Delapan Belas

4.8K 147 0
                                    

Almyra, Kesha dan Afika berjalan menuju kantin kampus. Mereka berpapasan dengan dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah Rayhan.

Rayhan adalah senior mereka. Dia ketua organisasi karate sekaligus ketua BEM di kampus Almyra. Rayhan juga banyak digandrungi banyak cewek-cewek kampus. Tampan, tinggi, putih, badannya atletis, rambut bermodel Quiff dan sangat wangi. Pantas saja, semua cewek suka. sepertinya, Rayhan memakai parfum yang sangat banyak dalam tubuhnya. Tapi, Almyra juga suka.

"Hai, Almyra." sapanya.

Almyra menyapa kembali. "Hai, Kak."

Kesha dan Afika hanya saling menyenggol.

"Yang di sapa kok Almyra doang?" ledek Afika.

"Iya nih." tambah Kesha.

"Hehehe. Hai Afika dan...... " Rayhan sambil berpikir sejenak.

"Kesha." kata Kesha sendiri.

"Hehehe. Maaf ya, lupa namanya." kata Rayhan yang merasa tak enak kepada Kesha.

"Iya, ngga apa-apa kok kak." balas Kesha

"Mmm.... kebetulan sekali, saya ada perlu dengan Almyra."

Kesha dan Afika saling menyenggolkan badannya lagi. Almyra melirik ke arah kedua sahabatnya tersebut.

"Oh. silahkan Kak. kalo gitu, Kami permisi dulu ya." ucap Afika sambil menarik tangan Kesha.

"Eh.." Almyra tak percaya dengan kelakuan yang dibuat oleh kedua sahabatnya tersebut yang meninggalkan dirinya dengan Rayhan.

Rayhan tersenyum kepadanya.

Saat ini, Almyra gugup. Apalagi, sekarang sedang berhadap-hadapan dengan Rayhan.

"Ada apa ya, Kak?" tanya Almyra sedikit gugup.

"Oh. Saya ingin menanyakan proposal dari paduan suara, kata Salsha kamu yang bikin ya?" jawab Rayhan.

Salsha adalah ketua organisasi dari paduan suara. Karena, Salsha terlalu sibuk mengerjakan tugas yang lainnya, akhirnya Almyra yang mengerjakan proposal paduan suara untuk acara kampus mendatang.

"Oh. Iya, Kak." kata Almyra. "Tapi, belum selesai." lanjutnya.

"Kenapa belum selesai?" tanya Rayhan.

Almyra diam sejenak. Makin Gugup.

"Ada yang perlu dibantu?" tanyanya lagi kemudian.

Almyra mencoba dan mencari jawaban. "Oh. Engga, Kak." kata Almyra.

Mengobrol dengan Rayhan membuat jantung Almyra serasa mau copot. Tapi, ia harus mengendalikannya.

"Mmmm.... Nanti, Almyra selesaikan secepatnya." lanjut Almyra.

Tiba-tiba perut Almyra berbunyi. Rayhan yang mengetahui itu tersenyum ke Almyra. Almyra begitu malu terhadap dirinya. Ia memaki dirinya sendiri.

"Kamu lapar ya?"

Almyra mengangguk dan tersenyum. Ia masih malu.

"Kalau gitu, kebetulan. Saya juga." ucap Rayhan.

"Yuk." ajaknya.

"Yuk kemana, Kak?"

"Kantin."

"Oh. Hehehe."

Almyra pun berjalan bersama Rayhan ke kantin. Jujur. Ia sangat gugup berjalan bersama Rayhan. Ngobrol sama Rayhan saja membuat jantung Almyra serasa mau copot dari tempatnya. Apalagi sekarang, ia akan makan siang bersama di kantin.

Almyra melihat Kesha dan Afika yang sedang makan. Ia menyusul untuk duduk di sana. Tapi, Kesha dan Afika memberikan isyarat kepadanya, Agar ia tidak bergabung dengan mereka.

Almyra mengerti maksud dan tujuan mereka. Supaya Almyra bisa bersama Rayhan.

Almyra melirik ke arah Rayhan. Sepertinya, Rayhan juga sudah bermain mata terhadap kedua sahabatnya itu. Akhirnya, mereka duduk di tempat yang kosong. Sebelumnya, Rayhan bertanya kepada Almyra. "Kamu, mau pesan apa?"

Almyra diam, dan melihat seluruh ruangan kantin. Matanya seperti mengabsen semua.

"Mmmm... Nanti, Almyra pesan sendiri aja, Kak." jawabnya.

"Biar sekalian." kata Rayhan.

"Ngerepotin, Kak."

"Engga."

"Terserah, Kak Rayhan."

"Oke."





































Wiw... ada karakter baru nih guys..
Bagaimana menurut kalian??
Please!!! Vote and Comment.
Thank you..
Selamat membaca yaa
Semoga sukaa

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now