07.Extricate•Hukuman(2)❄

10.7K 711 8
                                    

"You are cold, butsweet to look at

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You are cold, but
sweet to look at."

❄-Extricate-❄

R

iko dan Arima kembali menjalani hukuman kedua yaitu membersihkan gudang.Seperti saat ini,Arima menyapu lantai dan Riko mengelap benda-benda.

"Riko,makasih loh tadi.Kalau Riko gak bantuin,Arima bisa-bisa pingsan,"Arima menatap Riko dengan tatapan berbinarnya.

"Hm."

"Riko!!!!"Riko sama sekali tidak menanggapi ucapan Arima.

"Kapan buka hati buat Arima?"

"Gak akan,"terdengar decakan sebak keluar dari bibir mungil Arima.

"It's okay!Arima akan buat Riko buka hati untuk Arima!"ucap Arima dengan penuh tekad.

"Your dream."

"Dan itu akan menjadi kenyataan!!!"senyum Arima merekah.Ia sangat senang bisa sedekat ini dengan ice princenya.

"Oh iya,Arima lupa buat cupcake buat Riko!"Riko menolehkan kepalanya kebelakang,ia melihat wajah lesu Arima.Namun,ia tidak peduli sama sekali.

"Tapi Arima ada coklat,mau!?"

"Gak."

"Eh iya jangan,ini coklat dari fans Riko.Riko juga kan gak suka coklat."

"Tapi gak papakan Arima ambil coklatnya?"sambung Arima menatap Riko dengan ragu.

"Hm,"senyum Arima lagi-lagi merekah saat mendengar itu.

"Arima tau,hati Riko gak sepenuhnya beku!thanks!!"Arima mengambil coklat didalam tasnya dan membukanya dengan tatapan berbinar,seolah-olah coklat dihadapannya hanya ada satu didunia.

Arima memakan coklat itu dengan lahap.Tak peduli dengan Riko yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.

"Bocah."

"Bodo amat!!"Arima meleletkan lidahnya kearah Riko lalu ia kembali memakan coklat itu.

"Riko?"

"Hm."

"Coklat ini kemanisan,tau gak kenapa?"hening,Riko sama sekali tidak menanggapi ucapan Arima.

"Arima makannya sambil natep Riko,jadi manis banget.Arima suka manis,tapi lebih suka sama Riko!!"

"Bct."

Bel istirahat sudah berdering,Arima dan Riko menghentikan kegiatan mereka.Riko langsung saja keluar dari gudang meninggalkan Arima seorang diri disana.

"Dasar es batu!!"Arima menyumpah serapahi Riko sepanjang jalannya dikoridor.

"Tau gini,Arima mending gak sekolah!Iya emang dimasukin kesekolah,tapi dijadiin babu!"perutnya terasa lapar saat ini,karena perutnya hanya dimasuki sebatang coklat saja.Namun,ia harus menjalani satu hukuman lagi yaitu membereskan perpustakaan.

Arima memasuki perpustakaan dengan wajah lesu,ia mengedarkan pandangannya keseluruh sudut perpustaan yang terlihat sangat sepi.

"Kamu diberikan hukuman oleh Bu Marni kan?"tanya seorang wanita muda dengan senyuman kecil,itu adalah penjaga perpustakaan yang terkenal ramah.

"Kamu istirahat saja,saya tau kamu pasti kelelahan karena menjalani hukuman yang lain,"mendengar itu kedua mata Arima berbinar menatap penjaga perpustakaan dihadapannya.

"Terimakasih Kak!!"orang-orang selalu memanggil penjaga perpustakaan itu dengan sebutan 'Kak' karena umurnya masih kepala dua.

"Kamu boleh kekantin.Saya tau pasti kamu laper kan?Saya akan bilang pada Bu Marni,jika kamu sudah mengerjakan hukumannya.Lain kali jangan telat lagi ya!"Arima menganggukan kepalanya menanggapi ucapan petugas perpustakaan.

"Terimakasih Kak!Arima pergi dulu,"Arima berlari dengan cengiran lebarnya menuju kantin.Terlihat,disebuah meja ujung terdapat Wulan dan Nino.

"Wulan!!!"yang dipanggil,menolehkan kepalanya kearah asal suara.

"Arima!?lo kemana aja!!"Nino bangkit menangkup kedua pipi Arima dengan pandangan khawatir.

"Lepas ish!!"Arima melepas tangan Nino secara paksa dari pipinya.Ia langsung saja duduk disamping Wulan.

"Lo kemana aja tadi!?"

"Arima tadi dihukum Wulan,capek."

"Kenapa bisa dihukum?lo telat?"Arima menganggukan kepalanga lesu.

"Apa yang terjadi sama penampilan lo hari ini Arima!?"sahur Wulan yang baru menyadari penampilan Arima.

"Arima telat bangun,dan gak nyadar kalau seragamnya gak rapih."

"Mending lo ketoilet deh,rapihin baju sama rambut lo,"Arima hanya mengedikkan bahunya lalu memakan makanan milik Wulan.

"Makanan gue!!!"

"Diem Wulan,Arima laper."

"Lo belum makan berapa hari Arima?3 hari!?"Wulan menatap sahabatnya kesal.

"Satu hari lebih tepatnya,"ucapan Arina membuat Wulan dan Nino menatap Arima khawatir.

"Kenapa gak makan sayang!?"sahut Nino dengan nada khawatirnya.

"Gak nafsu aja,"Arima kembali memakan makanannya dengan lahap.

"Sekarang lo nafsu?"tanya Wulan,Arima menganggukan kepalanya.

"Banget!!!"

ExtricateWhere stories live. Discover now