13.Extricate•Perempuan aneh❄

9.6K 678 7
                                    

"You are just cold outside, but I believe that your heart is warm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You are just cold outside, but I believe that your heart is warm."

❄-Extricate-❄

Dikantin,orang-orang sedang mengisi perut mereka yang kosong karena tenaga terkuras sesudah berpikir.

Sama seperti Ferdi dan Riko yang juga sedang memakan makanannya.Ferdi sedang asik memakan cupcake buatan Arima dengan lahap.Riko menatap Ferdi dengan tatapan bingung Ferdi yang merasa ditatap juga menatap Riko dengan tanda tanya.

"Apaan?"

"Cupcake?"Ferdi melihat cupcake ditangannya.

"Oh ini,Arima ngasih ke gue,kan lo udah buang,"ucap Ferdi santai namun terkesan menyindir.Riko kembali memakan makanannya dengan diam.

"Kasian Arima Rik,lo akan terus jahat kedia?"

"Bacot."

"Dia juga cewek,punya perasaan.Mana cupcakenya juga enak,eh lo malah buang,"Ferdi kembali memakan cupcake itu dengan lahap.Riko bangkit dari duduknya berlalu pergi meninggalkan Ferdi seorang diri.

"Dasar es batu!"sahut Ferdi setengah berteriak.

Seorang perempuan sedang duduk dibawah rindang pohon seorang diri,dengan kedua telinganya tersumpal oleh headset putih diiringi dengan lagi yang mendukung keadaannya saat ini.

Sosok itu adalah Arima Kianar,hari ini ia hanya ingin seorang diri.Selalu seperti ini jika mood Arima sedang tidak baik.

Arima selalu membawa headset nya kemanapun,karena ia lebih nyaman mendengarkan musik dari pada mendengar bising orang-orang.

Pandangannya tertuju kedepan dengan tatapan kosong.Semilir angin membelai kulitnya lembut membawa anak rambutnya sedikit berterbangan.

Yang ia rasakan saat ini adalah ketenangan,rasa ini selalu membuatnya merasa baik walaupun tidak sepenuhnya.

Taman belakang sekolah terlihat sangat sepi,dan Arima mensyukuri hal itu.

"Minggir,"kesadaran Arima pulih saat mendengar suara tegas nan dingin.Ia memang memakai headset,namun masih terdengar olehnya.Arima melepaskan headsetnya lalu menatap seseorang dihadapannya bingung.

"Riko?"

"Minggir,"dahinya berkerut karena tidak mengerti dengan ucapan Riko.

"Tempat gue,"Arima baru menyadarinya,tempat yang ia duduki adalah tempat Riko selalu duduki.

"Sekali aja,ijinin gue disini ya??"

"Gak,"sahut Riko datar.

"Sayang,please?"Arima mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes,bukannya luluh Riko malah menarik tangan Arima bangkit.

"Lo mau pegang tangan gue Rik?aduh jadi baper,"Riko menduduki tempat Arima tadi lalu membaca bukunya dalam diam.

"Es batu!!!"

"Riko ish!!!"

"Pergi,"ucap Riko tanpa mengalihkan pandangannya dari tulisan dibuku.

"Gak!!"

"Hm,"Arima berdecak kesal melihat sikap Riko yang semakin menyebalkan itu.

"Untung gue suka lo Rik,kalau nggak udah gue tebas pala lo!!"

"Bct."

Tanpa meminta persetujuan Riko,Arima menduduki dirinya disebelah Riko lalu kembali menyumpal telinganya dengan headset.Riko menatap Arima tajam,namun Arima tidak memperdulikan itu.

Instrumen piano terdengar mengalun ditelinganya,tangannya secara refleks mengetuk-ngetukan jarinya dipahanya seperti sedang bermain piano sungguhan.

Senyum Arima tercetak saat instrumen itu masih mengalun,hal yang paling ia sukai adalah musik.

Hal itu pula tak luput dari pandangan Riko,Riko hanya menatap bingung Arima yang sedang mengetuk-ngetuk jarinya.

Apa yang sedang dilakukan perempuan aneh itu?-batin Riko.

Sadar dengan apa yang dilakukan olehnya adalah membuang-buang waktu,Riko kembali membaca bukunya menghiraukan Arima.

Seketika bahunya terasa berat,Riko menolehkan kepalanya kesamping.Ternyata perempuan aneh itu tertidur dan menyandar dibahunya.

Riko tidak habis pikir dengan kelakuan perempuan itu,tadi masih tersenyum sembari mendengarkan lagu sekarang malah tertidur.Ia menjauhkan kepala Arima dari bahunya menggunakan jari telunjuknya,sehingga Arima terbangun seketika.

"Aduhh mampus gue udah masuk!!!"Arima berlari meninggalkan Riko seorang diri yang hanya menatap punggung Arima bingung.

Pasalnya,istirahat masih beberapa menit lagi dan perempuan itu berlari-larian seperti kesetanan.

"Bego."

ExtricateWhere stories live. Discover now