Tujuh Puluh Dua

3.4K 99 3
                                    

"Jaga kamar!" perintah Rayhan.

Ia pun masuk ke dalam kamar dan mendapati seorang gadis yang sudah berbaring tak sadarkan diri diatas ranjang berukuran king size. Gadis itu adalah Almyra.

Ia langsung membuka kancing kemeja yang ia pakai, dan menghampiri gadis itu. Duduk disampingnya, dengan mengelus pipi dan membelai rambut Almyra.

"Kita akan bersenang-senang, Sayang." ucapnya.

Rayhan pun memajukan wajahnya dan mendekati wajah Almyra, ia memperhatikan secara detail wajah gadis yang ada di depannya saat ini.

"Kamu sangat cantik, Almyra." ucap Rayhan lagi sambil terus mengelus pipi Almyra.

Almyra yang tak sadarkan diri, tak menolak terhadap apapun yang di lakukan Rayhan.

Hingga pada akhirnya, Rayhan mencium bibir gadis itu, dan tak ada balasan darinya.

Rayhan hanya bermain sendiri, dan ia pun sedikit kesal.

"Arggghhhh..."

Tapi, Rayhan pun kemudian tertawa.

"Hahaha."

Rayhan benar-benar gila dibuatnya.

"Aku tak peduli! Kamu tak membalas pun, aku tak peduli!" ucapnya di depan wajah Almyra yang tak sadarkan diri.

Ia pun menindih tubuh Almyra dan berada diatas gadis itu saat ini. Ia membelai rambut Almyra dan bermain di leher Almyra, lalu mengecupnya.

Ia membuat tanda merah disana, menandakan bahwa gadis itu telah menjadi miliknya.

Miliknya seutuhnya.

Rayhan pun kembali mencium bibir Almyra secara perlahan, perlahan tapi pasti, dengan sedikit menggigit bibir bawah Almyra supaya bibir gadis itu terbuka dan lidah Rayhan pun dapat menelusup masuk ke dalamnya.

Sedikit demi sedikit dan akhirnya, Rayhan pun mendapati itu.

Ia sangat menikmatinya, meskipun tak ada balasan dari gadis yang tak sadarkan diri di hadapannya itu.

Tangannya pun menjalar keseluruh tubuh Almyra, dan berusaha menurunkan dress Almyra.

Dan tiba-tiba, Almyra pun sadarkan diri dan melihat ada seorang laki-laki yang menindih tubuhnya, bahkan saat ini telah memcium bibirnya.

Almyra pun membelalakan matanya dan tangannya pun secara langsung memukul tubuh laki-laki yang ada di atas tubuhnya itu.

Mendapat pukulan kecil dari Almyra itu pun, membuat Rayhan berhenti bermain di bibir Almyra. Ia pun kemudian memandang ke arah gadis itu dan tersenyum picik.

"Akankah ku buat kau melayang, Sayangku?"

Almyra pun mengeluarkan suaranya.

"Hentikan, ka Rayhan." kata Almyra.

"Hentikan? Hentikan katamu? Hahaha." kata Rayhan sambil tertawa.

"Tolong! Tolong!"

"Teruslah berteriak, tak akan ada yang membantumu, Sayang." ucap Rayhan dan kemudian memajukan wajahnya untuk mencium bibir Almyra lagi.

Mengetahui itu, Almyra memutar wajahnya ke kanan dan ke kiri hingga akhirnya, Rayhan tak bisa menciumnya.

Karena kesal, Rayhan pun menampar Almyra. Hingga gadis itu merintih sakit dan mengeluarkan air matanya.

Rayhan pun meraih pipi Almyra dengan satu tangannya.

"Kalau kamu maunya di kasarin, Ayo! Akan aku lakukan!"

Almyra mengeluarkan air matanya dan seketika tubuhnya pun bergetar, ia sangat takut saat ini.

Di dalam hatinya, ia selalu memanggil nama kekasihnya itu.

Raffa, dimana kamu? Tolong aku!

Almyra hanya diam dan menangis. Ia tak dapat berbuat apa-apa. Bahkan, tubuhnya saat ini pun di tindih oleh laki-laki brengsek yang sangat ia benci.

Rayhan pun mengambil sebuah lakban hitam yang berada di samping ranjang itu, ia menarik tubuh Almyra hingga tengkurap, menarik tangannya kebelakang kemudian mengikatnya dengan lakban itu, sampai gadis itu tak bisa menggerakkannya. Lalu, ia pun memutar tubuh Almyra, hingga posisi tangan Almyra tertindih tubuhnya sendiri.

Ia pun turun dan mengikat kaki Almyra dengan lakban hitam itu juga, kemudian kembali menindih tubuh Almyra dan mencium kening gadis itu.

Almyra hanya menangis dan terus menangis.

Ingin sekali ia berteriak, meminta tolong kepada siapa pun. Tapi Almyra cukup takut atas perlakuan Rayhan terhadap dirinya.

Rayhan yang melihat Almyra menangis, menampung air mata itu dengan jari telunjuknya, kemudian ia menghapus air mata Almyra dan menjilatnya.

"Bahkan, air matamu pun manis, Sayang." katanya.

Rayhan pun merobek sebagian dress Almyra hingga menampakkan sebuah pemandangan yang indah baginya.

"Aku akan menikmati ini, Sayang."

Sampai akhirnya, Rayhan pun membelakakan matanya ke arah pintu yang telah didobrak oleh seorang laki-laki yang ia kenal.










Kira-kira Almyra gimana ya nasibnya?
Hmm.. Rayhan jahat sekali ya.
Lanjutnya bsk aja ya!
Hehehe
Thanks for reading
Vote dan komen ya jangan lupa

My Love Almyra (END)Where stories live. Discover now