Miss

143 16 0
                                    

Satu bulan sudah Raina pergi. Dan mereka tidak ada yang tahu di mana keberadaan Raina. Ify Dan Ayu juga tidak menemukan gadis itu di sekolah, Raina benar-benar menghilang seolah-olah ditelan bumi.

Dan hati mereka pun belum tergerak untuk mencari keberadaan Raina. Karena pikiran mereka selalu sama, Raina berada di kediaman Bundanya. Dan sekarang gadis itu sedang berusaha menghindari masalah.

Mungkin hanya sebagian dari mereka yang peduli akan perginya Raina. Dan sisanya merasa bodo amat akan perginya gadis itu termasuk Ify Dan Ayu. Sampai saat ini pun Ify dan Ayu sama-sama belum bisa memaafkan kesalahan Raina yang menurut mereka sudah sangat keterlaluan. Mereka sudah terlanjur kecewa dengan apa yang telah dilakukan Raina.

Mungkin hanya Siska saja yang berusaha mati-matian mencari jalan agar bisa mencari Raina. Ia ingin meminta maaf, karena Siska sering sekali dihantui oleh rasa bersalah yang tak kunjung mau pergi. Siska selalu merasa ada yang tidak beres dengan kejadian itu, namun ia tidak tahu hal yang tidak beres itu seperti apa bentuknya. Tapi ia selalu merasa ada yang aneh, terutama kepada sahabat-sahabatnya yang sekarang begitu tak peduli akan perginya Raina.

🍁🍁🍁🍁

Sebulan sudah Arga tidak melihat keberadaan Raina di sekolah. Gadis itu benar-benar hilang, dan Arga tidak ada niatan untuk mencarinya atau menanyakan keberadaan gadis itu kepada teman-temannya. Rasa kecewa itu masih membekas di hatinya. Dan Arga benar-benar tidak bisa menghilangkannya meskipun kejadian itu sudah terlewat cukup lama.

Sebuah foto yang sampai sekarang Arga simpan di galery ponselnya, Foto seorang gadis dan laki-laki yang tengah berpelukan. Foto itu Arga dapatkan dari seseorang yang entah siapa. Dan Arga pun tidak ingin tahu siapa yang mengirimkan foto seperti ini, yang jelas, sekarang Arga tahu bagaimana liciknya seorang Raina yang telah bermain di belakangnya.

Kalau boleh jujur. Sampai saat ini Arga belum bisa melupakan sosok Raina, kenangannya dengan gadis itu terlalu istimewah untuk dilupakan. Mengingat bagaimana dulu dekatnya Arga dan Raina, sampai-sampai Arga berani melakukan hal itu kepada gadis itu.

Namun Arga tak menyangka saja jika gadis itu bisa melakukan hal yang berhasil membuat dirinya sekecewa ini.

Minuman yang ada di depannya sedari tadi tidak Arga sentuh. Karena pikirannya terus melayang kemana-mana. Sampai kursi yang ada di depannya bergerak diduduki oleh seseorang, Arga menoleh menatap seseorang yang belakangan ini sering menghabiskan waktu dengannya. Mungkin hanya dengan cara ini Arga bisa melupakan Raina.

"Hai Ga. Tumben sendiri, dua cecunguk lo kemana?" Tanya Ify sambil meminum minumannya.

"Gak tau, lagi ada urusan kali," jawab Arga sambil menaruh ponselnya di atas meja kantin.


Ify tidak tahu bagaimana bentuk perasaan Arga untuknya selama kedekatannya dengan Arga selama ini. Memang baru dua minggu ia dan Arga dekat, tapi Ify rasa, Arga sudah bisa melupakan sosok gadis itu yang sekarang entah keberadaannya di mana. Di posisi ini Ify tak peduli bagaimana perasaan Arga untuknya, yang jelas tugas Ify saat ini adalah mendekati Arga sampai Arga benar-benar menghapus nama Raina di hatinya.

Terlihat jahat memang. Tapi itulah Ify, Ify hanya ingin membalaskan rasa sakitnya pada orang-orang terdekatnya. Dulu, Ify memang bisa saja hanya diam saat semua orang menyakitinya. Namun tidak dengan sekarang, Ify akan bergerak cepat menghancurkan siapa saja yang telah berani mengusik kehidupannya. Sekalipun itu sahabatnya sendiri.

We Are Forever ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя