75.Extricate•Akhir sebuah cerita❄

14.3K 810 226
                                    

"Aku mencintaimu
Arima Kianar,saat ini
dan selamanya."

-Extricate-❄

Hari demi hari berlalu,kesehatan Arima kian hari semakin memburuk.Bahkan selang oksigen setia bertengger untuk membantu pernafasannya.Tubuh itu hanya terbaring lemah,sudah terlalu lemah untuk bangkit.

Matanya menatap jendela,rasanya raga ini ingin meelangkah keluar untuk menghirup udara malam yang segar.Namun,itu semua tidak mungkin dengan tubuh lemahnya ini.

Disampingnya terdapat Adres yang sudah tertidur dengan pinggiran kasur sebagai bantal.Sepertinya langit sedang dihiasi oleh bintang-bintang indah,walaupun ia hanya bisa menikmatinya sedikit saja.

Arima menatap tangannya,disalah satu jari terdapat sebuah cincin indah.Kedua sudut bibirnya tertarik,Arima melepas cincin itu dan melihat nama yang tertera disana.

Laki-laki itu terkadang tak terduga,dulu dirinya bersusah payah mendapatkan perhatian dan hati Riko.Namun sekarang?Laki-laki itu mendatanginya dengan memberikan hatinya secara sukarela.

Apakah ini dikarenakan mantranya saat itu?

"Zimzalabim!"gumam Arima pelan sembari terkekeh kecil.

"Riko Andrian,suatu saat akan melupakan Arima.Zimzalabim!!!"ucapnya lemah,masih menatap cincin itu.

Rasa sakit didadanya kembali datang,tapi ini jauh lebih sakit ketimbang kemarin-kemarin.Digenggamnya erat cincin itu,seiring rasa sakitnya kian menjadi.

"Sakit......"Arima meremas dadanya dan memukulinya berharap rasa sakit itu dapat menghilang.

"Arghhhhh,"Adres terbangun ketika mendengar rintihan kesakitan,kedua matanya membulat disaat melihat raut wajah Arima terlihat sangat kesakitan.

"Arimaaa!!!"

"Lo kuat,tahan bentar ya.Gue panggil Paman lo dulu,lo kuat Arima,"Adres berlari mencari Andi sedangkan Arima berusaha menahan rasa sakit itu.

Datanglah Andi beserta para perawat untuk memeriksa keadaan Arima.Adres hanya bisa berdoa dibalik pintu,agar perempuan itu bisa selamat dari maut.Dirinya seketika terkejut disaat Andi membuka pintu dengan tiba-tiba dan juga raut wajah panik.

"Arima harus segera dioperasi!!!"

Extricate❄

Riko menghela nafas lelah disaat kelasnya sudah selesai,dirinya mendapatkan kelas malam hari ini.Ia melirik arloji ditangannya,ternyata sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Ingin sekali,ia mendatangi Arima dirumah sakit.Tapi,Arima mungkin sedang beristirahat sekarang dan dirinya juga sedang lelah.Riko memasuki mobilnya dan beranjak pergi menuju rumahnya.

Riko memasuki rumahnya lesu,entah mengapa tubuhnya sangat lelah.Keadaan rumah sangat sepi,mungkin kedua orang tuanya sudah tidur.Ia melangkah menuju kamarnya dan tak lupa membasuh dirinya.

Direbahkannya tubuhnya dikasur,rasanya sangat nyaman.Riko ingin segera tidur,dirinya tak sabar untuk esok hari di mana ia akan bertemu dengan perempuan menggemaskan itu lagi.Matanya mulai menutup,dan akhirnya membawanya kealam mimpi.

Keesokan harinya......

Kedua mata Riko membuka secara perlahan,ia merasakan rasa dingin didaerah dahinya.Ternyata,terdapat sebuah handuk basah.Halisnya berkerut melihat handuk yang sudah berada digenggamannya.

"Udah enakan badannya?"Riva mendekati anak bungsunya dengan bubur ditangannya.

"Kamu malem panas banget,sekarang jangan kemana-mana ya.Diem dirumah,"Riko menggelengkan kepalanya.

ExtricateWhere stories live. Discover now