31.Extricate•Naufal❄

8.7K 636 34
                                    

[Pict Riko &Arima libur dulu ya😂]

Sorry for typo!!!!

______________________

"I always hope that
you are my destiny."

❄-Extricate-❄

"Mamahkuh tercintah yuhuuuu,"Salin memasuki rumah dengan Naufal digendongannya dan Alios disampingnya.Riva yang sedang menonton tv itu,segera mendekati anak sulungnya.

"Kangen banget gue sama lu!!!disini terlalu dingin,"Salin terkekeh kecil saat mendengar ucapan Riva,ia sangat mengerti emngapa Mamahnya berkata sedemikian.

"Makanya Mah,Salin datang memberi kehangatan untuk rumah ini."

"Iya untung aja,"Salin mengalihkan pandangannya kearah dimana Riko sedang bermain ponsel di sofa.

"Itu anak masih dingin Mah?"

"Bangetttt!!!!"

"Oh iya,Salin mau minta tolong dong Mah."

"Apa?"

"Salin kan mau jalan-jalan sama Alios sehari aja,jadi mau nitip Naufal ke Mamah gapapakan?"Riva menampilkan wajah menyesal kearah Salin.

"Mamah mau kumpul sama temen-temen juga Salin."

"Yah gimana dong,"seketika senyum Riva mengembang saat sebuah ide muncul dikepalanya.

"Riko!!"

"Hm?"sahut Riko tanpa mengalihkan pandangannya ke araha Riva.

"Liat dulu sini!"

"Apa Mah?"Riko menatap Riva dengan datar.

"Jagain Naufal yak?Mamah mau arisan nih."

"Gak."

"Yaudah Mah,gapapa Alios bawa aja,"Salin menatap Alios dengan tatapan tajam.

"Bawa aja ya?"

"Riko!!!adekkuh,sayangkuh,cintakuh,yang jomblo,nitip keponakan lu bentar ya?"

"Gak,"Salin menghela nafasnya dengan kasar.

Sabar Salin,es tidak gampang untuk mencari harus menunggu beberapa saat.

"Riko,mau Mamah sita uang jajan kamu?"

"Sita aja,"sahut Riko dengan santainya,ia lalu kembali menatap ponselnya.

"Mamah sita hp sama PS kamu!!"

"Hm."

"Riko!!!!"

"Apa?"ujar Riko lagi tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel dihadapannya.

"Motor sama mobil kamu Mamah sita ,mau!?"

"Oke."

Sabar Riva,itu anak lu.

"Oh jadi gak mau ya?"

"Hm."

"Yaudah besok siap-siap,lu tinggal sama Bang Azram yak?"mendengar itu Riko langsung menyimpan ponselnya disofa lalu mendekati Salin dengan malas.

"Sini,"Salin tersenyum lebar lalu memberikan Naufal kepangkuan Riko.

"Kalau nanri rewel kasih aja susu yang udah gue siapin oke!Gue mau pacaran dulu bye bye,bye Mah!!!!"Salin menggandeng tangan Alios keluar rumah.

Ingin sekali Riko menghancurkan wajah menyebalkan Kakaknya itu,namu apalah daya dirinya tidak setega itu.

Riko menimang-nimang perlahan Naufal dalam pangkuannya.Riva yang melihat itu mengacak-acak rambut Riko gemas.

"Kehadiran Bang Azram diperlukan disaat-saat seperti ini ternyata,"setelah mengucapkan itu,Riva berlalu pergi meninggalkan Riko dengan Naufal.

Menyebalkan.

🌌❄Extricate❄

Arima saat ini sedang berjalan-jalan ditaman kota seorang diri,entahlah ada gerangan apa sehingga dirinya mendatangi tempat yang tidak terlalu ramai ini.

Pamannya sudah pergi lagi karena ada urusan dirumah sakit,maka dari itu dari pada berdiam diri dirumah seorang diri Arima memilih keluar rumah dan mendatangi tempat ini menggunakan sepedanya yang ia simpan ditempat khusus untuk sepeda.

Pandangannya terhenti pada sebuah objek dimana ada sebuah keluarga saling tertawa bersama.Itu mengingatkan dirinya pada dulu kala,dimana ia sempat menempati posisi yang seperti itu juga.

Kejadian itu tidak dapat terulang lagi,keluarganya telah berubah entah mengapa seiring berjalannya waktu.

Huft,Arima tidak ingin menceritakan kisah pilu itu lagi.

Pandangannya teralihkan pada seorang anak kecil perempuan sedang terduduk seorang diri.Arima yang merasa ada masalah dengan anak perempuan itu,segera mendekatinya.

"Halo,"anak perempuan itu mendongakkan kepalanya menatap Arima bingung.

"Kenapa sendiri?"Arima menduduki tubuhnya disamping anak perempuan itu.

"Mamah sama Papah,lagi bentak-bentakkan Elin takut,"nada suara perempuan itu melemah.

"Jadi Elin keluar,kesini sendirian gitu?"anak perempuan bernama Elin itu mengangguk kecil.

"Lain kali,kalau Mamah sama Papah Elin lagi bentak-bentakan.Elin nasuk kekamar,tutup telinga rapat-rapat sampe suara itu tidak terdengar.Elin gak usah takut lagi ya?dan jangan keluar sendiri lagi,"Elin mengangguk kecil.

"Anak pinter,rumah kamu dimana?mau kakak anter gak?"

"Gak usah Ka,Elin bisa sendiri ko,"Arima mengusap rambut Elin dengan lembut.

"Bener bisa?"

"Iya deket ko,makasih ya ka dadah,"Elin melambaikan tangannya keaeah Arima lalu berlari kecil meninggalkan Arima yang terkekeh kecil melihat itu.

'Oekkk...oekkkk!!'Arima mengerutkan dahinya saat mendengar suara tangisan bayi.Ia mendekati asal suara dengan hati-hati,kedua bola matanya melotot saat melihat seorang laki-laki dengan bayi dipangkuannya.

"Riko!?!"

ExtricateWhere stories live. Discover now