40.Extricate•Coklat itu manis❄

8.6K 644 36
                                    

"You look so sweet,
like the chocolate you eat."

❄-Extricate-

Bel sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu,sekolah terlihat sepi saat ini hanya ada beberapa orang saja yang masih tinggal diarea sekolah.Begitupun dengan sosok Arima Kianar,dia masih saja berdiam diri didekat lapangan.Sebenarnya dirinya bingung,sekaligus takut untuk pulang.

Dirinya takut orang yang ingin menemuinya orang jahat.Pikiran liarnya terus berkelana kemana-mana.

"Ayolah Arima,sampai kapan lo mau diem disini terus?"Wulan terlihat jengah dengan kelakuan Arima.

"Arima takut Wulan."

"Ayolah buruan!!'Wulan menarik tangan Arima keluar gerbang.Disana nampak ada seorang laki-laki berseragam berbeda dengan dirinya sedang bersandar didekat gerbang.

"Deketin sana,terus kasih nomornya ke gue yak?ganteng banget gilak!!"Arima menatap Wulan dengan tajam.

"Yaudah,gue duluan ya bye!!!!"Wulan berlalu pergi meninggalkan Arima seorang diri.Dengan langkah berani,Arima berjalan mendekati laki-laki itu.

"Mau ketemu sama Arima ya?"laki-laki itu menolehkan kepalanya kearah Arima.Senyumnya merekah saat menatap perempuan dihadapannya.

"Akhirnya lo keluar juga!"

"Lo yang mukulin Riko kan!?!"kakinya memundur saat ia mengingat siapa laki-laki dihadapannya saat ini.

"Dia aja yang nyari gara-gara sama gue."

"Mau ngapain nyariin Arima!!"Arima semakin memundurkan langkahnya,rasa takut semakin menghinggap dirinya.

"Jangan takut,gue mau ngajak lo kenalan doang,"laki-laki itu mendekati Arima sembari mengulurkan tangannya.

"Gue Adres,"Arima hanya menatap tangan itu tanpa membalas uluran tangan Adres.

"Gue gak akan nyakitin cewek,tenang aja,"mendengar itu,Arima membalas uluran tangan Adres.

"Arima."

"Oke Arima,mau ikut gue?"kepala Arima menggeleng dengan kuat.

"Oh ayolah."

"Adres masih orang asing,Arima takut."

"Yaudah sekarang kita temenan aja,bukan orang asing lagi kan?"

"Gak mau."

"Gue mau ngajak lo jalan-jalan aja,gue traktir apapun deh."

"Arima takut Adres nanti ngasih racun kemakanan Arima,terus nanti Arima di culik,ginjal Arima dijual nanti!Pokoknya gak mau!!"Adres terkekeh kecil mendengar ucapan yang terbilang polos itu.

"Gue gak sejahat itu yaampun."

"Bener Adres bukan orang jahat?"

"Iyaa!!"

"Kalau gitu,buktiin!"kedua alisnya saling bertaut,tidak mengerti dengan ucapan Arima.

"Buktiinnya gimana?"

"Beliin Arima coklat!"

"Gampang itumah,Ayo!!!"

Extricate

Senyumnya tak pernah luntur dibibir Arima saat melihat kantong plastik berisi coklat didekapannya.Adres membelikam banyak coklat berbagai macam untuknya.

"Seneng?"

"Banget!!!!Makasih!!!!"Adres ikut tersenyum saat melihat wajah Arima yang terlihat sangat lucu dimatanya.

"Tapi,Adres gak akan minta ganti rugi pake ginjal Arima kan?"

"Pikirannya ginjal mulu,mau bener dijual?"Arima menggelengkan kepalanya.

"Yaudah makanya jangan berpikiran gitu terus tentang gue.Gue cuman mau berteman aja sama lo."

"Adres gak akan minta maaf sama Riko?"Adres menatap Arima bingung.

"Siapa dia?"

"Ih!!yang kemarin temen-temen Adres pukulin!!"

"Gue gak tanya itu,maksud gue.Dia siapa lo?"

"Calon masa depannya Arima!!"senyumnya semakin merekah saat mengatakan itu.

"Yakin bakal sama dia?"

"Hm!!Dia kan takdirnya Arima."

"Gue gak percaya tuh,"Adres memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana abu-abunya.Sedangkan Arima membuka salah satu coklatnya dan memakannya dengan lahap.

"Yaudah kalau gak percaya gapapa,Arima yakin suatu saat nanti dia bakal nikahin Arima,"ucapnya dengan percaya diri.Arima menyodorkan coklatnya kearah Adres.

"Mau?"

"Gue gak suka manis."

"Ayolah,satu gigit aja,"Adres tidak kuat dengan ekpresi yang ditunjukkan oleh Arima terlihat sangat manis.Dengan terpaksa,ia mengiggit kecil coklat itu.

"Gimana maniskan?"

"Terlalu manis."

"Ih nggak ko!!"Arima kembali memakan coklat itu dengan lahap.

"Gak takut gigi lo rusak gara-gara makan yang manis sebanyak itu?"

"Gak,Arima suka banget coklat!Karena coklat ini manis,seperti Arima."

Tidak seperti hidupku,pahit.

Sebuah toyoran mengenai kepalanya,tidak terlalu menyakitkan namun menyebalkan bagi Arima.

"Ih Adres!"

"Apa?"

"Gak!!"

"Marah?"Adres tersenyum menggoda.Sedangkan Arima malah memanyunkan bibirnya.

"Gak!"

"Bener marah ternyata,yaudah siniin coklatnya balikin!"

"Eh,gak boleh.Apa yang sudah diberi tidak boleh dikembalikan,"Arima mengeratkan dekapan coklatnya agar tidak diambil oleh Adres.

"Aduh kayak mba-mba penjaga toko yak."

"Aminn!!"

"Ko?"

"Kan Arima mau punya toko,toko coklat!!"Adres memutar bola matanya jengah.

"Coklat mulu pikiran lo!"

"Ya terus?Arima harus mikirin apa?Adres?"

"Kalau gitu ya bagus,lo pikirin gue terus biar lebih bermanfaat.Kalau bisa rinduin gue ya!nanti gue rinduin lo balik ko."

ExtricateHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin