Dua Puluh Enam

4.2K 125 1
                                    

Almyra berdiri tepat di depan mobil Raffa dan menunggunya. Ia sedang menunduk.

Raffa yang melihat Almyra langsung menghampirinya.

"Almyra." panggil Raffa.

Almyra mengangkat kepalanya dan menatap Raffa. Entah kapan, tapi Almyra menangis.

Raffa yang melihat Almyra menangis langsung menarik tubuh Almyra dan memeluk erat.

Badan Almyra bergetar. Sebenarnya ia masih shock akan kejadian antara dirinya dan Kia. Ia tak menyangka bahwa dirinya bisa berlaku seperti itu kepada mantan Raffa tersebut.

Raffa mengelus punggung Almyra seraya ingin menenangkan Almyra.

"Kamu hebat." bisik Raffa. "Kamu pemberani." lanjutnya.

Mendengar itu Almyra melepaskan pelukannya dan menatap Raffa.

"Maaf Raffa." ucapnya.

"Pesta Kia jadi hancur karena..." belum sempat Almyra melanjutkan ucapannya, Raffa menaruh telunjuk kanannya ke bibir Almyra supaya tak melanjutkan ucapannya itu. Agar Almyra juga tidak merasa bersalah akan hal yang telah ia perbuat. Menurut Raffa, Kia memang pantas mendapatkan perlakuan itu.

Raffa pun mengelus pipi Almyra dengan ke dua tangannya, ia menghapus air mata Almyra.

"Kita pulang ya." ajak Raffa dengan membukakan pintu mobil untuk Almyra, menutup dan disusul olehnya ke pintu pengemudi dan mengemudikan mobil mini cooper milik Ibunya itu. Mereka pun berlalu dari restaurant tersebut.

Di perjalanan, Raffa sedikit melirik Almyra yang masih bergetar. Ia meraih tangan Almyra dan mengenggamnya.

"Ngga apa-apa Almyra." ucapnya.

Raffa kemudian fokus lagi ke jalanan dan mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.

Raffa sesekali melirik ke arah Almyra lagi. Ia melihat gadis itu sedang merintih kesakitan. Melihat hal itu, Raffa langsung melihat apa yang sedang Almyra lihat juga.

Ternyata kaki Almyra terluka, banyak darah yang mengalir. Sontak membuat Raffa kaget melihat itu.

"Almyra, kaki kamu." kata Raffa.

Almyra menoleh kearahnya. "Ngga apa-apa."

Raffa tak percaya dengan omongan Almyra, ia pun langsung menegaskan untuk membawa Almyra ke Rumah Sakit.

"Kita ke rumah sakit." ujarnya.

"Ngga usah, Raffa." balas Almyra.

"Biar aku tanggung jawab kali ini, Almyra." ujar Raffa lagi.

Almyra mengerti maksud omongan Raffa. Ia hanya diam dan mengikuti semua kemauan Raffa.

Tiba-tiba ponsel Raffa berdering. Raffa pun melihat layar ponselnya.

"Mama."

Raffa pun segera mengangkat ponselnya.

"Halo, Ma?"

"RAF..."

Tiba-tiba panggilan itu terputus. Raffa kaget akan hal itu. Ia terus menerus mencoba menelpon Ibunya. Tapi, ponsel Ibu Raffa sepertinya mati. Tidak ada kata apapun dari panggilan itu.

Almyra bingung dengan tingkah laku Raffa yang sepertinya panik. Ia pun menanyakannya kepada Raffa. "Ada apa?"

"Mamaku." jawab Raffa.

"Almyra, tolong pake seat belt." perintahnya.

Melihat Almyra sudah memasangkan seat belt. Ia pun kemudian menginjak pedal gas mobil Ibunya itu dengan kencang. Entah berapa kecepatannya. Tapi sangat kencang.






















Hai semuanya...
Selamat membaca, semoga kalian suka yaaa:)
Saya akan berusaha untuk selalu update...
Please!!! Tolong Vote and Comment juga yaa... Tinggalkan jejak kalian;)
Thank you..

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now