Cemburu

225 17 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, otomatis setiap kegiatan pun diliburkan. Seperti mereka yang sekolah dan bekerja bisa istirahat di rumah ketika hari libur, banyak yang menghabiskan waktu libur dengan cara pergi jalan-jalan bersama teman-teman atau berkumpul dengan keluarga.

Hal tersebut sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Ify pagi ini, setelah bangun tidur, yang ia lakukan hanya duduk di soffa dekat balkon sambil memandang pemandangan pagi lewat jendela. Satu tangannya ia gunakan untuk menompang dagu. Entah lah pikiran Ify saat ini kemana, banyak hal yang ia pikirkan apalagi soal perasaanya.

Rasa cemburu kembali Ify rasakan saat kemarin Ify mengetahui sebuah fakta bahwa yang menolong sahabatnya itu lagi-lagi laki-laki yang Ify sukai. Ify mengerti itu hanya sebatas menolong saja tanpa ada hal lain lagi, tapi tetap saja. Ify cemburu melihatnya. Apalagi ketika keluarga Raina begitu antusias menganggap Arga itu adalah pacarnya Raina. Padahal Ify sudah menegaskan kepada keluarga Raina kalau Arga bukan lah pacar Raina.

Raina hari ini belum pulang, ia masih dirawat di rumah sakit. Sebenarnya Siska dan Ayu hari ini mengajaknya untuk menjenguk sahabat mereka yang tengah sakit itu, namun Ify menolak, Ify takut perasaan tak karuan kembali menyerangnya ketika melihat Raina. Ify ingin menghabiskan hari liburnya di rumah saja.

Cklek

Pintu kamar Ify terbuka, dan muncul lah sosok wanita paruh baya yang memasuki kamar Ify sambil membawa sebuah nampan berisi makanan untuk Ify sarapan pagi ini, karena memang tadi Ify tak ikut sarapan bersama keluarganya.

"Fy."

Ify bangkit berdiri kemudian menghampiri Mamanya.

"Kenapa Mah?" Tanya Ify.

"Sarapan dulu, kamu kenapa Fy? Ko keliatan murung gitu?" Tanya Yanti sambil membelai rambut Ify.

Ify menarik napasnya dalam-dalam. Kemudian menghembuskannya secara perlahan.

"Mamah dulu pernah gak cemburu sama temen Mamah sendiri?" Tanya Ify tiba-tiba.

Yanti terdiam. Mencoba mengingat-ngingat kembali tentang masa mudanya.

"Kayaknya pernah deh, emangnya kenapa?" Tanya Yanti.

"Karena hal apa Mamah cemburu sama temen Mamah?" Tanya Ify balik.

"Waktu Mamah masih kuliah, Mamah pernah ngalamin yang namanya cemburu sama sahabat Mamah sendiri. Waktu itu Mamah lagi suka sama cowok, tapi cowok itu gak pernah tau kalo Mamah suka sama dia. Sampai akhirnya Mamah sering liat dia deket sama sahabat Mamah, padahal sahabat Mamah tuh tau kalo Mamah suka sama si cowok itu.

Di situ Mamah ngerasa cemburu banget walaupun sama temen sendiri," jawab Yanti panjang lebar.

"Kamu lagi cemburu sama siapa Fy?" Tanya Yanti.

Ify nampak gelagapan, bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin Ify bercerita tentang masalah hatinya, Ify terkadang suka malu jika bercerita soal percintaannya pada sang Mama.

Yanti menyentuh pundak ify, "Cerita aja sama Mamah."

"Gak apa-apa Mah."

☆☆☆☆

Kamar bernuansa hijau ini terasa bising sekali oleh sebuah lagu yang dinyanyikan oleh shawn mendes yang diputar lewat sebuah ponsel berwarna silver.

Kegiatannya minggu pagi ini terasa menyenangkan ketika lagu kesukaannya ia putar berkali-kali sehingga menambah keramaian pada kamarnya ini.

"Berisik woy!"

Ayu yang tengah nyanyi jingkrak-jingkrak di atas kasurnya. Sambil memegang sebuah sapu injuk yang ia gunakan sebagai mic seketika menoleh ke arah sumber suara, Ayu dapat melihat di ambang pintu sahabat sablengnya memasuki kamarnya ini.

We Are Forever ✓Where stories live. Discover now