Liburan

219 14 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 07:00 pagi. Raina, Siska, Ify dan Ayu sudah berada di dalam mobil sport putih milik Ify. Ify yang menyetir karena di antara mereka yang bisa mengemudi hanyalah Ify.

Raina duduk di depan samping kemudi. Sementara Siska dan Ayu duduk di belakang. Selama di perjalanan pun Siska, Ify dan Ayu selalu becanda entah membahas soal masalalu atau hal-hal yang tidak penting untuk dibahas. Namun begitu mereka tetap asyik mengobrol sampai tertawa.

Raina yang berada di samping Ify pun hanya bisa memejamkan matanya sambil menyumpal kedua telinganya dengan EarPhone lalu Raina menyetel alunan instrumen dari ponselnya. Saat ini Raina butuh ketenangan. Dan yang dapat membuat Raina merasa tenang adalah alunan instrumen yang sangat Raina sukai.

"Masih inget gak, waktu kita SMP. Waktu kita telat sekolah kita manjat pager. Eh ketauan Pak Pesek haha," kata Siska diselingi tertawa di akhir.

"Pak Kespek kali Ka, ngomong gitu aja ribet banget kamu," kata Ayu sambil memukul pelan bahu Siska.

"Lo berdua kurang ngopi kayanya, sebelum berangkat pada sarapan apa si? Ngomong gak bener-bener dari tadi. Yang bener itu Pak Kepsek," kata Ify sambil menatap kedua sahabatnya melalui spion.

"Tau tuh Yu, ngomong aja pake salah." Siska mendorong bahu Ayu sehingga membuat Ayu membentur pintu mobil.

Ayu mengusapi kepalanya, "Ah Siska kasar."

"Rain, mabok lo. Diem-Diem aja dari tadi. Jangan bilang lo berak di celana?" Siska menoel bahu Raina.

Raina menepis tangan Siska, "Berisik!"

Lalu semuanya terbahak-bahak melihat Raina yang nampaknya tengah kesal, Raina tak menggubris candaan teman-temannya. Raina lebih baik tidur saja sampai ke tempat tujuan nanti. Sejujurnya Raina melakukan ini semua karena sejak dari awal pun Raina sudah tak bersemangat untuk pergi liburan, apalagi pergi liburannya ke pantai. Raina paling tidak suka sama yang namanya pantai. Entah lah padahal pantai itu indah dengan ombaknya yang tenang serta pasirnya yang putih. Tapi tetap saja walaupun pantai memiliki banyak keindahan Raina tetap tidak menyukainya.

Mobil sport putih yang di kendarai oleh Ify berbelok ke pom bensin untuk mengisi bahan bakar.

Raina membuka sabuk pengamannya.

"Mau kemana Rain?" Tanya Ayu.

Raina menoleh sebentar ke arah ayu,"Toilet." Kemudian Raina melenggang pergi.

☆☆☆☆

Setelah selesai dengan urusannya, Raina keluar dari toilet wanita. Ketika itu Raina melihat seorang pemulung. Seorang Nenek tengah membungkuk mencari-cari botol aqua di tong sampah yang kemudian dimasukan ke dalam karung yang dibawanya.

Hati raina tergerak untuk membantu Nenek tersebut. Raina mengeluarkan uang seratus ribuan dari tas selempangnya. Dengan senyum yang merekah, Raina melangkah menghampiri Nenek tersebut. Tinggal beberapa langkah lagi Raina sampai ke Nenek tersebut. Namun ada hal yang Raina lihat sehingga membuat Raina naik pitam.

Raina melihat seorang laki-laki sekiranya seusianya. Melempar botol aqua yang masih berisi air tanpa tutupnya, ke dalam tong sampah. kemudian air dari dalam aqua tersebut mengenai wajah si Nenek yang tengah mencari-cari aqua di tong sampah tersebut.

Raina berlari kecil menghampiri laki-laki sombong tersebut. Raina menepuk pundak laki-laki tersebut. Kemudian laki-laki tersebut menoleh ke arah Raina.

Agak sedikit terkejut melihat wajah si laki-laki tersebut yang terlihat sangat tampan. Tapi Raina kembali fokus dengan tujuannya, yaitu memarahi laki-laki tersebut.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now