Fakta baru

158 17 8
                                    

Sang fajar mulai tiba. Sinar matahari telah memperlihatkan cahayanya di pagi hari yang cerah ini, burung-burung berkicau terbang kesana kemari menyambut datangnya sang mentari.

Sebuah ruangan yang di isi oleh beberapa lemari dan beberapa tempat tidur, nampak begitu lenggang karena sang penghuni belum terbangun. Padahal sinar matahari sudah masuk ke dalam kamar melalui celah jendela.

Tok...tok

Ketukan pintu terdengar beberapa kali. Membuat seorang gadis yang baru tertidur beberapa jam lalu terbangun, ia berusaha membuka kedua bola matanya yang terasa begitu berat karena ia tak biasa tidur hanya dua atau tiga jam.

Gadis tersebut melangkah lunglai menuju ke arah pintu yang terus di ketuk dari luar. Setelah membukanya, dapat dilihat seorang laki-laki berkacamata sudah rapih dengan pakaiannya, berdiri tepat di depan Raina.

"Baru bangun Rain?" Tanya Laki-laki itu sambil geleng-geleng kepala.

"Gue kan balik jam tiga pagi," jawab Raina dengan suara khas bangun tidur.

"Ya udah. Cepet mandi nanti telat ke sekolah," kata laki-laki yang bernama Aldi tersebut.

"Ya." Raina kembali menutup pintu kamarnya.

"Inget jangan tidur lagi!" Teriak Aldi dari luar.

Raina menghembuskan napasnya kasar. Ia segera membangunkan sahabat-sahabatnya yang masih tertidur pulas.

"Fy cepet bangun, nanti telat sekolah." Hanya sekali guncangan saja Ify sudah terbangun. Raina terlebih dahulu membersihkan tubuhnya. Sementara Ify membangunkan Siska dan Ayu.

Siska dibiarkan tidur sendiri dalam satu kasur. Karena biasanya Siska akan tidur berdua dengan Raina, semenjak mengetahui keadaan Siska sekarang. Siska dibiarkan tidur sendiri, sementara Raina, Ify dan Ayu tidur bertiga dalam satu kasur. Bukannya apa-apa. Tahu sendiri Raina kalau tidur tidak ada cantik-cantiknya. Gerak sana gerak sini, kalau nanti kena perutnya Siska berabe urusannya. Toh tak masalah juga bagi mereka jika harus tidur bertiga dalam satu kasur.

"Habis darimana si Rain. Ko pulang pagi banget?" Tanya Ayu sambil menyisir rambutnya.

"Ada urusan di rumah Bunda," jawab Raina datar. Raina segera memasukan semua peralatan sekolahnya ke dalam tas distronya. Semuanya sudah siap, ini adalah hari dimana mereka kembali masuk sekolah, menjadi murid kelas dua belas semoga saja membawa perubahan banyak untuk mereka kedepannya nanti.

Setelah semuanya siap. Mereka segera turun untuk menemui yang lainnya yang sudah menunggu di ruang makan.

Di meja makan yang bentuknya lumayan panjang, sudah dipenuhi oleh berbagai jenis makanan yang dimasak oleh Asisten rumah tangga yang beberapa waktu lalu dicarikan oleh Aksa, kursi-kursi pun sudah penuh. Menyisakan empat kursi yang masih kosong.

"Selamat pagiii!" Seru Ayu sambil duduk di kursi.

"Pagii!" Jawab mereka serempak.

Pagi ini semua orang nampak begitu semangat memulai hari baru. Ada yang berangkat kerja, kuliah dan sekolah. Cukup banyak penghuni di rumah ini yang membuat suasana semakin ramai dan hangat karena kehadiran keluarga baru.

"Yakin mau sekolah? Gak mau istirahat di rumah dulu?" Tanya Aldi kepada Siska yang duduk di hadapannya.

Siska yang tengah menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya pun mengangguk, "Gue gak apa-apa kali. Lagian ini kan hari pertama gue naik kelas dua belas."

"Ya udah, jangan bawa motor dulu ya. Pake aja mobil Bang Exel. Kasian Siska," kata Aldi sambil menatap Siska, Raina, Ify dan Ayu.

Ayu mengangguk, "Lagian motor gue juga mati. Kabelnya dimakanin tikus."

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now