.

Almyra juga pernah bertemu sekilas saat diacara ulang tahun Kia, dan laki-laki ini dengan enaknya memukul Raffa, dan membuat kekacauan.

"Boleh bicara sebentar?" ajak Glen.

Almyra kemudian mengangguk. Dan mereka duduk di sebuah taman.

Almyra masih menangis dan tak dapat memberhentikan air matanya itu. Akhirnya, Glen pun memulai pembicaraan.

"Raffa kirim pesan ini ke gue." kata Glen sambil memberikan ponselnya yang berisi pesan dari Raffa.

Almyra menerimanya dan kemudian membacanya.

"Gue juga ngga ngerti maksud Raffa apa, gue kira dia salah kirim. Tapi..." Glen berhenti sejenak dan mengeluarkan sebuah foto.

"Suster bilang, dia menyebut nama gue terus dan memberikan foto ini ke gue." lanjut Glen dan memberikan foto itu ke Almyra.

Almyra menerimanya, ia melihat foto dirinya yang sedang tersenyum dan kemudian melihat tulisan di sudut foto itu.

"My Love Almyra."

Air mata Almyra semakin bercucuran, ia semakin menangis dan tersedu-sedu. Membuat Glen bingung harus apa.

















Lanjut ga ya?
Jangan lupa Vote dan Komen ya

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now