55.Extricate•Lo hebat❄

8.4K 691 40
                                    

"You are the sun, which is capable of melting ice slowly for the sake of the land."

-Extricate-

Motor Riko meninggalkan pekarangan rumah Arima,diperjalanan hatinya terasa khawatir mengenai Arima.Ia takut,perempuan itu melakukan hal seperti kejadian kemarin.

Tapi ia yakin,Arima tidak akan melakukan itu lagi.Walaupun ia sudah berusaha optimis,tetap saja rasa kekhawatiran tidak bisa dipungkiri lagi.

Riko menghentikan motornya didepan sebuah toko kue lalu memasuki kue itu.

Dihadapannya terdapat beraneka macam jenis kue,matanya tertuju pada kue coklat.Ia teringat bahwa Arima sangat menyukai coklat,Riko meminta kepada sang penjaga kafe untuk menbungkuskannya.Tak lupa mengambil beberapa potong coklat yang tersedia ditoko itu.

Dirinya akan kembali untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang akan terjadi,sekaligus memberikan perempuan itu makanan kesukaan yang bisa meredakan rasa kesedihan.

Riko tersenyum kecil saat menantikan wajah bahagia perempuan itu saat memndapatkan makanan kesukaannya.Ia lalu berjalan keluar kafe dan menaiki motornya untuk kembali kerumah Arima.

Sesampainya didepan rumah itu,Riko mengetuk pintu dihadapannya namun tisak ada sahutan sama sekali.Tidak mungkin jika Arima pergi keluar rumah,disaat kondisinya sedang kurang baik.

Apakah dia sedang tidur?Riko hendak kembali namun mendengar pecahan.Ia menimang-nimang akan menerobos masuk atau pulang saja.

Riko membalikkan tubuhnya hendak pulang,namun ia kembali membalikkan tubuhnya dan membuka pintu itu tanpa permisi.

Kedua matanya membulat disaat perempuan itu sedang menusukkan serpihan kaca tepat pada uratnya.

"ARIMA BERHENTI!!!!!"Plastik digenggamannya terlepas,ia segera mendekati perempuan itu sebelum terjadi hal yang serius.Riko mengambil serpihan kaca itu dengan paksa,untung saja tusukannya belum terlalu dalam.

Riko menarik tangan Arima menuju wastafel untuk membersihkan darah yang keluar.Ia mengarahkan tangan Arima pada air mengalir,untuk menghindari infeksi.

"Lo bodoh,bener-bener bodoh."

"Hiks...Arima bodoh!"Riko mematikan keran air dan menatap Arima sendu.

"Lo mau mati?"

"Emangnya lo yakin,setelah lo bunuh diri hidup lo akan bahagia diatas sana?"

"Nggak Rim,dengan lo lakuin itu.Lo ngelakuin dosa terbesar,"Riko mengeluarkan sesuatu disakunya,ternyata itu adalah sisa pletser yang ia beli kemarin.Ditiupnya luka itu lalu menutupnya dengan pletser.

"Gue benci."

"Hiks..hiks..."isak tangis Arima semakin menjadi disaat melihat Riko masih memperdulikannya.

Riko menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya,dirinya tahu tubuh itu sedang memerlukan sandaran seseorang.

"Arima baik-baik aja Riko."

"I'm fine."

"ARIMA BAIK-BAIK AJA hiks...hiks..."Arima terus saja menggumamkan kalimat bahwa dirinya baik-baik saja.Kalimat itu entah mengapa membuat hatinya berdenyut nyeri.

"Arima baik-baik aja Riko,Arima kuat!"

"Lo bohong."

"Arima baik-baik aja,trust me."

"Lo gak bisa bohongin perasaan lo sendiri Arima."

"Hiks...hiks...."baju seragam yang digunakan oleh Riko menjadi basah oleh air mata Arima,namun ia tidak mempermasalahkannya.

Tatapan Riko tertuju pada piala hancur dan kertas penghargaan Arima berserakan dimana-mana.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Riko melepaskan dekapannya,Arima menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.Tangisannya semakin menjadi.

"Arima."

"Lo hebat."

"Lo kuat."

"Lo pinter."

"Lo baik."

"Lo cantik."

"Jadi berhenti menyia-nyiakan air mata lo,"Arima menurunkan kedua telapak tangannya.

"Benarkah?"Riko menarik tangan Arima mendekati piala-piala yang sudah hancur itu.

"Lihatlah,lo hebat,"diambilnya salah satu piala dihadapannya,walaupun sudah patah tulisan yang tertera masih tertera disana.

"Mendapatkan juara 1 ini tidak mudah,harus berjuang lebih keras untuk mengalahkan orang-orang.Itu berarti lo hebat Arima,"diambilnya sebuah medali perak dan mengalungkannya pada Arima.

"Gue kasih penghargaan untuk perempuan terkuat,"kedua sudut bibir Arima tertarik saat mendengar itu.

"Jadi,berhenti berpikiran untuk mengakhiri hidup.Karena gue udah ngasih penghargaan khusus buat lo."

"Es Riko mulai mencair."

"Itu karena mendekati matahari.Jadi,tetaplah bersinar dan jangan pernah meredup karena es ini akan mulai membeku kembali jika matahari kehilangan cahayanya."

ExtricateWhere stories live. Discover now