05.Extricate•Kehidupan Arima❄

11.8K 756 13
                                    

"Trust me, being nice is really difficult

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Trust me, being nice is
really difficult. I have to be
happy behind my sadness."

❄-Extricate-❄

Berbeda dengan keadaan dirumah Riko,dirumah Arima hanya ada canda tawa yang menggelegar ditengah rumah.

Itu bukan tawa Arima,melainkan tawa orang tuanya bersama Kakak kandungnya.Arima yang mendengar itu hanya tersenyum miris.

Arima melangkahkan kakinya menuju dimana kamarnya berada menghiraukan keluarganya yang sedang berbahagia tanpa kehadirannya.

"Kamu tuh tidak punya sopan santun!?"langkah Arima terhenti,ia menolehkan kepalanya menatap Papahnya yang sedang menatapnya tajam.

"Arima capek Pah,"Arima memasuki kamarnya dengan wajah sendunya.Ia melemparkan tasnya asal lalu membantingkan tubuhnya dikasur miliknya.

Arima benci berdiam diri dirumah,ia lebih baik berada diluar bersama teman-temannya.Lebih menyenangkan dibandingkan berada dirumah hanya menimbulkan rasa iri dihatinya.

Diambil ponselnya yang berada disaku roknya.Senyum Arima tercetak saat melihat foto Riko yang ia ambil secara diam-diam tanpa sepengetahuan Riko tentunya.

Disana,Riko sedang menampilkan wajah seriusnya dengan buku ditangannya.Foto itu ia ambil saat Riko berada ditaman belakang seorang diri.

Entahlah,semuanya ini berawal saat Riko membantu dirinya yang hampir tertabrak oleh mobil.Sejak itu pula,Arima mencari tahu tentang Riko dan menyukainya dari sejak kelas XI sampai sekarang.

Namun,sepertinya Riko tidak mengingat dirinya.Tapi,Arima tidak mempersalahkannya yang penting dirinya bisa dekat dengan Riko saja sudah cukup.

Perutnya terasa sakit,karena dikantin dirinya tidak memakan apapun karena mengejar Riko ketaman belakang sekolah.

Arima meremas perutnya yang semakin sakit,sepertinya maghnya kembali kambuh.Arima melangkah menuju laci dibawah meja belajarnya dengan berjalan sedikit tertatih karena perutnya sangat sakit saat ini.

Saat membuka laci itu,Arima terburu-buru mengambil sebuah botol obat dan segera membukanya.Arima mengambil satu butir dan memasukannya kedalam mulut tanpa minum.

Tubuhnya seketika luruh,ia hanya bisa berpangku pada kursi.Tubuhnya sangat lemah saat ini,sesekali ia merintih kesakitan karena rasa nyerinya tak kunjung reda.

Nafasnya memburu,pernapasannya seperti sangat tipis.Selalu seperti ini jika dia tidak makan atau kelelahan.

Merasa sakitnya sudah sedikit mereda,Arima memaksakan bangkit dan berjalan menuju kasurnya.

Suara tawa masih terdengar dari luar kamar Arima.Mereka ternyata bahagia tanpa kehadiran dirinya.

Arima hanya tersenyum kecil,ia hanya ingin bisa berkumpul dengan keluarganya walaupun harapannya sangat kecil.

Dirinya hanya rindu masa kecilnya,dimana ia dan keluarganya dapat tertawa bersama.

Sinar matahari memasuki kamarnya melalui celah jendela.Karena itu pula,seorang perempuan menggeliat karena merasa terganggu.

Arima Kianar mengerjapkan matanya membiarkan cahaya memasuki penglihatannya.Kedua bola matanya seketika membulat saat melihat cahaya matahari yang terlihat cerah.Itu artinya?dirinya telat!!!

Arima mengambil sebuah jam dimeja samping tempat tidur yang menunjukkan sudah jam 06:45 dan 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Mampus gue!"Arima buru-buru bangkit menuju kamar mandinya.Ia hanya menggosok giginya dan mencuci mukanya.Tidak mungkin ia mandi,disaat waktu berjalan dengan cepat.

Tidak peduli dengan seragamnya yang sedikit acak-acakkan dan wajahnya tidak dibalut apapun,rambutnya juga ia cempol asal.Langsung saja mengambil tas gendongnya dan berlari keluar kamar.Arima hanya memakai parfum yang banyak disekujur tubuhnya.

Arima berlari keluar rumah dengan memakai sepatunya,walaupun kesulitan namun Arima harus cepat.

Untung saja angkutan umum datang dengan cepat,Arima segera menaikinya.

Hanya beberapa menit,Arima sudah sampai didepan gerbang sekolah yang sudah ditutup.Helaan nafas kasar terdengar diiringi dengan tatapan memelas menatap gerbang disekolah dihadapannya.

"Pak!!!!bukain dong Pak!!"teriak Arima mendekati gerbang sekolah yang terlihat sepi tanpa ada penjaga.

Teriakan Arima terhenti saat mendengar sebuah motor berhenti disampingnya.Arima tidak bisa melihat dengan jelas siap itu karena terutupi oleh helm.

"Lo telat juga?"tanya Arima mendekati seorang laki-laki disampingnya.

Laki-laki itu menaikkan kaca helmnya,tatapannya tertuju kepada Arima.

"Riko!?lo telat?"

"Mau masuk?"Arima menganggukan kepalanya dengan tatapan memelas.

"Naik,"kedua alis Arima saling bertaut karena tidak mengerti dengan ucapan Riko.

"Aduh Riko!!mau apel sama gue?nanti ya,gue mau masuk sekolah dulu.Nanti aja pas pulang sekolah oke!!"Riko memutar bola matanya malas,ia kembali menutup kaca helmnya dan memundurkan motornya.

"Mau kemana?"

"Masuk."

"Eh lewat mana!?"

"Belakang."

"Gue ikut!!!!"

ExtricateWhere stories live. Discover now