01.Extricate•Riko Andrian❄

47.9K 1.4K 62
                                    

"People say, someone who is cold will be warm if with the woman he loves

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"People say, someone who is cold will be warm if with the woman he loves. Either way, I don't believe those words."

❄-Extricate-❄

Di suatu kelas terdapat seorang laki-laki sedang membaca buku pelajarannya dengan serius. Lelaki itu sama sekali tidak memperdulikan teman di sampingnya.

Riko Andrian, nama lelaki itu. Dia berparas tampan, namun sangat dingin dan tertutup terhadap orang-orang disekitar. Hanya ada satu orang yang sabar berteman dengan Riko, dia adalah Ferdinan atau biasa disebut Ferdi.

Sebenarnya, orang tuanya mendirikan sekolah. Tapi, Riko memilih bersekolah di sekolah pilihannya sendiri dan orang tuanya tidak mempermasalahkan itu semua.

Saat ini, Ferdi sedang asik bermain game online di ponselnya. Ia membanting ponselnya ke meja karena kalah. Ferdi menatap Riko malas.

"Lo gak bosen diem di kelas mulu!?" tanya Ferdi.

"Hm."

"Kantin ayo!"

"Gak," jawab Riko seadanya. Ferdi mendengus kesal, lalu menarik buku bacaan Riko. Tidak memperdulikan Riko yang sudah melemparkan tatapan tajam. "Balikin."

"Gak." Ferdi meleletkan lidahnya lalu berlari keluar kelas, berharap sosok es batu itu mengejar dirinya. Namun, harapan hanya tinggal harapan. Buktinya, Riko malah mengeluarkan buku bacaan lagi dari tasnya dan membaca dalam diam.

Ferdi memasuki kelas dengan cemberut, ia melempar buku Riko ke meja dengan kasar. Sehingga, tatapan seluruh kelas menatapnya.

"Apa lo pada ngeliatin gue? Gue ganteng? Makasih loh," ucap Ferdi pede sembari menduduki kursi di sebelah Riko. Semua orang nampak ingin muntah mendengar kepedean Ferdi.

"Riko! Ayo kantin, gue laper banget belum sarapan," bujuk Ferdi menatap Riko dengan tatapan memelas. Riko menjawab, "Bodo."

Ferdi yang sudah menyerah membujuk si es batu itu akhirnya menutup mulutnya rapat-rapat. Ia tau, jika sudah begini temannya itu susah sekali untuk dibujuk. Mau memakai cara apapun Riko pasti tetap gigih dengan keputusannya. Lihatlah, Riko masih saja setia dengan buku bacaannya yang berisi tulisan semua.

"Lo udah pinter Riko, gak perlu baca buku yang bikin puyeng."

Dikacangin, satu kata yang tepat untuk Ferdi saat ini.

"Kok bisa-bisanya gue betah temenan sama lo Riko!!"

"Hm." Tangan Ferdi sudah bersiap untuk mencakar wajah Riko yang masih terfokus pada bukunya. Namun, tangannya mengepal kembali saat Riko menatap dengan datar.

"Ayolah Riko, hidup lo jangan terlalu datar. Senyum kali-kali, senyum gak akan buat lo jelek." Lagi-lagi ucapan Ferdi tidak ditanggapi sama sekali. "Riko!" kesal Ferdi.

"Hm."

"Gue penasaran deh Rik, lo pas bayinya nangis atau nggak?" Riko menatap Ferdi dengan malasnya,betapa bodohnya Ferdi menanyakan pertanyaan itu. "Gue kepikirannya lo pas lahir diem gak bergerak sambil ngeliatin orang tua lo datar," ucap Ferdi terkikik sendiri membayangkan itu semua.

"Lo juga diajarin sama bokap lo 'Hm' 'Iya' doang ya Rik?" Satu buku tebal mendarat dikepala Ferdi dengan sadis sehingga terdengar ringisan kesakitan. "Sakit Riko!!"

"Bacot."

"Eh bener kan? Lo mirip bokap lo. Jadi pasti diajarin kosakatanya cuman itu! Duhh pinter banget gue bisa memecahkan sebuah konspirasi!"

"Atau lo dikasih es mulu sama orang tua lo? Jadi besarnya dingin kayak gini," lanjut Ferdi menyimpan jari telunjuk dipelipisnya seperti orang yang sedang berpikir.

"Bego."

"Enak aja bilang gue bego! Pinter gini juga!buktinya gue bisa mecahin konspirasi kenapa lo bisa jadi manusia dingin!!"ucap Ferdi dengan percaya dirinya. Sedangkan Riko?sudah kembali tenggelam dalam bukunya.

"Kacang mahal ya Rik?"

"Hm."

"Gak seru ngomong sama lo mah ah!!"

"Yaudah pergi."

"Baperan kan. Tenang aja Abang Riko, Ferdi gak akan ninggalin Abang seorang diri," ujar Ferdi tersenyum dengan tangannya berada di dada. Riko? Bahkan enggan melihat wajah Ferdi.

"Makan tuh buku! Sahabatan sama buku!Pacaran sama buku! Bodo gue gak peduli!"

ExtricateWhere stories live. Discover now