20 | Terkunci

9K 790 48
                                    

"Kei, bangun. Mami mau ke sini." Darius dengan panik berlari menerobos masuk ke kamar Keifani.

"Hmm," Keifani hanya menggeliat dan kembali tenang.

"Sial! Nggak jalan lain, gue harus gendong Kei ke kamar sebelum Mami sampai." Darius dengan mudah membopong tubuh Keifani lalu membawanya ke kamar utamanya.

Setelah membaringkan di ranjang, Darius menarik selimut menutupi tubuh Keifani sampai ke dada. Lalu mengambil remote AC untuk mengatur suhu yang terendah agar Keifani nyaman. Baru sadar akan sesuatu Darius kembali berlari ke kamar Keifani dan membawa beberapa potongan baju kemudian diletakkan di dalam lemarinya, tak lupa alat make up serta beberapa barang yang penting lainnya.

Mami itu orang yang sangat peka, sedikit saja dia membuat kesalahan mami akan segera tahu. Apalagi ini adalah kali pertama Mami mengunjunginya di apartemen setelah menikah. Mami pasti akan melakukan razia ala Mami untuk memastikan pernikahannya baik-baik saja.

"Hhhh." Darius ngos-ngosan, baru lari bolak-balik dari kamar Keifani ke kamarnya yang hanya berjarak beberapa meter saja dia sudah kelelahan seperti sehabis lari maraton beberapa kilo. Faktor usia tak mungkin bisa dibohongi.

Efek jarangnya dia olahraga.

Karena berkeringar Darius kembali ke kamarnya mengambil kaos dan celana pendeknya lalu berjalan ke kamar mandi.

Brak...

"Oh Kei sayang!" pekik Shalu heboh.

"Mi, Kei lagi tidur. Jangan teriak-teriak dong." Irvin mengingatkan.

Darius keluar dari kamar mandi dengan wajah segar menatap Mami seraya memutar bola matanya bosan.

Yaelah, drama lagi!

"Dar! Kamu apakan mantu Mami?" Shalu sudah mengalihkan pandangannya pada Darius yang masih setia berdiri di depan kamar mandinya.

"Kok jadi aku? Kei kecapean karena banyak kerjaan di kantornya makanya jatuh sakit," jelas Darius mendekat, lalu menarik lengan Mami. "Kita bicara di luar ya, Kei perlu istirahat."

Shalu melirik ke ranjang di mana Keifani berbaring, kemudian mengangguk mengalah. Mereka bertiga keluar dari kamar menuju ruang keluarga, Shalu dan Irvin duduk di sofa panjang sedangkan Darius memilih duduk di karpet menghadap Mami dan Papi.

"Kei udah di bawah ke rumah sakit, Dar?" Kali ini Irvin yang bertanya.

"Belum, Pi. Aku panik banget waktu tahu Kei demam, jadi yang aku lakukan cuma nelepon Kiki tapi ternyata dia sedang ada di luar kota. Akhirnya dia sarankan untuk kompres dulu dan aku kasih obat penurun panas, kalau panasnya nggak turun-turun baru aku bawa ke rumah sakit."

"Gimana Kei bisa kecapean? Pasti kamu ajak kerja rodi, kan?" tanya Shalu berkacak pinggang.

Darius mati-matian menahan diri untuk tidak memutar bola matanya di hadapan kedua orangtua. "Mi, Kei jatuh sakit bukan karena aku tapi dia tertekan dengan masalah Ayahnya."

"Masalah Brian? Maksud kamu apa, Dar?" Irvin kembali bertanya.

"Ayah menikah lagi."

"Apa?!" seru Irvin dan Shalu kompak.

Darius melirik kamarnya yang tertutup rapat, lalu mengalihkan pandangan pada orangtuanya. Akhirnya keluar semua cerita pertemuannya dengan ayah mertua bersama istri barunya di supermarket, rencana Lena, dan pernikahan ketiga Ayah.

Irvin dan Shalu mendengar dengan seksama, ekspresi yang di tunjukkan keduanya berubah-berubah sampai diakhir cerita Shalu menangis tersedu-sedu. Irvin menarik Shalu ke dalam pelukannya, Darius dan Irvin beradu pandang dalam diam.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now