Kesedihan

255 24 1
                                    

Ify menguap lebar-lebar ketika kedua matanya terbuka sempurna. Ify melirik ke arah nakas, jam sudah menunjukan pukul 06:00 pagi. Ify segera menyibakan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

Ify segera menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Terdengar suara air yang berasal dari shower.

Tak butuh waktu lama, Ify sudah keluar dari dalam kamar mandi. Wajahnya kini nampak lebih segar.

"Main ke rumah Rain ah." Ify melangkah dengan semangat menuju ke arah pintu. Namun seketika langkah kakinya terhenti ketika Ify mengingat sesuatu.

"Raina kan sudah pergi," batin Ify.

Ify kemudian berbalik badan dan hendak kembali lagi ke kasurnya. Ify melihat ponselnya yang menyala. Nampak banyak nontifikasi dari grup, Ify tak ingin membukanya. Hal itu hanya bisa membuat dirinya semakin sedih saja karena berpisah dengan sahabat-sahabatnya.

Lebih baik sekarang Ify ke luar saja untuk sarapan pagi bersama keluarganya, pintu kamar pun Ify buka. Namun ia merasakan ada sesuatu yang Ify injak, kemudian Ify menunduk untuk melihat. Terdapat tiga buah amplop berwarna pink yang tergeletak begitu saja di lantai.

Ify memungut amplop-amplop tersebut, "Apaan nih, duit?" Gumam Ify.

Ify mengurungkan niatnya untuk sarapan bersama keluarganya. Ify lebih memilih untuk kembali ke kamarnya karena Ify begitu penasaran dengan isi di dalam amplop ini.

Ify membuka amplop pertama, terdapat sebuah foto dirinya dan Ayu.

Kemudian terdapat secarik kertas di dalam amplop tersebut. Segera Ify membukanya.

Ify Chatrine Olivia♡

Ify janji ya sama aku. Selama aku pergi. Ify jaga diri Ify baik-baik di sana. Maaf aku gak bisa nemuin kamu sebelum aku pergi.

Fy. Aku akan ingat pesan Ify waktu lalu, aku akan jaga diri aku di sini baik-baik, jika memang kepulanganku terdapat sebuah luka. Itu tandanya aku sudah menjadi seorang gadis yang kuat.

Ayu Amanda Lika:)

Ify menitikan air matanya, benar-benar berat rasanya. Ify tak kuat untuk menahan kesedihan ini. Seketika tangisnya pun pecah hanya karena coretan tinta di sebuah kertas polos ini. Dan Ify yakin, dua amplop ini pun sama hal nya dengan amplop pertama yang Ify buka. Surat perpisahan dari sahabatnya.

Ify kemudian membuka amplop yang kedua. Sama halnya dengan amplop yang pertama, terdapat foto dirinya dengan sahabatnya yang umurnya paling tua. Siska.

Ify Chatrine Olivia:*

Jangan nangis terus lo di sana, kasian air matanya terbuang sia-sia. Kalau air mata lo kering lo tenang aja, Gue siap ko nyumbang aer seember buat stok air mata lo nanti hehe becanda.

Gue mau meramal nih, di dalam mata batin saya. Saya melihat pasti ify sekarang sedang menangis.

Bener kan? Yaelah Fy cengeng amat si lo jadi cewek. Gue tau lo ngarepin kan oleh-oleh dari gue. Selow kalau gue pulang nanti gue bawain oleh-oleh buat lo.

Fy...
Jangan menangisi kepergian gue yang hanya sementara. Yakini diri lo kalau gue akan kembali lagi. Percaya sama gue, gue gak akan ingkari janji gue. Gue pasti kembali lagi Fy, lo tenang aja.

Jangan terlalu larut dalam kesedihan, karena di sini pun hati gue merasakan sakit Fy. Gue ngerasain apa yang saat ini lo rasain Fy. Please Fy tampilin senyuman manis lo untuk para sahabat lo yang saat ini jauh dari lo.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now