Awal dari segalanya

205 16 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 20:00, Ayu sudah berada di taksi untuk membawanya pulang ke rumah, sementara Siska harus menemui Mamanya. Dan alhasil Ayu jadi pulang
sendiri. Seharian ini ia habiskan di rumah sakit hanya untuk menemani sahabatnya itu.

Tadi Siska sempat ingin mengantarnya pulang terlebih dahulu, tapi Ayu menolak karena Ayu masih ingin berada di rumah sakit menemani Raina, bukan hanya menemani Raina saja. Tadi juga sebagian waktu ia habiskan untuk melihat bayi-bayi lewat kaca. Dan juga menemani anak-anak pengidap penyakit di taman rumah sakit.

Tiba-tiba taksi yang Ayu tumpangi berhenti di tengah jalan, Ayu melirik ke arah Sopir yang tengah mencoba menstater taksi tersebut.

"Kenapa Pak?" Tanya Ayu.

"Duh Neng kayaknya mogok nih," jawab Sopir taksi tersebut.

Ayu menghembuskan napasnya. Kemudian ia meronggoh tas slempangnya dan mengeluarkan uang seratus ribuan.

"Makasih Pak." Setelah memberi uang pada Sopir taksi tersebut. Ayu pun segera turun, lagipula ia tak mungkin juga menunggu sampai taksi itu bisa hidup kembali. Bisa pulang malam yang ada nantinya lebih baik mencari taksi yang lain saja.

Jalanan malam ini lumayan sepi, jarang sekali kendaraan yang lewat, paling hanya beberapa saja, cuaca malam ini sangat dingin Belum lagi langit gelap yang nampak mendung sepertinya akan turun hujan.

Ayu memilih melewati sebuah gang mencari jalan tercepat, di gang yang Ayu lewati saat ini begitu sepi. Hanya ada satu warung dan warung itu juga sepertinya mau tutup, hanya ada beberap lampu yang didirikan menggunakan bambu sebagai penerangan.

Sampai akhirnya Ayu melihat lima orang yang memakai pakaian serba hitam tepat di depannya, kelima orang itu membelakanginya sehingga Ayu tak dapat melihat wajahnya. Ayu bingung, ia memilih melangkah melewati mereka saja atau berbalik cari jalan lain? Karena Ayu takut orang itu orang jahat. Dan Ayu berinisiatif untuk putar balik saja.

Sampai akhirnya tubuh Ayu menabrak tubuh seseorang.

Ayu memundurkan langkahnya kala melihat tiga orang yang juga sama memakai baju serba hitam. Ayu menunduk kala tiga orang itu menatapnya dengan tatapan tajamnya.

"Maaf, saya tidak sengaja. Permisi." Ayu baru saja melewati tubuh ketiga orang tersebut, tiba-tiba ia ditarik sehingga membuat Ayu kembali ke tempatnya.

Ayu nampak ketakutan melihat tiga orang tersebut, kemudian mata Ayu melihat ke arah belakang masih adakah lima orang tadi? Siapa tahu mereka bisa menolongnya dan alangkah terkejutnya Ayu kala melihat lima orang tadi sudah berada tepat di belakangnya. Sekarang Ayu di kepung oleh delapan orang sekaligus.

"Kalo lo teriak, lo mati di sini!"

Ayu menutup mulutnya yang akan berteriak itu, keterkejutan Ayu bertambah ketika semua orang itu melepas masker yang sebagian menutupi wajah mereka.

Ayu mengenali mereka, itu Indra. Salah satu raja jalanan yang dulu pernah Raina kalahkan, walaupun Ayu jarang sekali bertemu dengannya dalam acara balap liar. Tapi tetap saja, Ayu sangat mengenalinya. Manusia penuh dendam itu saat ini tepat berada di depannya.

"Masih kenal gue?" Tanya orang tersebut sambil menaikan sebelah alisnya.

Ayu meneguk ludahnya susah payah.

"Ikut gue!" Tiba-tiba saja Ayu ditarik paksa oleh cowok bernama Indra tersebut. Ayu digiring ke dalam mobil hitam yang entah sejak kapan berada di situ.

"Gak, lepasin gue!" Teriak Ayu kencang sambil meronta.

Plak

Perih dan panas menjalar di pipi mulus Ayu, saat itu juga ingin sekali menangis. Tapi perkataan Raina terus terngiang-ngiang di benaknya. Waktu dimana Raina berkata bahwa Ayu tidak boleh jadi wanita lemah, wanita harus kuat agar tidak terus-terusan ditindas oleh yang namanya laki-laki.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now