30.Extricate•Paman?❄

8.6K 635 45
                                    

"Don't worry, I'm strong and will always be like you know, right? I'm strong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Don't worry, I'm strong and will always be like you know, right? I'm strong."

❄-Extricate-❄

Hari Minggu,rumah nampak sunyi dan sepi saat Arima keluar dari kamar.Mungkin saja,semuanya sedang jalan-jalan kesuatu tempat.Untunglah,Arima bisa baik-baik saja sekarang.

'Tok..tok..tok..,"suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya,Arima segera membukakan pintu.

Dihadapannya terdapat seorang pria dengan kemeja berwarna biru langit sedang tersenyum menatapnya dan sebuah kotak berukuran sedang digenggamannya.

"Paman!?"

"Halo gadis kecilnya Paman,"Arima segera memeluk tubuh dihadapannya erat.

"I miss you so much uncle,"ucap Arima dengan nada lirih,laki-laki berumur kepala tiga itu membalas pelukan keponakannya itu dengan erat.

"I miss you to baby girl,"Andi melepaskan pelukannya dan menatap Arima dengan sendu.

"Apakah mereka kembali menyakitimu hm?"

"Sedikit,ayolah paman kita baru saja bertemu dan paman malah membicarakan hal yang tidak penting,"Arima menarik tangan Andi kesebuah sofa dengan senyuman merekah.Andi tau,itu bukan senyum kebahagiaan melainkan senyum penuh luka.

"Apakah paman bawain Arima oleh-oleh kah?"Andi mencubit pipi Arima gemas.Ia memberikan kotak itu kepada keponakannya.

Arima sangat antusias membuka kotak itu,tatapannya berbinar saat melihat apa yang diberikan oleh pamannya.

"Kotak musik!?"

"Arima suka?"Arima menatap Andi dengan tatapan berbinar lalu mengangguk.

Kotak musik itu berwarna biru laut,dan diatasnya terdapat seorang ballerina yang sangat cantik.Arima memutar kunci disamping kotak itu dan melepasnya.

Ballerina itu nampak memutari kotak diiringi musik berinstrumen piano yang sangat terkenal,Arima menatapi kotak musik itu tanpa melunturkan senyumannya.

"Cantik."

"Seperti keponakanku,"Andi mengusap rambut Arima lembut,Andi sudah menganggap Arima sebagai anaknya.

"Paman,"Arima menatap Andi dengan tatapan penasaran.

"Hm?"

"Apakah paman tidak ingin mempunyai pendamping hidup?"

"Paman tidak membutuhkan itu sayang,asalkan Arima selalu berada disisi paman.Itu saja cukup,"Arima menyenderkan kepalanya dibahu Andi.

"Kamu benar-benar tidak ingin ikut Paman Arima?"

"Disini tempat tinggalku bersama orang tua Arima,Paman."

"Tapi mereka selalu menyakitimu sayang."

"Tidak apa-apa Paman,i'm fine."

"Kalau begitu ikutlah Paman ke rumah sakit dan periksa keadaanmu.Kamu semakin mengurus dan wajahmu memucat Arima,Paman khawatir,"Andi adalah seorang dokter dan terntu saja pekerjaan dokter sangatlah sibuk maka dari itu ia baru bisa menjenguk Arima kembali.

"Arima gak papa Paman,jangan khwatir."

"Bagaimana paman tidak khawatir?lihatlah keadaanmu.Jangan bilang kamu masih mengonsumsi obat tidur dan pereda nyeri Arima!?"Arima hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Andi.

"Arima,paman sudah pernah bilang berhenti mengonsumsi obat itu.Sekarang ikut Paman memeriksa keadaanmu,"Andi menarik tangan Arima,namun Arima menahannya sembari menggelengkan kepalanya.

"Paman,obat-obat itu yang membuat Arima baik-baik saja.Lagi pula ini bukan sakit yang serius,trust me,"Andi khawatir,sangat khawatir dengan keluhan-keluhan yang sempat Arima bicarakan lewat telepon.

"Tapi sebaiknya kita memeriksanya Arima,ayok kerumah sakit.Alat-alat Paman tersimpan disana,mari kita periksa,"lagi-lagi Arima menggelengkan kepalanya.

"Arima baik-baik saja Paman."

"Bagaimana jika ini serius?"

"Buktinya Arima baik-baik saja sampai saat ini,sudahlah jangan khawatir berlebihan seperti itu paman,"Arima memeluk tangan Andi erat sembari menutup matanya perlahan.

"Tetap seperti ini,aku sangat merindukan Paman."

Andi benar-benar menyesali perbuatannya yang tidak membawa alat-alat dokternya kesini.Andi menempelkan telapak tangannya di dahi Arima,mengecek suhu tubuh perempuan itu.

"Suhu tubuhnya normal,semoga saja tidak terjadi apa-apa seperti yang aku khawatirkan.Kamu kuat Arima,dan paman tau itu gadis kecilku."

❄Extricate❄

Hulaaaaaa kangen aku gak?pasti lah yaaaa (Geer kumat.)

Pasti kangen es kutub Riko,sama simanis Arima ya?😂

Maafkan diriku,sebenernya udah lama aku nulis part ini tapi baru sempet up sekarang;(

I'm so sorry❤

Masih betah nunggu buat part yang lebih gereget selanjutnya kannn?HARUS YA WAJIB WKWK EDISI MAKSA😂

Udah deh ya,intinya i love you muach❤😂

ExtricateWhere stories live. Discover now