I Hate You

158 17 0
                                    

Semenjak kejadian itu. Entah kenapa rasa benci yang sudah lama Ify kubur kini datang kembali. Ify tak terima dirinya tersakiti hanya karena Arga lebih membela Raina ketimbang dirinya. Kedua orang itu sama-sama menyebalkan. Apalagi saat Ify mendengar sendiri kala Arga berkata bahwa dia menyukai Raina, sebenarnya Arga manusia terbuat dari apa sih? Ko sampai tidak bisa memikirkan perasaan orang lain. Termasuk perasaan Ify untuknya.

Ify juga tak mempedulikan ponselnya yang terus berbunyi menampilkan nama Siska, Raina dan Ayu. Dirinya saat ini tidak ingin diganggu oleh siapa-siapa.

"Fy."

Ify menolehkan kepalanya. Ia dapat melihat Sang Mamah yang menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Ya ada apa Mah?" Tanya Ify.

"Ada Raina di depan," jawab Yanti.

Ify memutar bola matanya malas. Untuk apa gadis itu datang kemari?

"Bilang aja. Ify lagi tidur."

"Fy, gak boleh gitu. Ayo temuin dia," tegur Yanti.

Ify segera bangkit dari duduknya, gadis itu melangkah malas menuju keluar. Sementara Yanti, kembali ke kamarnya.

Saat sudah sampai ruang tamu, ternyata benar ada Raina yang tengah duduk di sebuah soffa. Ify menghembuskan napasnya perlahan-lahan sebelum menemui gadis itu. Ify tak ingin memberikan sikap buruk untuk Raina.

Raina yang menyadari kedatangan sahabatnya itu segera bangkit berdiri.

"Fy, ada yang mau--"

"Mau apa lo ke sini?" Tanya Ify datar.

Raina mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan sahabatnya itu, kenapa sikapnya jadi dingin seperti ini.

"Lo kenapa Fy?" Tanya Raina.

"Udah deh Rain, mau apa? Cepet. Gue mau istirahat," kata Ify ketus.

Raina menghembuskan napasnya kasar, mungkin saja sahabatnya itu sedang tidak baik moodnya makanya bersikap seperti itu pada Raina. Raina pun tak ambil hati soal perubahan Ify sekarang ini. Raina kembali duduk, gadis itu juga mempersilahkan Ify untuk duduk.

Meskipun malas, Ify tetap menuruti apa kata Raina untuk duduk di sebuah soffa single.

"Fy, gue sama yang lain tadi ke rumah Bang Exel. Aksa minta kita buat tinggal disana," jelas Raina.

Ify cukup terkejut mendengarnya, namun gadis itu kembali merubah raut wajahnya agar terlihat biasa saja.

"Terus?" Tanya Ify datar.

"Gue, Siska sama Ayu setuju buat tinggal di sana, tapi gak tau deh sama lo. Lo mau kan tinggal disana?" Tanya Raina.

Ify terdiam, ia juga bingung ingin menerima tawaran Raina atau tidak. Pasalnya jika Ify ikut tinggal di rumah Bang Exel otomatis ia akan satu rumah dengan Raina, sementara saat ini saja Ify sangat ingin menjauhi Raina. Lalu bagaimana caranya?

"Gak tau." Jawab Ify.

Raina menghela napasnya.

"Oh ya udah deh. Oh iya gimana tadi jalan sama Arganya? Lancar?" Tanya Raina berusaha untuk mencairkan suasana.

"Ancur!" Jawab Ify penuh penekanan.

Raina menatap Ify dengan tatapan bingungnya. Merasa heran dengan jawaban Ify barusan.

"Ko bisa?" Tanya Raina.

"Bisa, itu semua karena lo!" Jawab Ify sambil menunjuk wajah Raina dengan jarinya.

Raina tersentak dengan apa yang baru saja dilakukan Ify kepadanya. Bagaimana bisa Raina menjadi dalang di balik hancurnya Kencan Ify dengan Arga. Raina merasakan nyeri di ulu hatinya kala menerima perlakuan buruk Ify. Tapi Raina juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia belum mendengar penjelasan lebih lanjut dari Ify.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now