49.Extricate•Terlalu rapuh❄

8.7K 700 39
                                    

Maaf jika cerita ini kebanyakan yang ditonjolkan itu Arimanya.Emang,aku sengaja.Karena cerita ini gak terpaku sama cinta²annya aja,aku buat konflik yang beda gitu.Tolong maklumin ya;')

______________________

"You are too fragile dear,
never mind. Please be happy."

-Extricate-❄

Tangis Arima sudah tidak separah tadi,ia sedikit tenang saat ini.Riko menatap kedua mata Arima yang sedikit membengkak.

"Laper?"Arima menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Riko.

"Oke."

"Hah?"Riko bangkit dari duduknya dan berlalu pergi.

"Mau kemana?"sahut Arima sedikit serak.Riko menolehkan kepalanya sembari tersenyum tipis sangat tipis.

"Kantin."

"Eh,Arima gak mau makan Riko!!"

"Hm,"Riko kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Arima seorang diri ditaman itu.

Arima menghela nafasnya kasar,hari ini ia membolos pelajaran dan tidak berniat untuk memasuki kelas.

'Mainnya sama om-om dong.'

'Dapet duit berapa Rim?bagi-bagi dong haha.'

'Gak nyangka,katanya suka Riko eh dibelakangnya suka om-om.'

'Sampe ngecup pipi segala,duh mesra banget ya.'

'Polos-polos bangsat haha,'Arima menutup telinganya saat suara mereka terdengar, dimana suara-suara yang sangat menganggu dirinya.

"Udah,Arima mohon!!"

"Berhenti,sakit!!!"tubuhnya tersungkur ketanah masih dengan menutupi telinganya rapat-rapat.Air matanya kembali mengalir saat suara-suara itu semakin terdengar keras ditelinganya.

Arima terburu-buru membuka tas gendongnya dimana ada obat penenang yang baru saja ia beli kemarin.

Kilasan memori kembali terngiang dikepalanya,dimana lemparan kertas mengarah kearahnya dan gelak tawa teman-teman kelasnya.

"Arima gak salah,"gumam Arima pelan sembari mengeluarkan semua barangnya dari tas.Arima segera mengambil botol obat dan mengeluarkan seluruh isinya ditelapak tangan.

"Arima gak salah apa-apa,tolong berhenti!!"tangan satunya mengepal erat,karena tidak kuat menahan sakit dikepalanya.

Dengan tekad yang kuat,Arima hendak memasukkan semua obat ditelapak tangannya kemulutnya.Namun,gagal karena seseorang memukul tangannya sehingga obat-obat itu berhamburan ketanah.

"Lo apa-apan Arima!!!!"Arima tidak memperdulikan suara Riko yang terlihat sangat marah.Ia hanya ingin meninggalkan dunia ini saja dengan meminum semua obat miliknya,hanya itu.

Arima berusaha memunguti obat-obat itu,tetapi tangannya sudah ditahan terlebih dahulu oleh Riko.

"ARIMA KIANAR!!"Riko menatap kedua mata Arima dengan tatapan tajam.

"APA RIKO APA!?!ARIMA CUMAN PENGEN TENANG!"

"DENGAN LO MAKAN SEMUA OBAT ITU,LO AKAN NGERASA TENANG GITU?BODOH!"

"ARIMA MEMANG BODOH!BODOH RIKO!!"tangis Arima semakin menjadi,kini bukan kepalanya saja yang merasakan sakit namun juga hatinya.

"Arima cuman pengen pergi dari dunia ini,Tuhan jahat sama Arima ngasih rasa sakit sebanyak ini."

"Arima!dengerin gue,Tuhan gak jahat.Dia ingin tahu seberapa kuatnya lo diberi cobaan!tapi ternyata,lo memilih menyerah."

"Tolong Riko,Arima cuman pengen pergi."

"Gak Arima."

"Harus tahan bagaimana lagi?Arima harus tahan dengan semua rasa sakit iya!?Itu mau Riko hah!?"Riko mencengkram bahu Arima erat.

"Dengerin gue,akan ada pelangi setelah hujan.Itu berarti akan ada kebahagiaan sesudah kesedihan Arima,"Arima menghempaskan cengkraman Riko dibahunya.

"BULSHIT DENGAN SEMUA ITU!!!ARIMA MUAK DENGAN KATA-KATA ITU RIKO!"

"BUKTINYA TIDAK ADA KATA BAHAGIA DIHIDUP ARIMA!!HANYA ADA KEGELAPAN DAN KESEDIHAN!"Riko terdiam melihat sosok dihadapannya yang terlihat sangat rapuh.

"Arima,gue bisa bahagiain lo,"Arima terkekeh kecil.

"Bahagiain Arima?bukannya pekerjaan Riko hanya menyakiti dan menyakiti Arima?Sudah cukup Riko,Arima tidak akan berperilaku bodoh kembali."

"Arima,gue serius."

"Dan Arima juga serius Riko,Arima tau Riko perhatian kayak gini karena kasihan kan!?iya kan?Sudahlah,Arima gak butuh itu."

"Arima..."

"Arima menjijikan,Arima menyedihkan,"gumam Arima sembari terkekeh kecil tapi dengan berlinang air mata.

"Yaampun,akhir-akhir ini cengeng banget,"Arima menghapus air matanya kasar lalu menatap wajah Riko.

"Riko,Arima gak suka dikasihani.Itu membuat Arima terlihat  sangat lemah dan Arima membencinya."

"Gak Arima."

"Maaf,Arima sekarang sulit untuk mempercayai orang kembali,"Arima membereskan barang-barangnya kembali,namun buku sketsanya sudah berada ditangan Riko sekarang dimana didalamnya berisi gambaran Riko yang ia gambar secara diam-diam.

Riko tidak mempercayai Arima memiliki kemampuan dalam hal menggambar juga.Disana terdapat dirinya sedang melakukan kegiatan sekolah.

"Udah kan?udah liat-liatnya?Arima permisi,"Arima mengambil paksa buku sketsa itu dan berlalu pergi.Riko menatap punggung itu khawatir,ia menatap kembali obat-obatan yang sudah berserakan ditanah.

Untung saja dirinya lupa membawa dompetnya ditas miliknya dan memilih kembali pada tempat Arima berada,jika tidak dirinya akan membawa tubuh Arima yang sudah tidak bernyawa diakibatkan overdosis.

Dirinya tau,perempuan itu sangat rapuh.Hanya terlihat tegar diluar tapi hatinya sangat rapuh.

Arima Kianar,sosok perempuan berjuta luka dan berjuta topeng.

ExtricateKde žijí příběhy. Začni objevovat