67.Extricate•Penantian❄

8.6K 692 115
                                    


"Ini semua hanya
tentang waktu...."

❄-Extricate-

Hanya beberapa hari lagi,tahun akan segera berganti dan juga tepat satu tahun Arima Kianar pergi.

Riko menatap kalender,ternyata besok adalah tanggal ulang tahun perempuan itu.Senyuman kecil tercetak diwajahnya disaat mengingat ia menyanyikan sebuah lagu untuk Arima.

Perasaannya?masih sama.

Tentang Jihan,ia memang sempat berpikir akan berusaha menyukai perempuan itu.Namun,itu sangat sulit.Sudah beberapa kali ia mencobanya,tapi tetap saja perasaan ini sulit dihilangkan.

Kakinya membawanya menuju balkon,kedua matanya menatap langit malam yang terlihat sepi.Tidak ada bintang kerlap-kerlip yang menghiasi langit,bahkan bulan pun seakan-akan sedanh bersembunyi.

Keadaan langit sangat sepi,sama seperti hatinya.

Lihatlah Arima,bahkan langitpun seakan-akan meledekku.Lucu sekali bukan?

1 tahun bukanlah hal yang sebentar,harus berapa lama lagi dirinya harus menunggu kabar perempuan itu?

Oh ayolah,hati ini tidak bisa berbohong.Ia sangat ingin membawa tubuh mungil itu kedalam dekapannya.

Helaan nafas kasar terdengar,Riko kembali memasuki kamarnya.Ia mengambil ponselnya,dan membuka galeri dimana foto-foto kebersamaan mereka masih tertera disana.

Riko terkekeh kecil disaat melihat ekspresi Arima yang terlihat sangat konyol.Difoto kedua,Arima terlihat sangat menggemaskan disaat mulutnya dipenuhi oleh coklat yang ia ambil tanpa sepengetahuan perempuan itu tentunya.

Foto itu diambil disaat mereka berdua membolos,Riko secara diam-diam memotret perempuan itu yang sedang terfokus pada makanan kesukaannya yaitu,coklat.

Sebuah notif pesan tertera diponselnya,Riko membuka pesan itu ternyata dari Jihan.

From:Jihan

Riko udah tidur?lagi apa?

Tau gak?

Ko Jihan rindu sama Riko hihi >_<

Besok ada jam kuliah gak?

Jihan besok kosong.

Kalau Riko juga nggak,ayo kita jalan-jalan:)

Riko hanya membacanya,tanpa berniat membalasnya.Entahlah,perempuan itu nampak semakin gencar mendekatinya.

Ia merebahkan tubuhnya dikasur,ponselnya ia simpan disampingnya dengan foto Arima terpampang disana.

Selamat malam,cepat kembali agar hati ini tidak berpaling ke lain hati.

❄Extricate❄

Riko keluar dari ruangan setelah kelasnya sudah selesai,langkahnya terhenti disaat melihat seorang perempuan sedang melambai-lambaikan tangannya kearahnya.

Jihan mendekati Riko dengan cengiran lebarnya sedangkan Riko?hanya menampilkan raut wajah datarnya.

"Riko kemarin ketiduran ya?makanya gak bales pesan Jihan?"

"Hm."

"Oke gak papa,Riko pasti capek.Ngerti ko."

"Hm,"Riko melangkah meninggalkan Jihan,dengan segera Jihan mensejajarkan langkahnya dengan Riko.

"Riko mau pulang?"

"Hm."

"Kekantin yuk."

"Gak."

"Oh ayolah,"Jihan menahan tangan Riko sembari menampilkan wajah memohonnya.Riko menghela nafasnya kasar lalu mengiyakan.

Disinilah mereka berada,dikantin kampus.

Riko menatap ponselnya dalam diam,ia mengelus wajah yang berada didalam sebuah gambar.

Hari ini adalah ulang tahun Arima Kianar,ia harus memberikan kado apa?Ah dirinya lupa,bahkan keberadaan perempuan itu tidak diketahui sama sekali.

Jihan yang menyadari keterdiaman Riko,menyimpan sendoknya.

"Riko?"

"Hm."

"Gak makan?"

"Hm."

"Riko kenapa sih?"

"Gak,"Jihan menghela nafasnya kasar lalu kembali memakan makanannya.

"Riko bisa ajarin Jihan lagi gak?"

"Gak,"sahut Riko tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Rik,bisa simpen hpnya?Jihan kan pengen ngobrol sama Riko,"Riko sama sekali tidak bergeming,ia masih saja melihat-lihat foto Arima diponselnya.

"Riko!"nada suara Jihan meninggi karena kesal,sedangkan Riko menatap Jihan datar.

"Apa?"

"Liatin apa emangnya dihp?!Jihan ngajak kesini buat makan bareng,tapi ko ini Jihan aja aendiri yang makan.Tuh liat,bahkan makanan Riko masih utuh."

"Hm,"Riko benar-benar tidak ingin membuang-buang waktu untuk mengeluarkan emosi pada perempuan itu.

"Sekali ini aja,simpen hp Riko."

Mau tidak mau Riko menuruti permintaan itu,karena tidak ada gunanya berkelahi.Jihan tersenyum kecil disaat melihat Riko menyimpan ponselnya.

"Riko tau gak?Jihan sekarang udah ngerti dimateri kemarin,soalnya Riko ngajarinnya dengan cara paling cepet dan juga gampang.Makasih ya."

"Hm."

"Riko?"

"Hm,"Riko memakan makanannya tanpa menatap wajah Jihan.

"Riko, gak tau kenapa Ji--"ucapan Jihan terhenti disaat dering ponsel Riko berbunyi.Riko segera mengangkatnya ternyata itu dari Papahnya.

'Arima sudah ditemukan,'Riko terdiam tidak percaya dengan apa yang didengarnya,penantiannya selama ini akhirnya akan berakhir dan rindunya akan segera terobati.

Kedua sudut bibirnya tertarik,ia terburu-buru bangkit dan berlalu pergi dari kantin meninggalkan Jihan yang sudah meneriakkan namanya.

Arima Kianar,aku merindukanmu.Tunggulah,sebentar lagi diriku akan membawa tubuhmu dalam dekapan hangatku kembali.Saat itu juga,aku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku lagi sampai kapanpun.

ExtricateWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu