Anak Baru

191 11 1
                                    

Tak terasa sudah sebulan mereka menjalani hari sebagai murid kelas sebelas di sekolah. Mulai dari masalah di sekolah yang terus-menerus datang menimpa mereka. Namun mereka tidak peduli selagi masalah itu masih dapat mereka hadapi.

Saat ini Raina dan ketiga sahabatnya tengah berada di rooftop Jam masih menunjukan pukul 07:00 pagi, tiga puluh menit lagi mereka harus masuk kelas untuk mengikuti KBM.

"Masih sakit Fy?" Tanya Ayu yang duduk di samping Ify.

Sejak kejadian itu, kening Ify sempat diperban dan sekarang perban itu sudah dilepas hanya menyisakan bekas jahitan saja.

"Dari kemarin juga udah sembuh," Jawab Ify

Prett

"Kebiasaan dah lo Rain," Sinis Ify ketika ia mendengar sesuatu yang berasal dari bokong Raina.

"Sakit perut gue." Raina meringis sambil memegangi perutnya yang terasa perih, sebenarnya, sebelum Raina berangkat ke sekolah ia sudah merasakan rasa perih di area perutnya.

"Makan apa emangnya Rain?" Tanya Ify.

"Gak tau, sakit perut gue," Ringis Raina yang semakin menjadi.

"Duduk sini, biar gue pijitin." Siska membantu Raina untuk bangkit dari tidurannya. Kemudian memijit perut serta punggung sahabatnya itu.

"Yahh udah bel," Kata Ayu tiba-tiba.

"Masuk kelas yuk." Ify dan Siska membantu Raina untuk berjalan, sementara Ayu yang membawakan tas milik Raina.

"Rain!" Pekik Ayu yang berada di belakang Siska, Raina dan Ify. Kemudian ketiga gadis itu menoleh ke arah Ayu yang nampaknya terlihat begitu terkejut.

"Kenapa?" Tanya Siska.

"Rok Raina merah, jangan-jangan kamu Dateng bulan Rain?"

Siska pun sontak mengeceknya, dan benar saja. Ada bercak merah di rok Raina.

"Iya Rain." Siska membenarkan ucapan Ayu sambil menatap Raina yang sudah pucat menahan rasa sakit di perutnya.

"Ke UKS aja yuk, sekalian beli pembalut," Kata Ify.

"Gak usah, ke kelas aja. Gue gak apa-apa," Jawab Raina lirih.

Ketiga sahabatnya hanya bisa mengangguk saja menuruti apa kata Raina, mereka kembali melanjutkan langkah mereka meninggalkan rooftop.

Ayu berjalan tepat di belakang Raina untuk menghalangi bercak darah yang ada di rok Raina. Karena takut jadi pusat perhatian siswa-siswi yang masih betah berada di koridor padahal bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Nempel mulu lo cupu, kek koala!" Celetuk salah seorang siswi kelas sebelas sambil menertawakan Ayu yang terus merapat pada tubuh Raina.

Ayu hanya menunduk saja tidak berani menatap siswi tersebut

Ify yang melihat itu pun merasa kesal, bagaimana bisa mulut siswi tadi mengatakan bahwa Ayu cupu. Sepertinya perlu disumpal tuh mulut pake sesuatu, Ify yang tengah memakan permen karet pun mengambil permen karet yang rasanya sudah tak manis lagi dari mulutnya, kemudian ia melempar permen karet tersebut pada siswi tadi yang sedang tertawa terbahak-bahak. Alhasil permen karet tersebut masuk ke dalam mulut siswi tersebut.

"Lain kali jaga mulut lo, besok-besok bukan cuma permen karet bekas yang masuk ke mulut lo! Kaos kaki basah bakal gue sumpelin ke mulut lo kalo lo berani ngomong kek gitu lagi!" Teriak Ify sambil menatap tajam siswi tadi yang tengah terbatuk-batuk.

☆☆☆☆

Siska, Raina, Ify dan Ayu sudah duduk manis di kursi mereka masing-masing. Siska yang memang duduk semeja dengan Raina, sedari tadi memijit punggung Raina agar rasa sakit di perut Raina sedikit berkurang, Raina sama sekali tidak berbicara sejak tadi. Dia hanya menundukan kepalanya di atas meja sambil terus memijit perutnya sendiri.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now