Pengambilan raport

303 34 1
                                    

"Omah mau kemana?" Tanya Raina. Raina menatap sang omah dari atas hingga bawah. Penampilan sang omah pagi ini sangat aneh menurut Raina.

"Omah mau ikut senam sama ibu-ibu komplek," Jawab omah Julaeha sambil menggerak-gerakan lehernya ke kiri dan ke kanan, penampilan omah Julaeha sangat unik menurut Raina. Bisa dilihat dari celana leging berwarna merah yang di kenakan oleh omah Jualeha, serta baju berwarna pink lengan pendek. Terdapat juga sebuah tulisan di baju tersebut 'omah kids zaman now'

Raina menepuk jidatnya, "Ya ampun omah apa-apaan si, Pake baju yang cocokan dikit dong sama umur omah. Pake baju ko kaya gini!" Omel Raina.

"Kamu tuh gak tau fashion Rain," Kata omah Julaeha sambil meninju bahu Raina kencang membuat Raina meringis kesakitan.

"Lah ini kamu ngapain pake seragam sekolah? Bukannya libur?" Tanya omah Julaeha.

"Hari ini Raina ada ambil raport di sekolah."

"Perlu omah ambilin raportnya?" Tanya omah Julaeha.

Raina menggeleng cepat, "Gak usah omah, makasih. Mending omah cepetan deh ke lokasi senam. Omah nanti sama neneknya Ayu kan? Ya udah sana omah olahraga biar sehat, biar itu kulit makin kenceng. jadi keliatan awet muda nantinya," Kata Raina sambil terkekeh.

"Ya udah omah berangkat." Omah Julaeha menyodorkan tangan kanannya untuk dicium oleh Raina, Raina meraih tangan kanan omahnya kemudian menciumnya.

Setelah kepergian omahnya, Raina segera menuju kamarnya. Raina hanya ingin mengambil tas distro miliknya lalu segera keluar.

Raina menunggu kedatangan Ify dan tante Yanti di teras, jadi mereka sudah sepakat bahwa hari ini yang akan menjadi wali adalah tante Yanti. Sebenarnya Raina, Siska maupun Ayu bisa saja membawa wali mereka untuk mengambil raport hari ini.

Namun tante Yanti melarang. Tante Yanti sudah bertahun-tahun mengenal Raina, Siska dan Ayu. Maka dari itu tante Yanti memutuskan agar dia saja yang mengambil raport Ify sekaligus ketiga sahabat Ify. Bagi tante Yanti, Raina, Siska dan Ayu sudah seperti anaknya sendiri.

Tin..tin..

Suara klakson mobil milik Ify sudah terdengar, Raina menutup pintu rumahnya terlebih dahulu. Setelah itu ia berjalan menuju mobil Ify.

"Pagi tante," Sapa Raina ketika Raina sudah di dalam mobil.

"Eh pagi sayang," Balas Yanti ramah, kemudian Yanti mulai menjalankan mobil sport putih miliknya.

"Gimana keadaan Siska. Rain?" Tanya Yanti pada Raina yang duduk di kursi belakang bersama Ayu.

"Keadaannya udah lumayan membaik tan," Jawab Raina.

Karena kejadian kemarin yang menimpa Siska, akhirnya sekarang Siska tak diizinkan kemana-mana oleh bibinya. Kemarin sempat Siska dibawa ke rumah sakit oleh sahabatnya. Namun tidak sampai dirawat karena lukanya tidak terlalu parah.

Hari ini pun dia tak bisa ikut untuk acara pengambilan raport di sekolah.

"Ko Siska bisa mengalami kejadian seperti itu? Memangnya ada apa kemarin?" Tanya Yanti sambil menatap ke arah Ify yang berada di sampingnya serta menatap ke arah Raina serta Ayu lewat kaca spion.

Raina, Ify dan Ayu saling pandang, mereka bingung harus menjawab apa. Pasalnya tante Yanti sangat tidak suka jika dia mengetahui Ify dan ketiga sahabatnya itu berkelahi.

"Jatuh tan dari motor," Jawab Ayu cepat. Raina dan Ify dapat bernapas dengan lega. Setidaknya jawaban Ayu sedikit masuk akal.

"Makanya kalau naik motor tuh hati-hati. Jangan suka kebut-kebutan di jalanan," Nasihat Yanti. Mobil yang ditumpangi mereka pun berbelok memasuki gerbang sekolah SMA Arwana.

We Are Forever ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang