28.Extricate•Permintaan❄

8.6K 655 39
                                    

"If my presence disturbs you, sorry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"If my presence
disturbs you, sorry."

❄-Extricate-❄

Dengan hasil paksaan dari Arima akhirnya Riko mau mengikuti kemana ia pergi walaupun dengan wajah yang tidak mendukung berasal dari Riko.

Arima membawa Riko kesebuah danau yang jarang diketahui orang-orang,dulu tempat ini menjadi tempat rahasianya bersama keluarganya.Ia dan keluarganya selalu piknik ditempat itu.Namun,kenangan hanya sebatas kenangan.

Riko berjalan mendahului Arima,begitupula dengan Arima yang sedikit berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan Riko.

"Disini aja,jangan jauh-jauh,"Arima menarik tangan Riko untuk menduduki rumput.Senyum Arima terbit saat melihat danau yang terlihat begitu indah dengan pepohonan menghiasi sekitarnya.

"Arima gak pernah kesini lagi selama 5 tahun ini,ternyata masih sama namun ada sedikit perbedaan,"Riko menatap Arima dengan datar namun terselip rasa penasaran dibenak Riko.

"Maaf ya,Riko harus nemenin Arima kesini,"Arima tersenyum kecil menatap Riko yang juga sedang menatapnya,melihat itu Riko segera memalingkan wajahnya kedepan.

Jujur saja,menurutnya tempat ini terlihat masih sangat asri dan juga indah.Jiwanya terasa tenang jika berada ditempat ini,hanya ada suara rimbun pohon dan burung mengiringi keheningan diantara mereka berdua.

"Indahkan?"

"Hm."

"Cuman Riko yang Arima bawa kesini,ini tempat rahasia Arima sama keluarga."

"Tempat yang memiliki memori indah lebih tepatnya,"gumama Arima pelan dengan kedua ujung bibir tertarik keatas.

"Riko tau gak?ditempat ini Arima selalu lari-larian sambil ketawa,bercerita,tidur dipangkuan Mamah,makan bareng,"ringkasan demi ringkasan memori terlintas,membuat hatinya sedikit nyeri saat mengingat memori yang tak dapat diulang kembali.

Riko menatap Arima dengan tatapan tanda tanya,dibenaknya ia bertanya-tanya ada apakah dengan senyuman itu?

Senyuman itu seakan-akan ingin menampilkan bahwa dirinya sedang tidak apa-apa.

"Ahh segernya udara disini,"Arima menghirup udara sedalam-dalamnya lalu mengeluarkannya perlahan.

Merasakan ada yang menatap dirinya,Arima menolehkan kepalanya kesamping dimana Riko sedang menatapnya dengan datar.

"Kenapa?ada yang aneh ya dimuka Arima?"

"Mimisan."

"Hah?"

"Mimisan,"Arima mengerutkan dahinya saat mendengar itu.

Apa maksud perkataan Riko?

"Riko ngomognya yang jelas bisa?Arimanya gak ngerti."

"Lo mimisan,"mendengar itu Arima segera menyeka hidungnya dan benar saja terdapat darah disana.

Arima tertawa hambar lalu berucap dengan nada humor,"Arima kalau kecapean ya kek gini,gapapa ko,gak usah khawatir gitu sayangnya Arima,"Arima mengambil tisu ditas kecilnya dan menyekanya sampai tak tersisa.

Riko mengambil tisu dari tangan Arima dan mengambilnya beberapa helai.Dengan tak berperasaan Riko memasukkan sepelintir tisu kedalam hidung Arima.

"Keatas."

"Hah?"

"Liat keatas,"mau tidak mau Arima menuruti perkataan Riko yang sangat dingin itu.Riko menyumpal kedua hidung Arima,sehingga ia membuka mulutnya agar bisa bernafas.

"Gak usah diginiin Riko."

"Diem."

Merasa darah tidak akan mengalir lagi,Riko membenarkan posisi Arima kembali.

"Ah akhirnyaa,dibilangin Arima gak papa juga,"Arima melepaskan tisu dari kedua hidungnya.

"Oh iya,Arima mau lomba nih Riko,nanti temenin Arima dan jangan sampai lupa nonton ya!!"

"Gak."

"Ayolahhhhh,"Arima menatap Riko dengan tatapan memohon.Namun Riko masih saja betah dengan wajah datarnya itu.

"Rikoooo!!!Nanti nonton Arima main piano ya?"

"Gak."

"Nanti Arima kasih permintaan deh,asalkan Riko nonton Arima tampil,"Riko menolehkan kepala kearah Arima saat mendengar penawaran itu.

"Apapun?"

"Apapun,Riko mau apa aja nanti Arima turutin!satu tapi ya."

"Hm."

"Bener ya?janji Riko bakal nonton penampilan Arima!?"

"Hm."

"Janji?"Arima mengacungkan jari kelingkingnya kearah Riko dengan senyuman lebar.Sedangkan Riko hanya menatap jari kelingking itu dengan datar.

"Ishh gini!!"Arima menarik tangan Riko dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Riko.

"Nah begini,sekarang apa permintaan Riko?"

"Pergi dari gue."

"Maksudnya?"

"Setelah lomba."

"Jadi lo mau gue pergi dari hidup lo, setelah lomba maksudnya?"

"Ya."

Extricate

Maafkan diriku,lagi-lagi maafkan aku;( terakhir aku up kapan sih?gak akan bisa secepet dulu hiks.Kalau aku libur sekolah baru bisa nulis hiks;(jadi yang comment *next.Sabar ya,karena authornya lagi sibuk banget ;(

ExtricateWhere stories live. Discover now