Bertamu

418 37 0
                                    

Hari libur adalah hari yang paling dinantikan oleh setiap anak sekolah, mereka bisa menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Atau bermain dengan teman-teman.

Jam sudah menunjukan pukul 08:00, sebuah kamar bernuansa putih nampak terlihat begitu berantakan seperti kapal pecah. Dapat dilihat di atas sebuah kasur king size terdapat dua orang gadis yang masih tertidur pulas. Padahal matahari sudah bersinar terang.

Siska dan Ify masih saja tidur dengan posisi yang tidak enak dilihat, satu kaki Ify diletakan di wajah Siska, membuat jempol kaki Ify hampir masuk ke hidung Siska. Sementara posisi Siska adalah menindih tubuh Ify dengan kedua kakinya.

Ada sedikit problem yang terjadi antara Ify dan orang tuanya. Hal itu pun membuat Ify memutuskan untuk menginap saja dikediaman Siska.

Siska mengerjap-ngerjapkan matanya, sinar matahari yang masuk dari celah jendela membuat Siska enggan membuka mata. Siska mengendus-ngenduskan hidungnya. Siska membulatkan kedua matanya ketika melihat jempol kaki Ify hampir saja masuk ke hidungnya.

Siska dengan kasar menepis kaki bau Ify, Siska bangkit dari tidurnya. Matanya melihat sekeliling kamarnya, ini benar-benar melebihi kapal pecah.

"Woy bangun!" Siska mengguncang tubuh Ify, membuat tidur Ify terganggu. Ify kemudian bangkit dari tidurnya. Namun kedua matanya masih terpejam.

"Ko gelap? Lo di mana woy?!" Ify meraba-raba sekitarnya berharap bisa menemukan sesuatu.

"Mata Lo Buka dulu!" Siska menoyor kepala Ify kencang.

Ify lantas membuka kedua matanya yang masih terasa berat tersebut. Ify melihat sekelilingnya.

"Ini kamar siapa?" Ify terlihat begitu kebingungan.

"Kandang beruk! Ya kamar gue lah. Cepet bantuin beresin, terus mandi," ujar Siska sambil memungut bantal-bantal yang berserakan di lantai.

Ify mengucek matanya sebentar kemudian ikut membantu Siska membersihkan kamarnya.

☆☆☆☆

"Rain, aku pulang aja ya." Ayu baru saja hendak berbalik badan. Namun tangannnya sudah lebih dulu ditahan oleh Raina.

"Ettt mau kemana lo. Tunggu Siska sama Ify dulu." Ayu hanya bisa menghela nafas kasar.

Sudah lumayan lama Raina dan Ayu menunggu kemunculan Siska Dan Ify, hingga akhirnya munculah sosok Siska dan Ify yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh Raina dan Ayu.

Siska dan Ify segera mengambil sepeda mereka masing-masing.

"Sudah siap?" Tanya Raina. Semuanya pun mengangguk.

Jam menunjukan pukul 08:30, saat itu juga mereka berempat segera meluncurkan sepeda mereka menuju jalanan. Tujuan mereka saat ini adalah kediaman Bandi, Jarak rumah Bandi dari komplek tempat tinggal mereka lumayan jauh.

Raina sengaja meminta ketiga sahabatnya untuk menggunakan sepeda. Itung-itung olahraga di hari libur ini, Raina membelokan sepedanya ke jalan-jalan sempit agar cepat sampai tujuan.

Raina menghentikan sepedanya. Para sahabatnya pun ikut berhenti lalu menatap bingung ke arah Raina.

"Ada apa Rain?" Tanya Siska sambil mencoba melihat jalanan di depan.

"Lo liat pasangan cowok sama cewek itu?" Raina menunjuk sebuah pemandangan yang tak enak dilihat.
Mereka dapat melihat betapa kejamnya si laki-laki yang berulang kali menampar dan mendorong perempuan yang ada di depannya.

We Are Forever ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang