Ada Apa Dengan Raina?

167 11 0
                                    

"Gue ke kelas duluan ya. Kasihan Raina sendirian," Kata Siska sambil bangkit dari kursinya. Di tangannya sudah ada kantung plastik berisi sebungkus nasi goreng dan roti coklat kesukaan Raina.

"Ya udah, lo duluan aja. Gue belum selesai makan. Nanti gue nyusul," Jawab Ify sambil terus melahap bakso miliknya.

Siska pun segera berlari untuk kembali ke kelas karena perasaannya tidak enak, sesakit apapun Raina. Jarang sekali Raina seperti itu, bahkan Raina sampai tidak ikut kegiatan belajar di kelas.

"Beliin obat ya Fy. Buat Raina," Kata Ayu. Ify pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

☆☆☆☆

Siska memasuki kelas dengan terburu-buru. Padahal waktu istirahat masih lama. Kelas nampak sepi hanya ada Raina dan anak baru yang Siska ketahui bernama Arga.

Siska duduk di samping Raina, kemudian ia mengeluarkan sehelai tisyu untuk mengusap keringat di pelipis Raina. Posisi Raina masih sama, tidak berubah dan itu tentu saja membuat Siska semakin khawatir. Jika Raina tidur pasti terdengar dengkurannya namun ini tidak.

"Rain, makan dulu yu. Gue beli makanan kesukaan lo," Kata Siska lembut sambil mengguncang tubuh sahabatnya itu.

Masih tak ada pergerakan, Siska masih mengguncang tubuh Raina.

"Betah amat si Rain," Gumam Siska.

Kemudian Siska melirik ke kursi belakang, terdapat seorang cowok yang terlihat sangat asyik dengan ponselnya. Seolah tak menyadari kehadiran Siska dan Raina di kelas ini.

"Rain makan dulu, tadi katanya perutnya sakit." Siska masih terus mengguncang tubuh Raina.

Karena tak mendapat respon sama sekali, akhirnya Siska menegakan tubuh Raina. Namun yang ia dapatkan apa? Wajah Raina yang begitu pucat serta tubuhnya yang begitu lemah.

"Rain, bangun Rain!" Siska menepuk-nepuk pipi Raina agar Raina terbangun dari tidurnya.

"Rain, bangun!" Karena belum mendapat respon sama sekali. Akhirnya Siska mengguncang tubuh lemah Raina. Tak ada respon sedikit pun. Siska pun semakin dibuat khawatir.

Siska menyenderkan tubuh lemah Raina pada tembok, kemudian ia segera berlari menuju kursi bagian belakang.

"Tolong temen gue!" Teriak Siska sambil mengguncang tubuh Arga.

Arga merasa terusik karena ketenangannya diganggu. Arga sama sekali tak mempedulikan teriakan Siska yang terus meminta bantuannya. Siapa dia berani-beraninya mengganggu Arga saat sedang seperti ini?

"Lo budeg, gue bilang tolong temen gue. Temen gue pingsan!" Teriak Siska tepat di telinga Arga.

Arga kemudian menoleh ke arah Siska yang berdiri di sampingnya. Napas Siska naik turun menahan emosi, serta air mata yang mengalir di pipi Siska.

Arga pun bangkit berdiri, "Ada apa?" Tanya Arga datar sambil menatap Siska yang tengah menangis.

"Raina sakit, dia pingsan. Tolong bawa dia ke UKS!" Jawab Siska.

Arga tak menjawab perkataan Siska, ia kemudian melangkah menuju seseorang yang diketahui bernama Raina tersebut. Arga menyentuh pergelangan tangan gadis tersebut.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now