39.Extricate•Siapakah kamu?❄

8.5K 588 26
                                    

"Who are you?
don't play hide
and seek, come on out."

-Extricate-❄

"Pompi diem!!"Arima berusaha menahan tubuh Pompi agar tidak lari,karena Pompi saat ini sedang dimandikan.

"Yaampun susah banget!"tangan Arima penuh dengan cakaran yang terlihat mengeluarkan darah.Namun,dirinya tidak memperdulikan itu.

"Ayolah Pompi diem,"Arima segera menyiram tubuh Pompi dan membalutnya dengan handuk kecil.

"Nah kan udah?Pompi jadi harum sekarang,"tubuh Pompi mengginggil karena kedinginan,Arima memeluk kecil itu dengan erat agar Pompi tidak terlalu merasakan kedinginan.Walaupun itu membuat bajunya basah.

Setelah bulu Pompi kering,Arima memberikan makan yang sempat ia beli kemarin.

Arima saat ini sangat senang sekali,karena kehadiran Pompi membuat dirinya tidak merasakan kesepian lagi.

Pompi menjadi teman saat dirinya merasakan kesepian,ia bisa menghibur dirinya dengan kelucuannya.Ketakutan Arima hanya takut Pompi ketahuan oleh keluarganya dan dibuang.

Pompi merasakan kekenyangan,ia menaiki kasur Arima dan terlelap.Melihat itu,Arima memeluk tubuh mungil Pompi dan ikut menutup matanya.

"Terimakasih,telah hadir ditengah kesepianku."

❄Extricate❄

  Seorang perempuan terlihat seperti sedang terburu-buru karena ia terlihat sedang berlarian dikoridor.

Mungkin itu memang salahnya,karena dirinya terlalu terburu-buru sehingga menabrak seorang laki-laki dihadapannya.

"Maaf,gak sengaja."

"Maaf?"perempuan itu adalah Wulan,ia merasa bersalah kepada laki-laki dihadapannya yang bertampang serius.

"Iya maaf,lagi buru-buru soalnya."

"Gak segampang itu,punggung gue jadi sakit gara-gara lo."

"Maaf,gue bener-bener gak sengaja."

"Gue maafin,tapi dengan satu syarat."

"Oke,tapi cepet!!"laki-laki bernama Ferdinan itu nampak menyodorkan sebuah ponsel pada Wulan.

"Hah?"

"Sebagai permintaan maaf,tulis no lo disini."

❄Extricate❄

"ARIMAAAAAAAAA!!!!!"Wulan berteriak dengan hebohnya saat memasuki kelas dengan wajah tak bersahabat.

"Kenapa?"

"Sebel,sebel,sebel!!!Kenapa gue harus ketemu cowok kayak dia!!"Arima menautkan alisnya bingung.

"Maksudnya apasih Wulan?to the point deh."

"Gue kan tadi buru-buru buat ngasih lo informasi sesuatu.Eh tau-tau gue gak sengaja nabrak cowok,nah itu yang bikin gue kesel."

"Apa?"

"Dia minta no gue sebagai permintaan maaf!!Padahal gue udah minta maaf,malah minta no.Kan sebel!!"

"Terus lo kasih?"

"Iyalah."

"Bego."

"Lah,biar gue gak ngerasa bersalah ya gue kasih lah.Salah ya?"Arima menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Wulan.

"Gue salah ya Arima!?"

"Nggak Wulan."

"Dasar cowok itu semuanya modus!!"teriak Wulan dengan intonasi tinggi,sehingga laki-laki dikelas mereka menatap Wulan dengan tajam.

"Ngomong sekali lagi Wulan!?"sahut seorang laki-laki di sudut kelas.

"Cowok gak modus ya!cuman ceweknya aja yang so jual mahal.Pilih yang mulus ketimbang yang tulus!!"sahut salah seorang disampingnya.

"KEBALIK OGEB!!!"teriak para perempuan.

"Iya hhuuu,cowok tuh pilih yang bersih,bohay,cantik.Sedangkan cewek?cowok buluq aja dia terima!"

"Heh!Cewek tuh yang mandang duit!"

"Lah?kan cowoknya mau yang cantik?makanya duitin dong bukan mau yang instan doang!"

"UDAH WOI UDAH!CUKUP GUE YANG CANTIK!!"teriak Wulan dengan percaya dirinya dan berakhir dengan sorakan orang-orang dikelas.

"SIRIK AJA LU PADA!"

"Oh iya Arima!gue hampir lupa,"Arima yang hendak membaca novel ia urungkan kembali saat mendengar ucapan Wulan.

"Tadi kan gue keluar sekolah buat photocopy,soalnya yang sekolah lagi rusak.Nah ada cowok dari sekolah sebelah dia nyariin lo."

"Hah?siapa?"

"Gak tau,cowoknya ganteng banget yaampun!!!!Siapa itu?kenalin dong sama gue!!"Arima hanya mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Ganteng banget yaampun,gak nyesel deh gue jauh-jauh keluar gerbang.Tau-taunya dapet yang bening."

"Gue gak tau dia siapa Wulan."

"Pokoknya kenalin!!gak mau tau!"

"Yain!tapi,kenapa dia mau temuin gue?"

"Gak tau,gue cuman disuruh sampein kalau dia pengen ketemu sama lo pulang sekolah nanti."

"Siapa ya?gue gak punya temen lain beda sekolah selain Nanda."

"Kalau lo penasaran,pulang sekolah dia pasti nungguin lo ko.Temuin dia,"Arima nampak berpikir keras mengingat siapa laki-laki yang akan menemui dirinya.

Siapakah kamu?

ExtricateWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu