09 | Karma is Real

22.3K 1.5K 40
                                    

Setelah berhasil bersembunyi di apartemen milik Darius, kini Keifani dan Darius pulang ke rumah Shalu sesuai permintaan perempuan paruh baya itu yang berpesan selepas bulan madu mereka harus pulang ke kediamannya lebih dulu baru bisa kembali ke apartemen.

Padahal yang tidak Shalu ketahui jika pengantin baru itu sudah ada di Jakarta di hari kedua bulan madunya di Bali, Darius begitu cerdas mengelabui maminya. Bulan madu di Bali padahal dirinya dan Keifani sudah berada di kota ini.

"Gimana dengan oleh-oleh? Mami kemarin pesan tas rajut buatan Pak Made." Pak Made yang dimaksud Keifani adalah pemilik toko kerajinan tas rajutan khas Bali yang merupakan langganan setia Shalu.

"Udah dikirim dari Bali, sekarang lagi perjalanan ke rumah Mami."

"Kalau Mami curiga gimana?"

"Nggak bakal curiga, Mami memang biasa kirim semua belanjaan dari Bali, biar nggak repot katanya."

Keifani berdecak, banyak uang mah bebas.

Mobil yang dikendarai Darius memasuki halaman bangunan lantai tiga dengan taman yang luas di penuhi berbagai bunga dari lavender, camelia, tulip, dan matahari. Bagaimana tidak besar Irvin membeli tiga rumah sekaligus yang digabung hingga menjadi rumah megah di depannya.

Irvin dan Shalu dijuluki sultan Ciputra, yang berasal dari nama perumahannya.

Darius turun bersama Keifani lalu berjalan beriringan masuk ke dalam rumah, Shalu menyambut dengan semangat anak dan menantunya.

"Assalamulaikum, Mami," ucap Darius dan Keifani kompak.

"Waalaikumsalam, mantu Mami." Shalu berlari memeluk tubuh mungil Keifani, Darius hanya bisa mendengus diabaikan oleh maminya.

Shalu melepaskan pelukannya. "Gimana Bali? Seru, kan?"

Keifani meringis kecil lalu matanya melirik Darius meminta bantuan, sayangnya lelaki beralis tebal itu malah melengos naik ke lantai dua tepat kamarnya berada.

"Kei," Sentuhan dilengannya membuat Keifani kembali menoleh pada mami. "Kamu capek, ya? Ya udah naik ke kamar sana, istirahat. Nanti begitu makanan siap Mami panggil."

Diam-diam Keifani menghela napas lega, dirinya tak mampu berbohong lebih banyak lagi jika sampai disuruh menjawab pertanyaan Shalu tentang bulan madunya di Bali.

Seru apanya? Yang ada dia ditinggal suami bulan madu sendirian!

Keifani naik ke lantai di mana kamar Darius berada, baru saja dia membuka pintu sebuah suara petikan gitar terdengar merdu menyapu gendang teliganya. Di balkon kamar ini berdiri Darius yang sedang memegang gitar menghadap kolam renang di bawahnya. Keifani terlihat ragu untuk mendekat karena takut menganggu. Maka dirinya berbalik badan dan keluar dari kamar, menutup pintu sangat pelan agar Darius tidak menyadari kehadirannya.

Keifani bingung mau ke mana, tiba-tiba dirinya mengingat bunda, perempuan itu lantas turun ke bawah. Langkah kakinya bergerak menuju pintu utama, tetapi sebelum itu matanya melihat kesekeliling rumah yang kini sepi.

Sepertinya mami sedang berada di kamar, ini kesempatan menyelinap keluar untuk menyeberang ke rumahnya berada di depan.

Senyuman Keifani makin mengembang begitu dirinya sudah mencapai pintu yang terbuka, berarti bundanya sedang menerima tamu. Langkahnya melambat ketika mendengar suara perempuan yang sangat dibencinya berbicara dengan bundanya.

Keifani berhenti di depan pintu untuk mencuri dengar pembicaraan bundanya dan istri ayahnya dengan jelas.

"Sudah saya katakan dengan jelas Mas Brian nggak ada di sini, Len. Pulanglah, apa yang kamu cari nggak ada di rumah ini." Suara bundanya terdengar tenang, meski Keifani tahu jika bundanya sudah kesal.

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now