44.Extricate•Sepucuk Surat❄

8.2K 665 43
                                    


"Just for you."

-Extricate-

Sudah tiga hari sesudah perlombaan,dan sudah tiga hari ini Riko tidak melihat sosok perempuan yang terkadang menyebalkan itu.

Entahlah,rasanya sangat berbeda jika tidak ada perempuan itu.

Riko Adrian sedang memakan nasi gorengnya dalam diam.Seketika ada sebuah kotak makan terulur padanya,Riko mendongakkan kepalanya melihat siapa pelakunya.Ternyata,itu adalah adik kelasnya.

"Ka Riko,ini aku buatin cupcake buat ka Riko."

"Hm."

"Dimakan ya Ka!"perempuan itu langsung berlalu pergi setelah menyimpan kotak makan dimeja nya.

"Gak ada Arima,dateng yang manis ya Rik?"Ferdinan datang dengan membawa coklat ditangannya.

"Berisik."

"Nih coklat dari pengaggum rahasia lo,"Riko hanya menatap coklat itu tanpa minat.

"Loker."

"Sayang woy,Arima kan lagi gak ada jadi gak akan ada yang nyuri coklat diloker lo lagi."

"Bacot."

"Masa mau dibuang?"

"Buang aja."

"Kalau gue suka coklat,sayangnya nggak.Terlalu manis coy!!"Ferdinan nampak berfikir akan ia apakan coklat ditangannya ini.

Senyumnya merekah saat melihat perempuan incarannya itu.Ferdi segera berlari menemui Wulan.

"Wulan,ini ada coklat buat lo,"Wulan menatap Ferdi sebal.

"Gak,makasih."

"Sayang coklatnya ini,mau dibuang?"

"Buang aja."

"Udah terima aja,biar muka lo tambah manis,"Ferdi mengedipkan sebelah matanya kearah Wulan sebelum pergi.Sedangkan Wulan,memasang wajah ilfeel.

"Wulan,ayo cari tempat duduk,"Wulan menganggukan kepalanya lalu mengikuti Nino menuju meja dimana mereka akan makan.

Ferdinan kembali kemeja dimana Riko berada.Namun,sosok itu sudah tidak terlihat lagi.Yang tersisa hanyalah piring kotor diatas meja.

"Riko itu kayak setan,kadang terlihat dan kadang juga menghilang dalam sekejap,"Ferdi pergi berlalu memesan makanan untuk dirinya sendiri.

Sedangkan dilain meja,Nino dan Wulan sedang memakan makanannya dalam diam.

"Lo gak tau, Arima kenapa gak hadir 3 hari ini Wulan?"Wulan hanya mengedikkan bahunya menanggapi ucapan Nino.

"Gue udah coba ngehubungin dia,tapi hpnya mati.Pesan gue juga gak dibaca sama sekali,"terselip nada cemas dibalik ucapan Nino.Ia menatap ponselnya yang menampilkan pesannya.

"Besok juga pasti hadir."

"Lo gak khawatir gitu Wulan?"

"Buat apa?dia pasti baik-baik aja,"Nino mengerutkan dahinya mendengar itu.

"Ada apa ini?lo berdua lagi berantem?"

"Nggak ko."

"Ya terus?"

"Udah deh Nino,gue mau makan."

Extricate

Riko berjalan dikoridor seorang diri,tujuannya saat ini adalah menuju lokernya.Dirinya hendak mengambil baju olahraha yang disimpan diloker miliknya.

Sesampainya dihadapan loker miliknya,ia memasukkan kunci dan membukanya.

Tatapannya tertuju pada sebuah amplop berwarna biru,setaunya dirinya sudah membuang surat-suratnya.Namun,mengapa ini masih tersisa satu.

Riko mengambil amplop itu dan hendak membuangnya,tetapi sebuah benda terjatuh dari dalam amplop itu.

Sebuah flashdisk dengan gantungan kucing menarik perhatiannya,Riko mengambil flashdisk itu.

Kedua alisnya saling bertaut melihat flashdisk digenggamannya.Ia segera membuka amplop itu yang berisi sebuah kertas.

Riko membuka kertas itu karena rasa penasaran sudah menguasai dirinya.

Hai sayangnya Arima<3

Sesuai janji Arima sama Riko,Arima bakal ngejauh dari Riko.Gak akan ngegganggu Riko lagi.Terimakasih atas waktunya selama ini<3

Saat perlombaan,Riko datangkah?Arima sangat senang jika Riko benar-benar menunggu Arima tampil.Tetapi,karena suatu hal Arima gak bisa nepatin janji dimana Arima bakal bawain lagu ciptaan sendiri buat Riko.

Maaf.

Ah,mungkin itu tidak penting bagi Riko bukan?

Jika Riko tidak datang pun tidak apa-apa.Arima juga tetap senang.

Rasanya sangat sedih,harus menjauh dari Riko.Tapi seorang wanita sejati harus menepati janjinya bukan?

Arima tidak akan mengganggu lagi,anggap saja Riko sudah tidak mengenal Arima.

Jangan jadi seperti angin ya,sulit untuk digapai.

Riko harus punya pacar,jangan ngejomblo terus.Dasar ngenes haha.

Kalau kangen,kasih coklat aja.Haha gak mungkin kan wkwk.

Oh iya,kucing yang Riko suruh Arima rawat,Arima namain Pompi.Lucu kan?

Maafkan tulisan Arima yang kurang rapih wkwk.Tapi nama Riko tetap tersimpan rapih dihati Arima.

Eh kan,Arimanya mau mope onn:v

Jangan lupa buka isi flashdisk itu,Arima nepatin janji Arima ke Riko.

Semoga suka<3

Bandung,Arima cantik calon masa depannya Riko (jika ditakdirkan).

SAH,ditulis langsung oleh Arima Kianar.

-2019-

ExtricateWhere stories live. Discover now