Dua Puluh Tujuh

4K 124 2
                                    

Tak butuh waktu lama, Raffa memarkirkan mobil mini cooper milik Ibunya itu di halaman sebuah rumah mewah.

Rumah yang sangat besar dan megah. Almyra bisa langsung menebak jika rumah itu milik Raffa. Almyra hanya diam dan tak berkata apa-apa.

Saat mobilnya berhenti. Almyra dan Raffa kaget melihat seorang pria setengah baya telah memukul seorang wanita yang usianya juga tak jauh dari pria tersebut, tepat di depan pintu masuk rumah mewah itu.

"Almyra, kamu jangan turun dari mobil." perintah Raffa.

Almyra mengangguk mengerti.

Raffa segera turun dari mobil dan mencegah perbuatan pria setengah baya tersebut untuk melakukan hal-hal lain yang lebih.

Yang Almyra lihat terjadi perkelahian antara pria setengah baya itu dengan Raffa.

Melihat Raffa di pukul, ingin rasanya ia berbuat sesuatu. Tapi nyatanya, Almyra tidak bisa berbuat apa-apa.

*

Tangan Raffa langsung menghajar pria setengah baya itu. Membuat pria itu jatuh ke lantai seketika.

Ia membangunkan seorang wanita yang sudah tak berdaya di lantai. Wanita itu adalah Ibunya sendiri.

Ibu Raffa memiliki banyak sekali memar di wajahnya, ada sedikit darah yang mengalir di pelipisnya. Membuat Raffa marah pada pria itu. Ia langsung mengepalkan tangannya dan langsung ingin menonjokkan tangan itu ke pria tersebut.

Saat hal itu ingin dilakukan oleh Raffa, pria itu pun memukul Raffa dari belakang. Ia pun menonjok wajah Raffa hingga memar dan berdarah di sudut bibir Raffa.

Raffa seperti orang yang sudah ke rasukan. Terlebih lagi, melihat Ibunya yang sudah tersungkur diam tak berdaya di lantai. Ia benar-benar tidak bisa memberikan perhitungan kepada pria itu. Kemudian, ia pun membalas pria itu, memukul, menonjok dan terjadilah perkelahian antara pria dengan pria.

Entah berapa lama, yang pasti sampai mereka berdua sama-sama puas akan keinginannya untuk saling memukul.

Akhirnya, Raffa pun yang mengakhiri. Tapi, pria itu masih belum puas. Saat pria itu ingin menonjok Raffa untuk kesekian kalinya. Raffa pun kemudian mengeluarkan air matanya yang entah kapan sudah menetes melewati pipinya.

Melihat Raffa yang mengeluarkan air mata itu. Sontak membuat pria tersebut mengurungkan niatnya untuk menonjok Raffa.

Ia kemudian mengelus pipi Raffa yang sudah terlanjur memar akibat ulahnya.

"Raffa..." ucap pria itu.

"PERGI!" teriak Raffa sambil memberikan petunjuk arah pintu keluar kepada pria itu.

"Raffa.... maafkan Papa." ujar pria itu kemudian.

"PERGI!" ulang Raffa yang tak mau mendengar kata-kata apapun yang keluar dari mulut Ayahnya itu.

Saat ini, ia sangat benci pria itu. Ia benar-benar tak ingin lagi melihat wajah Ayahnya.

Ayah Raffa juga tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun menyadari akan hal yang telah ia perbuat terhadap Raffa dan Ibu Raffa.

"PERGI!" ulang Raffa lagi.

Ayah Raffa yang melihat ekspresi kebencian dari wajah anaknya itu pun, membuat dirinya merasa bersalah. Ia akhirnya berjalan pergi meninggalkan Raffa dan Ibu Raffa.

Ayah Raffa pun melewati mobil mini cooper yang terparkir di halaman rumah. Melihat seorang gadis yang ada di dalam mobil itu.

Almyra.

Gadis itu Almyra.

Ayah Raffa mengabaikannya dan tetap berjalan meninggalkan rumah itu.

Awalnya Almyra sedikit kaget melihat pria itu memandang ke arahnya dari luar mobil. Tapi, Almyra bisa membaca ekspresi wajah pria itu yang penuh dengan penyesalan akibat perbuatannya tadi. Almyra pun masih memandang pria itu sampai benar-benar tak terlihat lagi olehnya lewat kaca spion.

Setelah yakin keadaan baik-baik saja saat ini, Almyra pun keluar dari mobil Raffa.

Ia melihat Raffa mengangkat seorang wanita yang masih tak berdaya di lantai, dan menggendongnya masuk ke dalam rumah. Kemudian ia menyusul Raffa masuk ke dalam rumah itu.




















Hai semuanya...
Selamat membaca, semoga kalian suka yaaa:)
Saya akan berusaha untuk selalu update...
Please!!! Tolong Vote and Comment juga yaa... Tinggalkan jejak kalian;)
Thank you..

My Love Almyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang