42 | Kekesalan

8.5K 801 18
                                    

Keifani tahu Darius sedang dalam keadaan mood yang tidak bagus, apalagi jika menyangkut teman masa SMP-nya, maka wajah Darius akan berubah masam belum lagi nada bicaranya bisa jadi sewot.

Bukan apa-apa? Keifani sengaja menguji Darius saat ini, dia hanya ingin tahu perasaan lelaki itu padanya. Memang tidak baik memanfaatkan Dalfian tetapi dia butuh temannya itu untuk memancing reaksi Darius.

Masih ingat diingatannya ketika Theana pernah memberikan ide ini padanya.

"Satu-satunya cara mengetahui perasaan Darius ke lo adalah menghadirkan orang ketiga dalam pernikahan kontrak lo ini."

Dan tercetuslah nama Arif sebagai kandidatnya. Namun, dia tak punya rasa percaya diri yang tinggi sebab dia pesimis rencana ini akan berhasil. Mengingat mereka tak pernah yang terlibat perasaan, ah lebih tepatnya Darius.

Rencana dari Theana hampir dia lupakan sebelum akhirnya pertemuannya dengan Dalfian membuat tingkah aneh Darius terlihat di depannya, bagaimana lelaki sangat tidak suka dengan Dalfian.

Maka, dia akan melakukan rencana Theana sekarang.

"Mau ke mana, Kei?"

"Nggak ke mana-mana kok, Mas. Hanya saja malam ini teman aku mau datang ke sini, nggak pa-pa, kan?"

"Siapa? Tiga sahabat kamu itu, ya?" tanya Darius penasaran, hari sabtu ini jadwalnya untuk ke Gym. Sudah lama rasanya dia tak berolahraga, berat badannya semakin bertambah dan dia tak akan membiarkan lemak tertinggal di dalam tubuhnya.

Semua karena masakan Keifani, terlalu enak untuk dilewatkan. Darius selalu merasa ingin menambah terus-menerus.

Apa makanan Keifani dikasih pelet ya? Ah, bisa jadi. Darius tak akan keberatan apalagi kalau peletnya dibumbui sebuah rasa cinta.

Jika benar, Darius tidak akan membiarkan lelaki lain mamakan masakan Keifani karena hanya dia yang boleh, titik.

Ngomong-ngomong soal cinta, Darius tak mau menyimpulkan terlalu cepat. Dia baru saja patah hati dengan cinta dan dia akan lebih berhati-hati serta ingin memastikan Keifani bukan tempat pelarian baginya. Darius tak mau menyakiti hati perempuan bermata kelam itu.

Karena Keifani adalah perempuan terakhir yang tidak akan Darius sakiti hatinya, entah sejak kapan Keifani menjadi bagian terpenting dalam hidupnya?

Keifani menggeleng malu. "Bukan, Mas. Tapi yang mau datang itu Pian."

Sudah Keifani bilang kan kalau nama Dalfian itu sangat sensitif di telinga Darius sebab detik berikutnya mata lelaki melotot kesal. "Apa?! Ngapain dia mau datang ke apartemen kita?"

"Mau bertamu, Mas," jawab Keifani santai. "Waktu di Kokas kami nggak banyak bicara karena Mami lebih mendominasi perbicaraan apalagi ada Ryeowook di sana, kamu tahu sendiri kalau Mami itu sangat suka orang Korea. Jadi, aku dan Pian sempat tukar nomor ponsel dan janjian di luar, tapi aku ingat pesan Papi nggak boleh ketemu di luar sama Pian tanpa ditemani kamu, eh ternyata kamu mau nge-gym hari ini jadi nggak bisa keluar. Makanya aku ajak aja main ke sini, boleh kan, Mas?"

"Nggak boleh!" larang Darius tas gym-nya di hempas ke lantai, sebenarnya dia akan segera berangkat tempat gym langganannya tetapi begitu tahu Keifani akan menerima tamu yang sangat tidak dia sukai rasanya gym bukan lagi keinginannya sekarang.

"Kenapa nggak boleh?" tanya Keifani polos, mata kelamnya mengerjab berkali-kali membuat Darius menahan gemas.

"Mana boleh kamu berduaan dengan lelaki yang bukan keluarga kamu di dalam satu ruangan tertutup!"

Keifani mengangguk seolah mengerti. "Kalau gitu izinkan aku ketemu Pian di luar."

"Nggak boleh juga!" Darius tetap pada pendiriannya, enak saja mau ketemu di luar. Dia tak akan membiarkannya. "Kecuali...."

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now