Awal Perpisahan

262 21 0
                                    

Jam menunjukan pukul 19:00, Ayu sudah mempersiapkan semuanya untuk kepergianya besok.
Ayu hanya membawa satu koper berwarna pink. Ayu tak mau membawa banyak-banyak barang karena akan repot nantinya di sana.

Ayu mengambil dua buah bingkai foto berukuran 15 R dan 10 R. Satu foto berukuran 10 R Ayu pandangi terus sambil mengelusnya.
Lebaran tahun ini. Baginya, adalah lebaran paling menyedihkan. Ayu harus terpisah dengan sang nenek selama satu minggu. Serta, Ayu tak bisa bertemu dengan sang ayah. Padahal, Ayu ingin sekali bisa memeluk sang ayah, Ayu ingin bisa mencium lembut tangan sang ayah. Namun, ah entahlah saat ini saja ayu belum bertemu dengan sang ayah.

Pintu kamar Ayu terbuka memperlihatkan sosok wanita lanjut usia yang masih nampak cantik menurut aAyu.

"Sudah siap semua?" Tanya Erna sambil mengelus rambut Ayu.

Ayu tersenyum, "Sudah nek."

"Kamu kenapa?" Tanya Erna. Erna memegang kedua bahu Ayu agar Ayu berhadapan dengannya.

Ayu tersenyum sendu, "Ayah...lebaran tahun ini, aku gak bisa lihat sosok laki-laki terhebat dalam hidup aku, sosok ayah yang berhati bak malaikat itu. Entahlah sekarang aku gak tau keberadaan ayah dimana? Terakhir ketemu pun aku gak sempat menanyakan dimana sekarang ayah tinggal."

Erna segera memeluk tubuh cucu tersayangnya itu, "Kamu yang sabar ya. Semoga allah cepat mempertemukan kamu kembali dengan ayahmu."

Ayu melepaskan pelukannya Ketika mendengar suara deringan dari ponsel miliknya. Ayu segera meraih benda pipih berwarna Gold tersebut. Kemudian membukanya.

Squad of krik☆

Raina
Bisa kumpul gak di taman
Komplek?

Siska
Bisa, gue juga mau bicara sesuatu sama kalian.

Ify
Otw

Otw

Ayu segera menaruh kembali ponselnya, kemudian Ayu segera memasukan kedua buah bingkai tadi ke dalam kopernya.

"Nek, Ayu main dulu ya sama Temen-temen," Kata Ayu.

"Ya sudah, jangan malem-malem pulangnya ya nak."

Ayu mengangguk kemudian segera mencium punggung tangan sang nenek.

☆☆☆☆

"Ada apa Rain?" Tanya Siska.

Kini mereka berempat sudah berkumpul di taman komplek. Taman malam ini lumayan sepi. Mereka kini sudah duduk di sebuah kursi yang ada di taman.

Raina menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, "Kalian siap, jika kita tidak bertemu dalam waktu jangka yang lama?" Tanya Raina sambil menatap satu persatu sahabatnya.

Ify mengerutkan keningnya tidak mengerti, "Maksud lo?"

"Besok...Gue berangkat," Lirih Raina.

"Mau berangkat kemana?" Tanya Ayu.

"Berat memang rasanya. Tapi, gue bener-bener rindu sama ayah, gue kangen sama ayah. Tadi, gue dapet telepon dari Supir pribadi ayah gue. Besok dia akan kesini pagi-pagi buat jemput gue."

Ify menelan salivanya susah payah, "Ma--Maksud lo?"

"Gue besok akan pergi."

"Rain," Lirih Ify.

Raina tersenyum kemudian ia menepuk bahu sahabatnya tersebut, "Hanya seminggu. Setelah itu, gue balik lagi ke sini."

"Ak--aku mau ngomong sesuatu sama kalian," Kata Ayu gugup.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now